Demam Tifoid: Gejala, Penyebab, Pengobatan

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 3 menit
Demam Tifoid: Gejala, Penyebab, Pengobatan

Penyakit demam tifoid yang biasa dikenal dengan istilah awam sebagai demam tifus atau gejala tipes merupakan penyakit yang banyak ditemukan pada masyarakat baik di daerah perkotaan maupun di pedesaan. Penyakit ini memiliki hubungan yang erat dengan kualitas kebersihan pribadi dan sanitasi lingkungan yang kurang baik.

Indonesia masih merupakan daerah endemik demam tifoid. Kasus tersangka demam tifoid di rumah sakit akhir-akhir ini menunjukkan kecenderungan peningkatan dari tahun ke tahun dengan rata-rata angka kesakitan berkisar 500 orang/100.000 penduduk, dan tanpa pengobatan yang cepat dan tepat, penyakit ini berisiko untuk menimbulkan komplikasi yang dapat menyebabkan kematian.

Pengertian

Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut yang terjadi pada saluran pencernaan manusia (terutama usus halus) yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Meskipun pada kenyataaannya nanti ada fase di mana bakteri penyebab bisa menyebar ke aliran darah bahkan sampai ke tulang.

Gejala Demam Tifoid

Gejala demam tifoid berangsur-angsur akan muncul setelah seseorang terinfeksi kuman selama satu sampai dua minggu. Gejala demam tifoid dapat berupa gejala sistemik (umum) dan gejala pada saluran pencernaan.

Gejala umum pada demam tifoid yang sering muncul antara lain:

  • Demam dengan suhu badan yang naik dan turun terutama pada sore dan malam hari
  • Sakit kepala yang dirasakan terutama di kepala bagian depan
  • Nyeri otot dan pegal-pegal
  • penurunan nafsu makan

Gejala pada saluran pencernaan, yaitu :

Gejala demam tifoid pada anak biasanya berupa demam yang tinggi terus menerus selama lebih dari tujuh hari, disertai gejala saluran pencernaan seperti mual muntah, sakit perut, mencret dan buang air besar berdarah.

Etiologi / Penyebab Demam Tifoid

Penyakit demam tifoid umumnya disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi, Salmonella paratyphi A, dan Salmonella paratyphi B, kadang-kadang dapat juga disebabkan oleh jenis salmonella yang lain, namun demam tifoid yang disebabkan oleh Salmonella typhi lah yang cenderung untuk berkembang menjadi penyakit yang lebih berat.

Bakteri Salmonella dapat hidup pada suhu ruangan dan suhu yang rendah selama beberapa hari dan dapat bertahan hidup pada bahan makanan kering, sampah dan tinja selama beberapa minggu. Lebih lanjut, baca: Penyebab Tifus (Tipes) dan Cara Mencegahnya

Bagaimana prosesnya hingga menimbulkan penyakit?

Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan dan minuman yang telah tercemar oleh kuman. Sebagian besar kuman yang masuk ke dalam saluran cerna dimusnahkan oleh asam lambung dan sebagian kecil sisanya masuk ke dalam usus halus dan kemudian berkembang biak. Bila sistem kekebalan pada usus halus kurang baik, maka kuman dapat menembus usus halus lalu masuk ke dalam aliran darah dan akhirnya menimbulkan gejala.

Pengobatan

Pengobatan penyakit demam tifoid dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:

  • pemberian obat penurun panas seperti paracetamol
  • pemberian antibiotik golongan kloramfenikol, ampisilin atau amoksisilin selama 7 – 14 hari
  • istirahat baring sampai 3 hari bebas demam
  • mobilisasi bertahap sesuai kekuatan pasien
  • konsumsi makanan lunak yang tinggi kalori dan tinggi protein
  • dan menghindari makanan yang mengandung banyak serat

Komplikasi

Bila tidak diobati dengan cepat dan tepat penyakit demam tifoid bisa menimbulkan beberapa komplikasi pada minggu kedua dan ketiga demam. Komplikasi yang timbul dapat terjadi pada saluran pencernaan dan di luar saluran pencernaan. Komplikasi pada saluran pencernaan mirip dengan usus buntu yaitu :

  • Perdarahan
  • Perforasi (lubang) pada usus, alias usus bocor.
  • Peritonitis (infeksi selaput rongga perut)

Komplikasi di luar saluran pencernaan dapat berupa :

Karena sifat penyakit yang mudah menular, maka sangat penting untuk melakukan pencegahan dan pengendalian demam tifoid melalui perbaikan pada sanitasi lingkungan (penyediaan air bersih), peningkatan kebersihan makanan dan minuman, dan peningkatan kebersihan perorangan (tidak BAB sembarangan).


8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Typhus: Causes, Symptoms, and Diagnosis (https://www.healthline.com/health/typhus#prevention)
Typhoid fever: MedlinePlus Medical Encyclopedia (https://medlineplus.gov/ency/article/001332.htm)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app