Gejala Nyeri Dada Ada Banyak Jenisnya, Waspadai Hal Ini

Dipublish tanggal: Des 12, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Gejala Nyeri Dada Ada Banyak Jenisnya, Waspadai Hal Ini

Rasa sakit yang muncul di bagian dada bisa berbagai macam jenisnya. Biasanya, gejala nyeri dada ditandai dengan rasa sakit seperti ditusuk hingga terasa perih atau tertekan.

Kondisi ini bisa menyerang dada sebelah kanan, kiri, maupun tengah. Nyeri dada ini tidak boleh diabaikan karena bisa menandakan adanya gangguan pada tubuh, salah satunya gejala serangan jantung. 

Apa saja penyebab nyeri dada?

Dada sakit bisa disebabkan oleh banyak hal. Namun, seringan apa pun gejala nyeri dada dan apa pun penyebabnya, rasa sakit di bagian dada tidak boleh dibiarkan begitu saja supaya tidak semakin parah.

Berbagai penyebab nyeri dada meliputi:

Selain itu,  sakit dada juga bisa disebabkan karena beberapa kondisi lain, di antaranya: 

Baca Selengkapnya: Kenali Penyebab Nyeri Dada yang Anda Alami

Tanda dan gejala nyeri dada

Tanda dan gejala nyeri dada bisa berbeda-beda pada setiap orang, tergantung penyebab yang mendasarinya. Bila Anda pernah mengalami dada sakit, coba cek lagi tanda dan gejala nyeri dada berikut ini:

  • Nyeri hilang-timbul yang berlangsung beberapa menit, atau nyeri yang berlangsung lama dalam hitungan jam hingga terus-menerus.
  • Nyeri yang menjalar ke bagian tubuh lain.
  • Nyeri dada terasa di sebelah kanan, kiri, tengah, atau seluruh bagian dada. Nyeri dada yang memburuk bila beraktivitas.
  • Nyeri dada yang membaik atau memburuk ketika posisi tubuh berubah.
  • Nyeri yang terasa seperti tertusuk, terbakar, atau seperti ditekan. Nyeri yang semakin meningkat saat menarik napas atau batuk.

Bila Anda mengalami gejala nyeri dada tersebut, sebaiknya segera pergi ke IGD. Apalagi kalau rasa nyerinya menjalar ke leher, lengan, rahang, dan tembus ke bagian belakang diiringi dengan beberapa kondisi berikut:

Cara mendeteksi masalah nyeri dada

Dokter akan melakukan berbagai pemeriksaan untuk memastikan gejala nyeri dada dan penyebab yang mendasarinya. Sejumlah pemeriksaan yang akan dilakukan oleh dokter meliputi:

1. Elektrokardiografi (EKG)

EKG atau elektrokardiografi akan menunjukkan aktivitas listrik untuk mengetahui apakah gejala nyeri dada disebabkan oleh serangan jantung atua bukan.

2. Foto rontgen dada

Pemeriksaan rontgen dada dapat dilakukan untuk melihat bentuk dan ukuran jantung. Prosedur ini juga dapat melihat adanya gangguan pada paru-paru yang dicurigai menjadi penyebab dada sakit.

3. Tes darah 

Dokter dapat menganjurkan tes darah untuk mengukur kadar zat kimia tertentu dalam darah saat terjadi serangan.

4. Ekokardiografi

Prosedur ekokardiografi berfungsi untuk melihat jantung secara detail dan mengetahui fungsi pompa jantung.

5. Kateter jantung

Pemeriksaan dengan kateter jantung diperlukan untuk memeriksa kemungkinan adanya penyumbatan pada pembuluh darah

Cara mengobati nyeri dada

Setelah mengetahui penyebab dada sakit, dokter akan memberikan obat-obatan yang mampu meringankan nyeri dada. Misalnya untuk obat nitrogliserin diberikan untuk melebarkan pembuluh darah jantung, sedangkan streptokinasi digunakan untuk menghancurkan gumpalan darah yang memicu sakit dada.

Jika penyebab nyeri dada adalah gejala serangan jantung, maka dokter akan menganjurkan pemasangan ring jantung untuk melebarkan pembuluh darah yang tersumbat. Selain itu, perawatan medis lanjutan juga dilakukan untuk mengatasi gejala nyeri dada yang mengganggu.

Baca Juga: 8 Bahan Alami Ampuh Mengatasi Sakit Dada


22 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Riggin ER. Allscripts EPSi. Mayo Clinic, Rochester, Minn. April 18, 2017.
Light RW. Primary spontaneous pneumothorax in adults. https://www.uptodate.com/contents/search.
Heart attack. National Heart, Lung, and Blood Institute. https://www.nhlbi.nih.gov/health/health-topics/topics/heartattack/treatment.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app