Ciri-Ciri dan Gejala Kanker Usus Besar

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 1, 2019 Waktu baca: 2 menit
Ciri-Ciri dan Gejala Kanker Usus Besar

Mungkin sering saya katakan bahwa hampir semua organ tubuh kita bisa terkena kanker, begitu juga dengan organ pencernaan kita yakni yang saya maksud disini adalah usus besar. Kanker usus besar (colon cancer) merupakan salah satu jenis kanker yang tak mudah terlihat, tidak seperti kanker kulit atau organ luar lainnya yang langsung tampak oleh mata.

Oleh karena itu kita harus mengetahui apa saja ciri-ciri dan gejala kanker usus besar sejauh yang bisa kita amati, karena yang namanya kanker akan lebih baik jika cepat diketahui dan cepat diterapi. Minimnya pengetahuan tentang gejala kanker usus ini membuat banyak sekali pasien yang berobat dalam kondisi yang sudah lanjut, bahkan stadium akhir kanker usus besar.

Berikut Ciri-ciri dan gejala kanker Usus Besar yang Dapat Kita Amati:

  • Buang air besar berdarah
  • Perubahan kebiasaan terus menerus buang air besar, termasuk diare atau sembelit atau perubahan konsistensi tinja
  • Perut sering terasa tidak nyaman seperti kram perut, kembung atau sakit
  • Perut terasa penuh.
  • Kelemahan atau kelelahan
  • Kehilangan berat badan tanpa penyebab yang jelas
  • Keluarnya tinja berwarna hitam bulat-bulat

Berhubung usus besar merupakan bagian penting dari organ pencernaan, maka gejala gangguan pencernaan seperti di ataslah yang dominan. Dan karena ini merupakan kanker, maka gejala umum dari kanker juga muncul seperti Kelemahan atau kelelahan dan penurunan berat badan drastis tanpa sebab yang jelas.

Sayangnya, kebanyakan orang dengan kanker usus besar tidak mengalami gejala apapun pada tahap awal penyakit ini. Ketika gejala kanker usus besar muncul, stadium kanker mungkin akan bervariasi, tergantung pada ukuran dan lokasinya.

Contoh lokasi dan penampakan kanker kolon

Kapan Harus ke Dokter?

Jika seseorang mengalami gejala-gejala kanker usus besar, terutama buang air besar berdarah serta gangguan pencernaan yang terus-menerus seperti telah disebutkan di atas, maka segeralah periksakan ke dokter, terkhusus dokter spesialis bedah.

Apalagi bagi yang memiliki faktor risiko kanker usus besar sebagai berikut:

  • Usia lanjut. Kanker usus besar sering terjadi pada orang dengan usia lanjut di atas 50 tahun. Walau demikian kanker kolon juga dapat terjadi pada orang muda, tapi kasusnya jarang.
  • Riwayat kanker kolorektal atau polip. Jika seseorang sudah pernah menderita kanker usus besar atau polip pada usus, maka ia memiliki risiko lebih besar di masa mendatang.
  • Riwayat keluarga dengan kanker dan polip usus besar. Bagi seseorang akan memiliki risiko yang lebih besar terkena kanker usus besar jika memiliki orang tua atau saudara yang menderita penyakit ini.
  • Penyakit Radang Usus. Peradangan kronis pada usus besar, seperti kolitis ulserativa dan penyakit Crohn, dapat meningkatkan risiko kanker usus besar.
  • Kebiasaan makan rendah serat dan tinggi lemak.
  • Sedentary lifestyle (Gaya hidup yang kurang gerak/olah raga).
  • Diabetes
  • Obesitas
  • Merokok. Seorang perokok memiliki risiko tinggi terkena kanker usus besar.
  • Alkohol. Begitu pula peminum alkohol.

Demikian informasi tentang ciri-ciri dan gejala kanker usus besar ini saya sampaikan, semoga bermanfaat.

 


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Colon Cancer: Symptoms, Causes, and Diagnosis. Healthline. (https://www.healthline.com/health/colon-cancer)
Colon cancer: Symptoms, treatment, and causes. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/150496.php)
Colorectal Cancer, Colon, or Rectum Cancer Center: Symptoms, Causes, Tests, and Treatments. WebMD. (https://www.webmd.com/colorectal-cancer/default.htm)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app