Keringat Dingin Jangan Dianggap Remeh

Biasanya keringat dingin muncul di kaki, telapak tangan, bawah lengan, dan ketiak. Gejala-gejala yang umumnya ditimbulkan ialah kulit menjadi pucat, tubuh menggigil dan terasa sakit, pusing, tegang atau stres, lemah, dan perut terasa mual, dan bahkan mengalami muntah
Dipublish tanggal: Sep 11, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mar 31, 2020 Waktu baca: 3 menit
Keringat Dingin Jangan Dianggap Remeh

Banyak melakukan aktivitas fisik atau akibat terpa udara panas dapat membuat seseorang berkeringat. 

Biasanya berkeringat menjadi hal yang disyukuri karena dianggap sebagai salah satu cara membuang kalori, terlebih jika hal tersebut terjadi setelah berolahraga. 

Namun, akan menjadi hal yang berbeda apabila keringat yang dialami adalah keringat dingin. Pasalnya, keringat dingin dapat menjadi tanda dari masalah yang ada di dalam tubuh. 

Keringat dingin biasanya dipicu oleh beberapa faktor psiskis, seperti rasa panik, tegang, dan stres. 

Namun ternyata, keringat dingin juga bisa mengindikasikan bahwa terdapat penyakit serius dalam tubuh seseorang sehingga memerlukan penanganan medis secepat mungkin. 

Gejala yang menyertai keringat dingin 

Keringat dingin bukanlah sebuah penyakit yang serius, namun menjadi gejala yang muncul akibat kondisi tertentu yang mendasarinya. Biasanya keringat dingin muncul di kaki, telapak tangan, bawah lengan, dan ketiak. 

Gejala-gejala yang umumnya ditimbulkan ialah kulit menjadi pucat, tubuh menggigil dan terasa sakit, pusing, tegang atau stres, lemah, dan perut terasa mual, dan bahkan mengalami muntah. 

Saat seseorang mengalami keringat dingin, maka kulitnya pun akan terasa dingin. 

Faktor-faktor penyebab keringat dingin

Terdapat beberapa kondisi yang menyebabkan terjadinya keringat dingin, yaitu: 

  • Mengalami nyeri yang berat, misalnya nyeri yang terjadi akibat cedera atau migraine. 
  • Kadar gula darah yang rendah.
  • Gangguan tiroid 
  • Mengalami infeksi berat, sepertu sepsi, penumonia, malaria, dan tuberkulosis (TBC).
  • Mengalami stres atau merasa cemas.
  • Menjadi gejala awal dari penyakit kanker. Biasanya penderita berkeringat di malam hari yang disertai dengan penurunan berat badan tanpa sebab 
  • Timbul reaksi alergi yang dapat membahayakan jiawa atau disebut dengan anafilaksis
  • Mengalami syok akibat adanya cedera parah atau penyakit akut. 
  • Efek samping dari obat-obatan dan alkohol.
  • Produksi keringat yang berlebihan atau hiperhidrosis
  • Menopause pada wanit berusia 40 tahun ke atas. 
  • Mual atau vertigo

Selain itu, keringat dingin juga bisa terjadi akibat kurangnya pasokan darah atau oksigen di dalam tubuh, misalnya akibat pendarahan dalam, kesulitan bernapas, memiliki tekanan darah rendah (hipotensi), dan serangan jantung atau angina. 

Langkah untuk meredakan keringat dingin 

Penanganan untuk meredakan keringat dingin perlu disesuaikan dengan apa yang menjadi penyebab kondisi ini.

 Apabila kondisi ini disebabkan oleh stres atau rasa cemas, maka penanganan yang diberikan dapat berupa relaksasi atau berkonsultasi ke ahli psikologi. 

Namun, apabila keringat dingin membutuhkan pengobatan, konsultasikanlah dengan dokter terlebih dahulu mengenai pengobatan yang akan diberikan. Beberapa langkah untuk mengatasi keringat dingin yang bisa Anda lakukan di rumah adalah:

1. Memperbaiki pola makan 

Usahakanlah agar Anda makan tidak dalam waktu yang dekat dengan waktu tidur, tetapi penuhi kebutuhan cairan dan makanan sehari-hari. 

Apabila kadar gula Anda rendah, selalu makan tepat waktu atau membagi makan menjadi beberapa porsi dalam sehari. 

2. Bergerak lebih aktif 

Untuk meredakan keringat dingin, melakukan kegiatan olah napas atau kegiatan lain, seperti yoga atau jogging menjadi cara yang tepat. 

Anda juga bisa melakukan hal lain, seperti membaca atau bermain puzzle untuk mengalihkan pikiran dari pemikiran negatif atau rasa khawatir. 

3. Konsumsi obat-obatan 

Dalam penanganan keringat dingin menggunakan obat-obatan, Anda harus selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menerapkan hal tersebut. 

Pada beberapa kasus tertentu, keringat dingin dapat menjadi tanda dari adanya penyakit atau bahkan keadaan darurat yang dapat membahayakan jiwa. 

Apabila keringat dingin muncul disertai beberapa gejala lain seperti di bawah ini, maka Anda perlu segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

  • Nyeri dada, atau rasa nyeri yang merambat ke punggung atas, rahang, bahu, atau lengan.
  • Demam tinggi.
  • Kejang.
  • Kulit, bibir, dan kuku berubah menjadi pucat atau membiru.
  • Muntah.
  • Buang air besar berdarah
  • Penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya. 

Apabila sering mengalami keringat dingin yang mengganggu kualitas tidur atau terjadi pada wanita yang sudah memasuki masa menopause, ada baiknya keluhan ini segera dikonsultasikan dengan dokter. 

Perhatikan juga gejala-gejala yang muncul saat Anda atau orang-orang yang berada di sekitar Anda mengalami keringat dingin, terutama jika gejal tersebut sama dengan sudah disebutkan d atas. 

Munculnya keringat dingin dapat menjadi tanda dari adanya kondisi darurat yang mungkin dapat membahayakan kesehatan. Maka dari itu, keringat dingin memerlukan penanganan secepat mungkin agar tidak berakibat fatal.  


19 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app