Hypopituitarism - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Apr 19, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Waktu baca: 4 menit

Kelenjar pituitari adalah kelenjar yang terletak di bagian bawah otak Anda. Kelenjar pituitari berfungsi untuk melepaskan delapan hormon. Masing-masing hormon ini memiliki fungsinya masing-masing pada tubuh Anda. 

Hormon yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis meliputi:

  • Adrenocorticotropic hormone (ACTH) memicu produksi kortisol dan reaksi kimia yang membuat tubuh Anda memproduksi adrenalin dan noradrenalin.
  • Hormon antidiuretik (ADH) mengendalikan tekanan darah Anda dan mengatur regulasi cairan dalam tubuh Anda.
  • Follicle-stimulating hormone (FSH) merangsang pertumbuhan folikel ovarium pada wanita dan produksi sperma pada pria.
  • Hormon pertumbuhan (GH) membuat anak-anak tumbuh, dan mempertahankan struktur dan metabolisme tubuh pada orang dewasa.
  • Hormon luteinizing (LH) bertanggung jawab atas kesuburan, pubertas, dan menstruasi pada wanita.
  • Oksitosin penting untuk persalinan dan menyusui. Mungkin juga memainkan peran besar dalam perilaku manusia.
  • Prolaktin memiliki lebih dari 300 kegunaan dalam tubuh.
  • Hormon perangsang tiroid (TSH) mengatur produksi hormon dalam tiroid.
  • Hipopituitarisme terjadi ketika kelenjar pituitari tidak cukup menghasilkan satu atau lebih dari hormon-hormon ini.

Apa yang menyebabkan kelenjar pituitari kurang aktif?

Trauma dapat menyebabkan kelenjar pituitari Anda tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Misalnya, ketika Anda menjalani operasi otak, menderita infeksi otak, atau mengalami cedera kepala, dapat mempengaruhi kelenjar hipofisis Anda.

Beberapa tumor juga dapat mempengaruhi fungsi kelenjar pituitari, contohnya:

Beberapa kemungkinan penyebab hipopituitarisme lainnya termasuk:

  • sarkoidosis (penyakit paru-paru kronis)
  • hemochromatosis (penyakit keturunan yang ditandai dengan terlalu banyak zat besi dalam tubuh)
  • histiocytosis X (kelainan autoimun yang langka di mana sel kekebalan tubuh menyerang organ)
  • stroke 
  • TBC
  • limfositik hipofisitis (penyakit autoimun yang ditandai oleh peradangan kelenjar hipofisis)
  • kehilangan darah saat melahirkan (sindrom Sheehan)
  • terapi radiasi
  • cedera otak traumatis pada bayi baru lahir, bayi, dan anak-anak

Dalam beberapa kasus hipopituitarisme, penyebabnya mungkin tidak diketahui.

Gejala kelenjar hipofisis yang kurang aktif

Gejala yang ditimbulkan dari kondisi hipopituitarisme tergantung pada hormon apa yang mengalami penurunan produksi. Beberapa gejala yang dapat disebabkan oleh hipopituitarisme berdasarkan hormon yang mengalami masalah contohnya:

  • Defisiensi ACTH - Kelelahan, pusing, anoreksia, penurunan berat badan, kadar gula darah rendah, tekanan darah rendah, anemia. Pada anak-anak dapat menyebabkan kegagalan tumbuh kembang.
  • Defisiensi GH - Gangguan pertumbuhan, perawakan pendek, penurunan massa otot dan kekuatan, kelelahan, gangguan memori dan gangguan fokus.
  • Kekurangan TSH - Kenaikan berat badan, penurunan metabolisme, tidak tahan dingin, perasaan cepat lelah, konstipasi dan tekanan darah rendah. Pada anak-anak, keterlambatan tumbuh kembang retardasi mental dan gangguan kognitif.
  • Defisiensi ADH - peningkatan buang air kecil dan haus.

Bagaimana cara mencegah terjadinya kondisi hipopituitarisme?

Hipopituitarisme tidak sepenuhnya dapat dicegah, khususnya jika kondisi ini disebabkan oleh tumor otak yang tidak diketahui penyebabnya. Namun ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah terjadinya hipopituitarisme, contohnya:

  • Perawatan pasca melahirkan yang baik untuk mencegah terjadinya hipopituitarisme pada ibu akibat pendarahan.
  • Terapi radiasi yang meminimalkan paparan hipofisis dapat mengurangi angka kejadian hipopituitarisme.
  • Berkonsultasi dengan dokter bedah saraf jika Anda hendak menjalani operasi pada otak yang mungkin menyebabkan terjadinya cedera pada kelenjar pituitari 
  • Mencegah terjadinya stroke dengan menerapkan pola hidup sehat

Apa yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi kelenjar pituitari yang tidak aktif?

Diagnosa

Jika dokter Anda mencurigai adanya gangguan hipofisis,kemungkinan dokter akan melakukan beberapa tes untuk memeriksa kadar berbagai hormon dalam tubuh Anda. Tes yang dapat dilakukan dokter meliputi:

  • Tes darah. Pemeriksaan darah dapat membantu mendeteksi defisit hormon sebagai akibat dari gangguan pada kelenjar hipofisis. Sebagai contoh, tes darah dapat mengidentifikasi kadar hormon tiroid, adrenal atau seks, yang rendah dan dapat menentukan apakah menurunnya produksi hormon disebabkan oleh gangguan pada kelenjar pituitari.
  • Pencitraan otak. Magnetic resonance imaging (MRI) otak Anda dapat mendeteksi tumor hipofisis atau kelainan struktural lainnya. 
  • Stimulasi atau pengujian dinamis. Dokter Anda mungkin menyarankan Anda pergi ke klinik endokrin khusus untuk menjalani tes yang memeriksa sekresi hormon tubuh Anda.

Pengobatan hipopituitarisme

Kondisi ini harus ditangani oleh dokter spesialis penyakit dalam ahli endokrin. Tidak ada pengobatan tunggal yang dapat menyembuhkan penyakit ini, karena kondisi ini dapat mempengaruhi sejumlah hormon. Secara umum, tujuan perawatan adalah untuk mengembalikan semua kadar hormon Anda menjadi kembali normal.

Pengobatan hipopituitarisme mungkin dapat dilakukan dengan minum obat untuk mengganti hormon yang tidak diproduksi kelenjar hipofisis Anda dengan benar. Dalam hal ini, dokter Anda perlu memeriksa kadar hormon Anda secara teratur. Pemeriksaan rutin dapat membantu dokter untuk menyesuaikan dosis obat yang Anda gunakan untuk memastikan Anda mendapatkan dosis yang optimal.

Jika tumor menyebabkan masalah pituitari, operasi pengangkatan tumor dapat dilakukan untuk mengembalikan produksi hormon Anda menjadi normal. Dalam beberapa kasus, terapi radiasi juga dapat dilakukan untuk mengobati tumor.


21 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
WebMD (2018). Hypopituitary. (https://www.webmd.com/brain/hypopituitary)
Holm, G. Healthline (2017). Underactive Pituitary Gland (Hypopituitarism). (https://www.healthline.com/health/hypopituitarism)
Family Doctor (2018). Hypopituitarism. (https://familydoctor.org/condition/hypopituitarism/)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app