Hindari Makan Daging Ayam Yang Belum Matang, Ini Bahayanya!

Dipublish tanggal: Jul 19, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 4 menit
Hindari Makan Daging Ayam Yang Belum Matang, Ini Bahayanya!

Siapa yang tidak suka dengan daging ayam? Menu ini merupakan kesukaan kebanyakan orang di Indonesia, berbagai macam bentuk olahan bervariasi banyak tersedia dan dijual dimana-mana. 

Anda mungkin bisa saja setiap hari tidak pernah absen dari menu makanan yang menggunakan bahan dasar dari daging ayam.

Daging ayam selain enak, juga menyehatkan. Namun, Anda tetap harus berhati-hati saat mengkonsumsinya. Olahan dari daging ayam yang belum matang bisa menyebabkan berbagai macam penyakit akibat kontaminasi dari virus dan bakteri.

Penyakit yang ditimbulkan pun beraneka ragam, mulai dari kategori ringan hingga serius. Penting bagi Anda untuk mengetahui penyakit apa saja yang ditimbulkan dan juga bagaimana caranya membedakan daging ayam yang belum matang dengan yang sudah matang. 

Hal ini juga dapat membantu Anda dalam menjalani hidup yang sehat.

Penyakit yang disebabkan akibat mengkonsumsi daging ayam yang belum matang

Tahukah Anda? Terdapat banyak bakteri, virus, dan patogen dalam daging ayam yang tetap saja akan hidup walaupun ayam sudah mati.Hal ini disebabkan masih menempelnya inang yang tertinggal di daging ayam tersebut.

Sebab itu, dibutuhkan suhu minimum untuk memasak daging ayam yang tidak membahayakan tubuh. Suhu yang digunakan yaitu sekitar 74 derajat celcius agar bakteri dan virus yang menempel di tubuh ayam dapat dibunuh untuk mencegah berbagai macam penyakit.

Mengkonsumsi  daging ayam yang mentah sangat beresiko menimbulkan berbagai macam penyakit. Beberapa penyakit berbahaya diantaranya yaitu

Demam tifoid ini biasanya umum dialami oleh banyak orang, penyebabnya bisa beraneka ragam, salah satunya karena memakan daging ayam yang mentah. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri bernama Salmonella typhi yang dapat hidup dan berkembang di dalam daging ayam, khususnya lemak. 

Bakteri ini mudah sekali menyebar dengan ditularkan menggunakan kontak fisik, seperti sentuhan tangan dari penderita yang telah mengalami tipes pada daging ayam yang dipegang olehnya.

Penyakit ini cukup membahayakan karena beberapa kasus harus di rawat di rumah sakit untuk perawatan intensif bahkan dapat menyebabkan kematian jika tidak segera diobati. 

Beberapa efek yang ditimbulkan pun cukup mengganggu seperti diare, pendarahan, sampai gangguan pencernaan. Anda tidak akan merasakan gejala ini secara langsung sehabis mengkonsumsi daging mentah, tapi baru akan muncul setelah beberapa hari karena bakteri dalam daging ayam sudah bereaksi mengkontaminasi tubuh Anda.

 Gejala yang dapat Anda rasakan yaitu demam tinggi, nyeri, sakit perut, mual, lemas, dan tidak memiliki selera makan,

Indonesia pernah terjangkit wabah dari virus H5N1 atau flu burung. Virus ini dapat ditularkan pada manusia. Virus ini biasanya hidup di dalam tubuh unggas seperti ayam. Sangat berbahaya jika Anda mengkonsumsi daging ayam mentah yang terjangkit virus  ini.

Beberapa gejala yang dapat Anda kenali jika sudah terinfeksi seperti sulit bernapas, sakit tenggorokan, batuk, demam, nyeri, dan juga diare. Virus ini sangat berbahaya jika tidak segera diobati, bahkan menyebabkan kematian.   

Suhu yang telah direkomendasikan harus mencapai kurang lebih 74 derajat celcius. Suhu ini mampu membunuh virus flu burung. 

Namun, Anda disarankan untuk tidak mengolah daging ayam yang sudah terjangkit flu burung dari peternakan langsung meskipun virus dapat dibunuh jika diolah dalam suhu tertentu.

Gastroenteritis adalah istilah medis untuk flu perut. Flu perut sendiri yaitu peradangan lambung atau usus karena infeksi. Penyakit ini biasanya ditemukan setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi virus, bakteri, atau parasit. Daging ayam yang belum matang juga bisa sebabkan flu perut.   

Peradangan lambung atau usus biasanya disebut dalam istilah medis dengan sebutan gastroenteritis atau flu perut. Peradangan ini terjadi akibat infeksi yang terjadi setelah Anda mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi beberapa bakteri, virus, dan patogen lainnya.

Mengkonsumsi daging ayam mentah tentu saja dapat menyebabkan flu perut karena mengandung banyak organisme. Gejala yang ditimbulkannya seperti diare, muntah, dehidrasi,, menggigil, dan sakit perut. 

Gejala tersebut dapat muncul dengan cepat hanya beberapa hari saja setelah Anda mengkonsumsinya.

  • Lemah otot  

Penyakit lemah otot ini disebut juga dengan Sindrom Guillain-Barre yang disebabkan oleh infeksi bakteri Campylobacter yang dapat hidup di daging ayam. Bakteri ini dapat melemahkan otot bahkan mengakibatkan kelumpuhan

Resiko tinggi akan dialami oleh penderita penyakit ini jika tidak segera ditangani karena kelumpuhannya dapat menyebar ke seluruh tubuh hingga susah bernafas.

Anda disarankan untuk menemui dokter jika mengalami gejala seperti gatal di tangan dan kaki, nyeri otot, hipotensi, detak jantung tidak teratur, kesulitan napas, susah untuk menelan dan bergerak. Sindrom ini sebaiknya ditangani di rumah sakit.

Apa ciri-ciri ayam belum matang?

Anda dapat memperhatikan daging ayam yang belum matang secara seksama jika merasa ragu dan merasa daging olahan tersebut kurang matang sempurna. Daging ayam yang belum matang biasanya berwarna agak merah atau pink. 

Selain itu, Anda dapat membuka daging ayam tersebut menggunakan garpu terlebih dahulu untuk mengecek apakah masih ada darah di sekitar tulangnya.

Setelah mengetahui ciri penampilannya, Anda dapat mengecek tekstur dari daging ayam tersebut. Tekstur daging yang alot, kenyal, dan sulit dikunyah merupakan ciri daging ayam yang belum matang. 

Daging ayam yang matang memiliki tekstur lembut, berserat, dan mudah lepas dari tulangnya ketika dipisahkan.

Jangan pernah sekali-kali mencoba daging ayam mentah atau belum matang apalagi Anda telah mengetahui bahaya dan ciri-cirinya. Hindari mengkonsumsi daging ayam yang belum matang.

 


10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app