Ini Penyebab Kencing Tidak Tuntas

Dipublish tanggal: Sep 9, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit

Kencing tidak tuntas secara umum bisa diartikan sebagai keadaan yang membuat Anda ingin buang air kecil lagi tidak lama setelah Anda berkemih, atau juga bisa terjadi ketika Anda merasa masih ada cairan urine yang belum keluar sepenuhnya dari kandung kemih

Bila saat ini Anda mengalami kondisi kencing tidak tuntas, ada berbagai hal serta gejala yang sebelumnya harus diperhatikan.

Kecing tidak tuntas sendiri merupakan keluhan yang dialami seseorang saat proses pengosongan kandung kemih tidak berjalan dengan baik atau tidak tuntas ketika berkemih. 

Ketika gangguan ini terjadi Anda bisa merasakan kencing berhenti secara mendadak atau sulitnya proses berkemih karena adanya kelainan atau gangguan pada kandung kemih. 

Gangguan kencing tidak tuntas juga bisa diartikan sebagai salah satu gejala yang membuat Anda sering kali merasakan ingin buang air kecil. 

Terlalu sering buang air kecil juga dapat digolongkan sebagai gangguan apabila seseorang berkeming lebih dari 4 hingga 8 kali dalam kurun waktu satu hari.

Beberapa kondisi yang menyebabkan kencing tidak tuntas

Gejala kencing tidak tuntas bisa diartikan dalam banyak hal dan bisa terjadi baik pada pria maupun wanita. Kondisi tersebut juga bisa disertai dengan adanya rasa sakit saat berkemih. 

Hal ini merupakan tanda-tanda dari adanya infeksi yang terjadi pada saluran kemih di dalam tubuh. Berikut ini beberapa penyebab yang bisa menjadi pemicu gangguan kencing tidak tuntas.

Obat-obatan tertentu

Beberapa obat tertentu yang kita konsumsi bisa mempengaruhi frekuensi buang air kecil. Misalnya saja obat untuk mengatasi hidung mampet, pilek, reaksi alergi yang disebabkan karena berbagai hal, kram yang terjadi pada perut, gangguan inkontinensia unine, serta terjadinya kejang otot. Sedangkan obat bius maupun antidepresan bisa mempengaruhi proses yang terjadi pada kandung kemih.

Terjadi pembesaran kelenjar prostat jinak atau BPH

Kondisi ini memang umum terjadi dan dialami oleh para pria ketika usia mereka mulai bertambah tua. 

Gangguan kencing tidak tuntas atau bahkan susah kencing yang diderita oleh seseorang yang mengidap gangguan BPH (benign prostatic hyperplasia dipicu karena terjadinya pembengkakan pada bagian tengah kelenjar prostas. Kondisi inilah yang akhirnya menekan kandung kemih sehingga Anda sulit buang air kecil.

Infeksi

Gangguan kencing tidak tuntan yang dialami seseorang juga bisa mengidentifikasikan bahwa terjadi peradangan pada bagian kelenjar prostat yang disebabkan karena infeksi. 

Beberapa infeksi lain yang menyebabkan munculnya sejumlah gangguan ketika seseorang buang air kecil adalah infeksi saluran kemih serta penyakit menular seksual.

Masalah psikologis

Paruresis merupakan sebuah sindrom yang terbilang langka kita temui dan berkaitan dengan masalah psikologis pada penderitanya.

Sindrom ini akan menyebabkan seseorang merasa malu buang air kecil ketika dia berada di antara banyak orang, contohnya saja saat berada di toilet umum.

Kerusakan syaraf

Ada banyak penyakit yang bisa menyebabkan seseorang kesulitan buang air kecil. Misalnya penyakit stroke, penyakit diabetes, gangguan infeksi, hingga cedera tulang belakang yang dialami oleh seseorang bisa memberikan efek serta mengganggu proses berkemih.

Gangguan kandung kemih

Permasalahan yang terjadi pada bagian kandung kemih, seperti lemahnya otot kandung kemih hingga penyakit tumor atau kanker yang posisinya menghalangi saluran pada kandung kemih bisa menjadi penyebab utama keluhan kencing tidak tuntas dan mengganggu proses pengosongan kandung kemih.

Anda bisa berkonsultasi pada dokter dan menjelaskan keluhan serta berbagai tanda dan gejala yang sedang Anda rasakan saat ini. 

Setelah itu, dokter akan melakukan identifikasi dengan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang untuk memastikan kondisi Anda yang tepat sehingga dapat menentukan langkah perawatan yang harus dilakukan.

Gangguan kencing tidak tuntang yang dialami sebaiknya harus segera diperiksakan ke dokter bila disertai gejala lain yang meliputi demam, muntah, nyeri yang terjadi pada punggung bagian bawah, hingga Anda sama sekali tidak bisa mengeluarkan kencing. 

Selain itu, jika Anda merasakan ingin berkemih, usahakan untuk segera buang air kecil. Jangan sampai menahan kencing ataupun segan mengambil waktu lebih lama untuk buang air kecil di saat Anda memang membutuhkannya.


15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Urinary Problems Can Affect Young People Too!​. HealthXchange. (https://www.healthxchange.sg/women/urology/urinary-problems-affect-young-people)
5 Ways You Could Pee Better. Yale Medicine. (https://www.yalemedicine.org/stories/5-ways-to-pee-better/)
Urinary Retention Medications, Treatment, Symptoms, Definition, Causes. MedicineNet. (https://www.medicinenet.com/urinary_retention/article.htm)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app