Morfin: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 13, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Mei 3, 2019 Waktu baca: 3 menit

Definisi Morfin 

Morfin adalah obat untuk menangani nyeri yang diberikan dengan resep. Morfin termasuk dalam kelompok obat yang disebut narkotik opioid. Narkotik opioid mengikat reseptor yang ada di dalam tubuh yang bekerja untuk meredakan nyeri moderat hingga parah.

Bentuk Morfin

Morfin adalah bahan aktif pada semua obat yang ditemukan dalam berbagai bentuk, termasuk tablet, tablet lepas lambat atau kapsul, larutan oral, atau larutan yang dapat disuntikkan. 

Morfin lepas lambat biasanya digunakan untuk rasa nyeri yang diperkirakan tidak kunjung hilang dalam periode waktu tertentu. Morfin lepas lambat harus ditelan secara utuh. Jangan mengunyah, membelah atau memecahkan morfin berbentuk lepas lambat. Morfin rektal tersedia dalam bentuk supositoria yang dimasukkan melalui rektum, biasanya setiap 4 jam.

Mengenai Morfin

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Tablet, kapsul, sirup, rektal (dari dubur), dan suntik

Kandungan:

Analgesik opium

Indikasi penggunaan Morfin

Morfin termasuk dalam golongan pengobatan yang disebut opioid. Opioid adalah obat sintetis yang mengubah cara otak mengolah rasa nyeri, dan sebagai efek sampingnya, opioid akan mempengaruhi bagian otak yang mengontrol emosi. Inilah mengapa orang-orang yang menggunakan morfin merasakan euforia, atau merasa sangat sadar diri. Penggunaan utama morfin adalah untuk meredakan rasa nyeri moderat hingga berat. 

Pasien yang ditangani dengan morfin akan didiagnosa baik dengan rasa nyeri akut atau kronis. Rasa nyeri akut adalah rasa nyeri yang datang secara tiba-tiba dan sangat parah dan mengagetkan. Hal ini termasuk apapun yang disebabkan parah tulang hingga serangan penyakit pernafasan. Rasa nyeri kronis adalah sindrom atau kondisi kesehatan yang berlangsung lama, seperti osteoporosis atau asma. Kondisi kronis dapat menyebabkan rasa nyeri yang akut dan sebaliknya. Tetapi pada kedua kasus, morfin digunakan untuk kasus ekstrim penanganan nyeri.

Dosis Morfin

Untuk tahap awal, dosis morfin yang diberikan biasanya berkisar antara 5-20 mg tiap empat jam sekali. Dosis bisa dinaikkan menjadi 5-20 mg dua kali sehari jika kondisi semakin parah. Untuk morfin dengan obat suntik, dosis akan diberikan dokter di rumah sakit sesuai dengan kondisi pasien.

Cara menggunakan Morfin

Ikuti petunjuk pada label resep Anda secara hati-hati. Minumlah morfin sesuai dengan resep yang diberikan oleh penyedia kesehatan. Jangan mengubah dosis Anda tanpa persetujuan dokter. Jangan berhenti meminum morfin tanpa persetujuan dari dokter. 

Apabila Anda berhenti menggunakan morfin, Anda mungkin mengalami sindrom penolakan seperti: 

  • merasa kelelahan
  • mata berair
  • hidung yang meler, 
  • menguap, 
  • mudah marah,
  • merasa cemas, 
  • berkeringat dingin, 
  • kesulitan bangun tidur atau pergi tidur, 
  • gemetar, 
  • rasa nyeri pada punggung, otot atau sendi, 
  • mual-mual, 
  • muntah
  • kehilangan nafsu makan, 
  • diare
  • kram perut
  • lemas, 
  • denyut jantung cepat
  • nafas yang cepat.

Efek Samping Morfin

Mual-mual, muntah, sembelit, pusing, puyeng, mengantuk, atau keringat dingin mungkin terjadi. Beberapa efek samping tersebut dapat berkurang setelah Anda menggunakan morfin selama beberapa lama. Jika efek samping tersebut memburuk atau tidak kunjung hilang, beritahukan ke dokter atau farmasis Anda segera. 

Untuk mencegah sembelit, makanlah makanan yang mengandung cukup serat, minum banyak air, dan berolahraga. Tanyakan pada farmasis untuk memilihkan laksatif atau pencahar (seperti tipe stimulan dengan pelembut feses). 

Untuk mengurangi risiko pusing dan puyeng, bangunlah secara pelan-pelan dari posisi duduk atau tidur. Ingatlah bahwa dokter memberikan resep morfin karena dokter telah mempertimbangkan mengenai keuntungan yang bisa Anda dapatkan bisa lebih besar daripada efek samping yang mungkin Anda alami. Beritahukan pada dokter segera apabila Anda mengalami efek samping yang seperti: 

  • perubahan suasana hati atau mental (seperti merasa tertekan, kebingungan, dan halusinasi)
  • rasa nyeri pada perut
  • kesulitan buang air kecil
  • merupakan tanda kelenjar adrenal tidak bekerja dengan baik (seperti kehilangan nafsu makan, rasa lelah yang tidak biasa, berat badan menurun). 

Segera dapatkan bantuan medis jika Anda mengalami efek samping yang sangat serius seperti pingsan, kejang, nafas yang pendek atau dangkal, rasa mengantuk yang parah atau kesulitan bangun. Reaksi alergi serius jarang terjadi akibat pemakaian morfin. Namun, segera minta bantuan medis segera apabila Anda menyadari gejala reaksi alergi yang serius termasuk ruam, gatal-gatal atau pembengkakan, terutama pada wajah, lidah, atau tenggorokan, rasa pusing yang parah, kesulitan bernafas.

Perhatian

Jangan minum alkohol. Efek samping yang berbahaya atau kematian dapat terjadi. Pengobatan dengan morfin dapat menyebabkan ketidakcocokan antara pemikiran dan reaksi. 

Hindari menyetir atau mengoperasikan mesin sampai Anda tahu bagaimana morfin mempengaruhi Anda. Rasa pusing atau rasa kantuk yang berat dapat menyebabkan kecelakaan.


10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app