Hormon Tiroid: Informasi Manfaat dan Cara Kerja

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 3 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Hormon tiroid adalah zat kimia yang dibuat oleh kelenjar tiroid, berfungsi untuk menunjang fungsi setiap sel di dalam tubuh.
  • Tiroid memiliki dua hormon yang paling penting, yaitu thyroxine (T4) dan triiodothyronine (T3). Kelenjar tiroid yang berfungsi normal dapat memproduksi sekitar 80% T4 dan sekitar 20% T3.
  • Hipertiroidisme adalah kondisi ketika kelenjar tiroid terlalu aktif sehingga kadar hormon tiroid jadi berlebihan. Ditandai dengan kelelahan, tremor tangan, gugup atau kecemasan, denyut jantung yang cepat, hingga susah tidur.
  • Hipotiroidisme adalah kondisi ketika kelenjar tiroid tidak membuat cukup hormon tiroid. Ditandai dengan sebelit, wajah tembem (puffy), suara serak, hingga nyeri dan kekakuan otot.
  • Kekurangan tiroid dapat diatasi dengan obat hormon tiroid, sedangkan kelebihan tiroid diobati dengan obat antitiroid.
  • Klik untuk mendapatkan obat tiroid lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD.

Hormon tiroid adalah zat kimia yang dibuat oleh kelenjar tiroid, letaknya di leher bagian depan. Kelenjar ini menggunakan yodium sebagai bahan baku untuk membuat hormon tiroid. Hormon tiroid memegang peranan penting untuk menunjang fungsi setiap sel di dalam tubuh.

Tiroid memiliki dua hormon yang paling penting, yaitu thyroxine (T4) dan triiodothyronine (T3). Kelenjar tiroid juga membuat hormon kalsitonin yang terlibat dalam metabolisme kalsium dan merangsang sel-sel tulang untuk menambahkan kalsium ke dalam tulang.

Fungsi hormon tiroid

Dua hormon utama yang diproduksi dan dikeluarkan oleh kelenjar tiroid adalah T3 (tri - iodothironin) dan T4 (tiroksin). Kelenjar tiroid yang berfungsi normal dapat memproduksi sekitar 80% T4 dan sekitar 20% T3.

Meskipun jumlahnya lebih sedikit, hormon T3 memiliki efek yang lebih kuat daripada T4. Hormon yang dihasilkan kelenjar tiroid ini mengatur banyak fungsi tubuh yang vital, termasuk di antaranya:

Kadar T3 dan T4 di dalam darah haruslah selalu seimbang, tidak terlalu tinggi ataupun terlalu rendah. Dua kelenjar yang terdapat di otak yaitu hipotalamus dan hipofisis saling berperan satu sama lain dalam menjaga keseimbangan kadar T3 dan T4 ini.

Hipotalamus menghasilkan TSH Releasing Hormon (TRH) yang memberikan sinyal kepada hipofisis untuk memberitahu kelenjar tiroid agar memproduksi lebih banyak atau lebih sedikit T3 dan T4. Hal ini dilakukan dengan cara meningkatkan atau menurunkan pelepasan Tiroid Stimulating Hormon (TSH).

Ketika kadar T3 dan T4 di dalam darah rendah, kelenjar hipofisis akan melepaskan lebih banyak TSH, tujuannya untuk memberitahu kelenjar tiroid agar memproduksi lebih banyak hormon tiroid.

Jika kadar T3 dan T4 dalam darah tinggi, kelenjar hipofisis akan mengurangi pelepasan TSH ke kelenjar tiroid. Dengan begitu, kelenjar tiroid akan memperlambat produksi kedua hormon tersebut.

Kelebihan hormon tiroid

Hipertiroidisme adalah kondisi ketika kelenjar tiroid terlalu aktif sehingga kadar hormon tiroid jadi berlebihan. Hal ini disebut juga dengan hipertiroid.

Ketika kelenjar tiroid terlalu aktif, proses yang ada pada tubuh akan menjadi dipercepat. Tanda dan gejala kelebihan hormon tiroid (hipertiroidisme) antara lain:

Kekurangan hormon tiroid

Hipotiroidisme adalah kondisi ketika kelenjar tiroid tidak membuat cukup hormon tiroid. Tanda-tanda dan gejala hipotiroid dapat bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan dari kurangnya hormon.

Gejala kekurangan hormon tiroid (hipotiroidisme) antara lain:

  • Kelelahan
  • Peningkatan sensitivitas terhadap dingin
  • Sembelit
  • Kulit kering
  • Kenaikan berat badan
  • Wajah puffy (tembem)
  • Suara serak
  • Kelemahan otot
  • Peningkatan kadar kolesterol darah
  • Nyeri dan kekakuan otot
  • Nyeri, kekakuan atau bengkak pada sendi
  • Periode menstruasi yang lebih berat dari normal atau tidak teratur
  • Penipisan rambut
  • Denyut jantung yang lambat
  • Depresi
  • Gangguan memori

Terapi hormon tiroid

Hipotiroid maupun hipertiroid merupakan kondisi yang harus segera diatasi karena kedua kondisi tersebut lama-kelamaan dapat menimbulkan komplikasi bagi tubuh. Kedua kondisi tersebut dapat diatasi dengan proses terapi.

Terapi kekurangan tiroid

Hipotiroidisme dapat dengan mudah diobati dengan menggunakan obat hormon tiroid. Hormon pengganti tiroid yang paling efektif dan dapat diandalkan adalah hormon buatan manusia (sintetis).

Tujuan pengobatan hipotiroidisme adalah untuk membalikkan perkembangan klinis dan memperbaiki gangguan metabolik. Hal ini dibuktikan dengan kadar hormon Tiroid-Stimulating Hormone (TSH) dan Tiroksin bebas (T4) yang normal.

Hormon tiroid sintesis diberikan untuk menambah atau mengganti produksi hormon tiroid endogen. Secara umum, hipotiroidisme dapat diobati dengan dosis harian levotiroksin (LT4) yang konstan.

Untuk sebagian besar kasus hipotiroidisme ringan hingga sedang, dosis levotiroksin yang dimulai dari 50-75 mg / hari sudah dapat mencukupi sebagai dosis terapi.

Terapi kelebihan tiroid

Hipertiroidisme bisa diobati dengan obat antitiroid yang mampu menghambat produksi hormon tiroid (terutama methimazole; propylthiouracil sekarang ini hanya digunakan pada perempuan yang sedang berada dalam trimester pertama kehamilan).

Pilihan lain adalah terapi yodium radioaktif untuk merusak sel-sel yang membuat hormon tiroid. Dalam kasus yang jarang terjadi, beberapa perempuan tidak menanggapi atau memiliki efek samping dari terapi ini. Maka itu, dokter mungkin akan melakukan operasi untuk mengangkat tiroid (salah satu bagian dari seluruh kelenjar).

Pada dasarnya, pemilihan pengobatan tergantung pada penyebab keparahan dan mendasari. Dokter juga kaan mempertimbangkan seberapa parah gejala, usia, kehamilan, kondisi lain yang mungkin ada, dan potensi efek samping dari obat.

Sebagai tambahan terhadap terapi ini, dokter mungkin juga akan meresepkan obat-obatan lainnya untuk memblokir efek dari hormon tiroid pada tubuh. Misalnya, beta-blocker yang dapat membantu memperlambat detak jantung yang cepat dan mengurangi getaran di tangan.

Artikel terkait:


13 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Ferri FF. Hypothyroidism. In: Ferri's Clinical Advisor 2019. Philadelphia, Pa.: Elsevier; 2019. https://www.clinicalkey.com.
Jameson JL, et al., eds. Hypothyroidism. In: Harrison's Principles of Internal Medicine. 20th ed. New York, N.Y.: The McGraw-Hill Companies; 2018. https://accessmedicine.mhmedical.com.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app