Flu Burung - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 10, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Apr 22, 2019 Waktu baca: 3 menit

Flu Burung - Gejala, Cara Menangani, dan Obat

Flu burung merupakan penyakit yang sempat mewabah di tahun 1997 dan 2013. Hingga saat ini terdapat dua jenis virus flu burung yang menginfeksi manusia yaitu virus H5N1 dan H7N9. Virus ini mewabah di daerah Asia, Timur Tengah, Afrika dan beberapa negara bagian di Eropa. 

Virus yang pertama kali ditemukan adalah H5N1 pada tahun 1997. Kemudian di tahun 2013, virus H7N9 ditemukan dapat menginfeksi manusia. Selain kedua virus tersebut terdapat virus flu burung jenis lain yang dapat menginfeksi manusia yaitu H9N2, H7N7, H6N1, H5N6 dan H10N8. Virus flu ini menyerang baik unggas liar maupun unggas yang diternakkan.

Sama halnya dengan flu babi, flu burung merupakan virus influenza yang ditularkan melalui burung atau unggas. Jenis virus flu burung lebih banyak daripada flu babi. Setidaknya hingga saat ini tercatat ada dua belas jenis virus yang dapat menyerang manusia.

Gejala Penyakit Flu Burung

Virus ini membutuhkan waktu sekitar 3 hingga 5 hari dari masuknya virus ke tubuh manusia sebagai masa inkubasi. Setelah masa inkubasi, gejala flu burung dapat diketahui. 

Namun terdapat gejala yang terjadi sesaat setelah virus menginfeksi tubuh manusia. Beberapa gejala tersebut adalah:

Penanganan yang lambat menyebabkan terjadinya komplikasi dan dapat mengancam nyawa penderitanya. Beberapa bentuk komplikasi tersebut termasuk:

  • acute respiratory distress syndrome
  • infeksi paru-paru
  • gagal multi organ

Penyebab Penyakit Flu Burung

Hingga bulan Oktober 2017, virus H5N1 telah menginfeksi 860 orang di seluruh dunia dan diantaranya 454 orang dinyatakan meninggal dunia. Sementara di Indonesia terdapat 200 kasus dengan 168 orang diantaranya meninggal dunia. Penyebabnya adalah virus flu burung dan semakin banyak kasus disebabkan karena beberapa faktor berikut:

  • Melakukan kontak langsung dengan unggas yang sakit.
  • Tidak sengaja menyentuh percikan cairan ludah dari unggas yang sakit
  • Tidak sengaja menghirup debu yang mengandung kotoran unggas yang sakit
  • Mengkonsumsi daging atau telur dari unggas yang sakit dan tidak dimasak dengan benar dan matang.
  • Pergi ke pasar dimana terdapat kandang unggas yang tidak cukup bersih.

Diagnosis Penyakit Flu Burung

Apabila kamu mendapati beberapa gejala tersebut terjadi pada diri kamu setelah melakukan kontak dengan unggas, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Beberapa gejala tersebut adalah pegal-pegal, batuk dan demam. Pemeriksaan pertama adalah dengan wawancara keluhan yang kamu rasakan dan mencocokkan dengan gejala dari flu burung. 

Jika sebagian keluhan kamu mengarah pada infeksi flu burung, dokter akan melakukan uji laboratorium untuk memastikan apakah kamu terinfeksi virus flu burung. Dokter akan menggunakan sampel usapan hidung dan tenggorokan untuk mengetahui ada tidaknya virus flu burung. Pemeriksaan dengan Rontgen dada akan dilakukan bila perlu.

Pengobatan Penyakit Flu Burung

Segera setelah diketahui positif menderita flu burung, penderita akan dimasukkan dalam ruangan isolasi. Hal ini untuk mencegah penularan virus flu burung ke sekitar penderita. Agar penyakit tidak menjadi lebih parah biasanya dokter akan menganjurkan untuk minum banyak cairan, makan makanan sehat, istirahat cukup dan memberikan resep obat pereda sakit dan antivirus. Obat antivirus yang sering diberikan adalah oseltamivir atau zanamivir. Obat ini diberikan segera setelah diduga positif menderita flu burung.

Penggunaan obat ini sangat efektif digunakan hanya dua hari setelah positif menderita flu burung. Selain pada penderita, obat antivirus ini juga dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ahli kesehatan yang berinteraksi dengan penderita dan beberapa orang yang sering berinteraksi dengan unggas. Apabila penderita mengalami komplikasi seperti pneumonia, antibiotik akan diberikan sampai penderita sembuh dari pneumonia. Penderita jg akan diberikan tambahan oksigen dan ventilator apabila mengalami kesulitan bernafas.

Pencegahan Penyakit Flu Burung

Setelah virus flu burung mewabah di Indonesia, pemerintah begitu perhatian akan langkah pencegahan penyebaran virus ini. Untuk meminimalisir resiko penyebaran virus, pemerintah melakukan hal berikut:

  • Aktif melakukan sampling pada beberapa orang yang beresiko tinggi menderita flu burung.
  • Memberikan pelatihan pada ahli kesehatan tentang cara mengobati flu burung di rumah sakit
  • Mendistribusikan obat-obatan antivirus ke rumah sakit rujukan penderita flu burung.

Selain dari pemerintah, kamu bisa juga melakukan upaya pencegahan tertular virus ini. Beberapa langkah yang dapat kamu lakukan yaitu:

  • Menjaga kebersihan tangan
  • Memastikan daging atau telur dimasak dengan benar dan matang
  • Menghindari konsumsi daging unggas liar atau hasil buruan
  • Membeli daging unggas yang telah dibersihkan dengan baik dan benar serta dipotong-potong.

21 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Normandin, B. Healthline (2017). Bird Flu. (https://www.healthline.com/health/avian-influenza)
Hospital Care for Children. Flu Burung (Avian Influenza). (http://www.ichrc.org/411-flu-burung-avian-influenza)
DerSarkissian, C. WebMD (2017). Frequently Asked Question About Bird Flu. (https://www.webmd.com/cold-and-flu/flu-guide/what-know-about-bird-flu)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app