Infeksi Usus - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 3, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Pernahkah kamu merasakan rasa sakit yang sangat mengganggu di area perut dan sekitarnya ? Bila pernah, bisa saja kamu menderita gangguan pada saluran pencernaanmu yang banyak disebut dengan istilah medis infeksi usus. Ya, usus merupakan organ pencernaan yang sangat penting bagi kelangsungan metabolisme setiap hidup manusia. 

Keberadaan usus ialah vital dan penting adanya bagi sistem pencernaan tubuh manusia. Oleh karena itu bila terjadi gangguan atau infeksi pada usus maka akan sangat menganggu kesehatan dan aktivitas si penderita tersebut. Oleh karena itu, di kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai infeksi usus dan segala serba serbinya.

Infeksi Usus dan Segala Serba Serbinya

Infeksi usus ialah suatu gangguan akibat adanya peradangan atau inflamasi yang terjadi pada usus baik usus kecil maupun usus besar manusia yang dapat disebabkan oleh berbagai macam hal baik itu virus, bakteri, jamur dan parasit. Infeksi usus memiliki nama medis Enterokolitis atau koloenteritis dan terbagi menjadi 2 jenis yaitu necrotizing enterocolitis (NEC) dan kolitis pseudomembran.

Infeksi usus jenis NEC atau Necrotizng Enterocolitis ialah infeksi yang biasanya terjadi pada bayi yang terlahir prematur dan dapat menyebabkan kematian karena infeksi usus NEC akan mengakibatkan terbentuknya jaringan mati atau nekrosis dalam usus. 

Penyebab dari infeksis usus NEC ini sendiri ialah karena bayi saat lahir masih prematur sehingga butuh transfusi darah atau karena bayi menderita sakit parah dan karena mengkonsumsi susu formula yang lebih banyak daripada ASI.  

Bila bayi menderita infeksi usus NEC maka awalnya bayi akan mengalami gejala seperti diare dan muntah disertai perut yang kembung dan membesar, susah untuk menelan ASI, badan bayi akan menjadi lemas dan tekanan darah maupun suhu tubuh yang tidak normal dan tidak stabil. 

Bila orang tua ataupun dokter menemukan gejala gejala tersebut pada bayi, maka dokter umumnya akan langsung melakukan pemeriksaan pada bayi lewat proses USG dan mengambil contoh dari tinja bayi serta melakukan pemeriksaan darah lengkap pada si bayi tersebut. 

Setelah hasil pemeriksaan menyatakan bahwa si bayi menderita penyakit infeksi usus NEC maka team medis akan menstop kegiatan makan bayi dari mulut bayi dan mulai memberikan bayi makanan berupa cairan penuh gizi dan obat obatan dan antbiotik melalui jalan infus

Selain itu team dokter juga akan mengeluarkan gas dari usus si bayi dan rutin melakukan pengecekan darah pada si bayi dan mengangkat jaringan mati yang ada pada usus si bayi agar si bayi dapat sehat kembali.

Infeksi usus jenis kedua ialah infeksi usus kolitis pseudomembran. Infeksi ini diakibatkan oleh bakteri clostridium difficile yang berkembangbiak secara berlebih sehingga menyebabkan adanya inflamasi atau pembengkakkan pada bagian usus besar seseroang. 

Sebenarnya bakteri clostridium difficile ilah bakteri yang memang ada pada usus besar manusia dan bersifat jahat pada sistem pencernaan manusia namun bila dalam jumlah sedikit, bakteri ini cenderung tidak berbahaya. Bakteri ini akan meningkat jumlahnya bila seseorang meminum obat antibiotik secara berlebih sehingga dapat mengganggu keberadaan si bakteri clostridium ini dan menyebabkan terjadinya pembengkakkan pada usus besar orang tersebut. 

Penyakit infeksis usus kolitis pseudomembran biasanya lebih sering diderita oleh orang dewasa yang mengkonsumsi obat antibiotik seperti obat cephalosporin, ampicln dan clindamycin

Selain itu karena sifatnya yang pseudomembaran, maka bakteri clostridium ini juga dapat mudah menular melalui spora spora yang ada pada tinja manusia sehingga untuk mereka yang memiliki pekerjaan sebagai perawat, suster, dan team medis di rumah sakit, panti jompo dan lainnya akan lebih memiliki peluang tinggi untuk tertular infeksi usus ini. 

Pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang lemahpun juga lebih mudah terserang penyakit infeksi usus Kolitis pseudomembran. Gejala dari infeksi usus ini umumnya ialah diare yang terus menerus terjadi dalam kurun waktu melebihi 3 hari dan disertai oleh darah yang keluar saat BAB. Bila hal ini terjadi, sebaiknya si penderita harus segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan infus dan perawatan dari team medis dalam menyembuhkan usus besarnya.


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Piccoli, DA. Medscape (2017). Colitis. (https://emedicine.medscape.com/article/927845-overview)
Wedro, B. MedicineNet (2018). Colitis (Symptoms, Types, and Treatments). (https://www.medicinenet.com/colitis/article.htm)
Rogers, G. Healthline (2016). Enteritis. (https://www.healthline.com/health/enteritis)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app