Penyakit Refluks Asam Lambung - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Apr 22, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Refluks asam adalah suatu kondisi ketika makanan yang sudah dicerna di dalam lambung, kembali naik ke kerongkongan. Kondisi ini juga disebut regurgitasi asam atau refluks gastroesofagus.

Jika Anda memiliki gejala refluks asam lebih dari dua kali seminggu, Anda mungkin memiliki kondisi yang dikenal sebagai penyakit refluks gastroesofageal (GERD).

Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), GERD mempengaruhi sekitar 20 persen orang di Amerika Serikat. Dan jika tidak diobati,  kadang-kadang GERD dapat menyebabkan komplikasi serius.

Apa penyebab terjadinya Penyakit Refluks Asam Lambung?

Sfingter esofagus bagian bawah (LES) adalah otot yang melingkar di ujung kerongkongan. Otot ini berfungsi untuk mengatur keluar masuk makanan ke lambung. Biasanya LES akan terbuka saat Anda menelan, kemudian  akan menutup lagi sesudahnya.

Refluks asam terjadi ketika LES Anda tidak dapat menutup dengan benar. Sehingga memungkinkan makanan yang sudah dicerna yang bercampur dengan asam lambung, naik ke kerongkongan.

Kondisi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan Anda mengalami penyakit refluks asam lambung, diantaranya:

Beberapa perilaku gaya hidup juga dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit refluks asam lambung Anda, diantaranya:

  • merokok
  • makan makanan dengan porsi besar
  • berbaring atau tidur segera setelah makan
  • terlalu banyak mengkonsumsi jenis makanan tertentu, seperti gorengan atau makanan pedas
  • mengkonsumsi jenis minuman tertentu, seperti soda, kopi, atau alkohol
  • menggunakan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti aspirin atau ibuprofen

Jika Anda memiliki salah satu dari faktor-faktor risiko ini, Anda perlu mengambil langkah-langkah untuk memodifikasinya agar dapat membantu Anda mencegah atau mengelola penyakit refluks asam lambung.

Gejala Penyakit Refluks Asam Lambung

Asam lambung dapat menyebabkan rasa tidak nyaman terbakar di dada Anda, yang dapat menyebar ke leher Anda. Perasaan ini sering dikenal sebagai heartburn.

Jika Anda mengalami refluks asam, Anda mungkin merasakan rasa asam atau pahit di bagian belakang mulut Anda. Mungkin juga dapat menyebabkan Anda memuntahkan makanan atau cairan dari perut Anda ke mulut Anda.

Dalam beberapa kasus, GERD dapat menyebabkan gangguan menelan. Kadang-kadang dapat menyebabkan masalah pernapasan, seperti batuk kronis atau asma.

Bagaimana Anda bisa mencegah terjadinya Penyakit Refluks Asam Lambung?

Perubahan gaya hidup sederhana dapat membantu menghentikan atau mengurangi gejala refluks asam lambung. Anda dapat melakukan beberapa hal seperti :

  • makan dengan porsi yang lebih kecil, dengan frekuensi yang lebih sering
  • naikkan salah satu ujung tempat tidur Anda 10 hingga 20 cm dengan meletakkan sesuatu di bawah tempat tidur atau kasur Anda - posisikan agar dada dan kepala Anda berada di posisi yang lebih tinggi dari pinggang Anda, sehingga asam lambung tidak naik ke tenggorokan Anda
  • cobalah untuk menurunkan berat badan jika Anda kelebihan berat badan
  • cobalah mencari cara untuk tidak stres
  • jangan makan dalam 3 atau 4 jam sebelum tidur
  • jangan mengenakan pakaian yang terlalu ketat di pinggang Anda
  • jangan merokok
  • jangan terlalu banyak mengkonsumsi alkohol

Bagaimana cara mengatasi Penyakit Refluks Asam Lambung?

Diagnosis Penyakit Refluks Asam Lambung

Jika dokter mencurigai Anda menderita penyakit asam lambung, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan bertanya tentang gejala apa pun yang pernah Anda alami. Untuk mengkonfirmasi diagnosis atau memeriksa apakah terjadi komplikasi, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan sebagai berikut:

  • barium swallow: bertujuan untuk memeriksa saluran pencernaan bagian atas Anda dengan pemeriksaan x-ray.
  • endoskopi bagian atas: bertujuan untuk memeriksa saluran pencernaan bagian atas Anda dengan menggunakan kamera berukuran kecil yang dimasukan melalui mulut.
  • manometry esophagus: bertujuan untuk mengukur kekuatan otot kerongkongan Anda
  • pemantauan pH esofagus: bertujuan untuk mengukur tingkat keasaman tenggorokan.

Opsi perawatan Penyakit Refluks Asam Lambung

Untuk mencegah dan meredakan gejala gejala akibat refluks asam lambung, dokter Anda mungkin menyarankan Anda untuk merubah kebiasaan makan Anda atau perilaku tidak sehat lainnya. Dokter juga mungkin akan menyarankan mengkonsumsi obat yang dijual bebas, seperti:

  • antasida
  • H2 blocker reseptor
  • inhibitor pompa proton (PPI)

Dalam beberapa kasus, mereka mungkin meresepkan penghambat reseptor H2 atau PPI yang lebih kuat. Jika kondisi Anda bertambah parah dan tidak merespon terhadap pengobatan, prosedur operasi mungkin akan dilakukan.

Prosedur operasi

Fundoplication

Prosedur operasi ini dilakukan untuk mengencangkan dan memperkuat LES.

TIF (Fundoral Transition Incisionless)

Prosedur ini digunakan ketika fundoplication tidak berhasil. Dilakukan dengan membuat penghalang antara lambung dan kerongkongan. Penghalang mencegah terjadinya refluks asam lambung.

Prosedur Stretta

Prosedur ini bertujuan untuk menghambat saraf yang merespons asam refluks.

Bedah Linx

Operasi ini menggunakan alat khusus yang disebut linx. Ini adalah cincin titanium magnetik kecil yang dipasang untuk memperkuat sphincter.


9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Acid Reflux Disease Symptoms, Causes, Tests, and Treatments. WebMD. (https://www.webmd.com/heartburn-gerd/guide/what-is-acid-reflux-disease)
American Academy of Allergy, Asthma, and Immunology (2019). Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) (https://www.aaaai.org/conditions-and-treatments/related-conditions/gastroesophageal-reflux-disease)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app