Ring Jantung: Kegunaan, Prosedur, Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit
Ring Jantung: Kegunaan, Prosedur, Efek Samping

Ring jantung adalah sebuah alat berbentuk tabung kecil, tersusun dari kawat-kawat seperti jala yang ditempatkan pada pembuluh darah koroner di jantung. Tujuan dari pemasangan ring jantung adalah untuk membuka pembuluh darah yang menyempit dan mempertahankannya sehingga otot-otot jantung mendapatkan kembali suplai darah yang cukup.

Pemasangan ring jantung atau sering juga disebut dengan stent jantung merupakan salah satu tindakan medis yang sering dikombinasikan dengan angioplasty. Perbedaannya adalah pada angioplasty, tindakan medis yang dilakukan hanya bertujuan untuk mengembalikan diameter pembuluh darah jantung yang menyempit atau tersumbat.

Sedangkan pemasangan ring jantung dilakukan sesaat setelah angioplasty dilakukan. Setelah lumen pembuluh darah terbuka, dokter akan memasukan ring atau stent di lokasi sumbatan untuk mempertahankan agar pembuluh darah tetap terbuka. Ring jantung tersebut berbentuk seperti tabung kecil yang tersusun dari kawat-kawat seperti jala. Pemasangan ring jantung ini bersifat menetap, sekali dipasang maka tidak dapat dilepas kembali. Oleh karena itu penggunaan bahan untuk stent jantung harus yang aman bagi tubuh.

Pembuluh darah jantung yang dimaksud adalah arteri koroner, tugasnya memasok aliran darah ke otot-otot jantung sehingga jantung dapat bekerja dengan baik. Penyempitan atau sumbatan arteri koroner biasanya terjadi karena adanya timbunan lemak atau plak di dalam lumen pembuluh darah, yang disebut aterosklerosis. Adanya timbunan lemak di dalam lumen pembuluh darah dapat mengurangi aliran darah yang menuju otot jantung sehingga dapat menimbulkan nyeri dada dan apabila pembuluh darah sudah tersumbat secara total dapat terjadi serangan jantung (penyakit jantung koroner), bahkan infark miokard.

Kegunaan Ring Jantung

Pemasangan ring jantung ini bertujuan untuk memastikan pembuluh darah arteri coroner tetap terbuka, sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya serangan jantung. Akan tetapi tidak semua sumbatan pembuluh darah arteri dapat diperbaiki dengan pemasangan ring jantung, tergantung dari lokasi sumbatan dan besar kecilnya lumen pembuluh darah.

Prosedur Pemasangan Ring Jantung

Tindakan pemasangan ring jantung tidak membutuhkan waktu yang lama, berkisar antara 30 menit sampai 1 jam tergantung dari kesulitan teknik pemasangan dan juga jumlah ring yang akan dipasang.

Pasien yang akan menjalani tindakan ini biasanya tetap sadar, namun diberikan obat anti nyeri, obat pengencer darah untuk mencegah terbentuknya bekuan darah, dan obat penenang agar tetap rileks. Setelah itu selang kateter dimasukan ke dalam pembuluh darah vena yang ada di selangkangan atau lengan.

Sebelum dilakukan pemasangan ring jantung, maka harus dilakukan tindakan angioplasty. Pada proses ini, lumen pembuluh darah yang menyempit dibuka dengan menggunakan selang kateter yang pada bagian ujungnya dilengkapi dengan balon. Pada saat awal dimasukan balon masih dalam keadaan kempes, kemudian selang kateter diarahkan menuju ke lokasi terjadinya sumbatan. Di tempat inilah balon yang terdapat pada bagian ujung kateter dikembangkan, sehingga menekan timbunan lemak dan membuka sumbatan yang ada. Ketika akan dikeluarkan, balon kateter kembali dikempeskan kemudian selang kateter ditarik keluar.

Pada penggunaan ring jantung, ring ini terdapat di sekeliling balon kateter. Pada saat dimasukkan ring juga dalam keadaan kempes, kemudian saat balon dikembangkan, ring jantung juga ikut akan mengembang. Akan tetapi pada saat selang kateter dikeluarkan, ring jantung akan tetap tinggal di lokasi untuk menjamin bahwa lumen pembuluh darah tetap terbuka.

Setelah dilakukan tindakan pemasangan, pasien dapat dirawat di rumah sakit paling lama 2 hari, bahkan ada pasien yang dapat langsung pulang tanpa dirawat di rumah sakit.

Manfaat dan Keunggulan Pemasangan Ring Jantung

Banyak pasien yang lebih memilih tindakan pemasangan ring jantung dibandingkan dengan prosedur medis lainnya untuk mengembalikan aliran darah di pembuluh darah arteri koroner. Hal ini karena prosedur ini memiliki beberapa keuntungan dibandingkan tindakan lain, seperti :

  • Pemasangan ring jantung mengurangi resiko terjadinya penyempitan kembali pada pembuluh darah arteri coroner atau restenosis setelah dilakukan tindakan angioplasty.

Hampir sepertiga dari pasien yang menjalani tindakan angioplasty tanpa pemasangan ring jantung, akan mengalami penyempitan kembali di tempat yang sama dalam waktu beberapa bulan setelah tindakan. Akan tetapi dengan dilakukannya pemasangan ring jantung, maka pelebaran pembuluh darah koroner ini dapat bertahan sampai bertahun-tahun.

  • Tindakan ini memungkinkan pasien pulih lebih cepat dibandingkan dengan tindakan operasi bypass jantung. Pasien dapat berjalan-jalan ringan setelah 6 jam pasca-tindakan. Akan tetapi pemulihan secara utuh membutuhkan waktu beberapa minggu.

Efek samping Ring Jantung

Dengan semakin berkembangnya teknologi kedokteran maka setiap resiko dari tindakan medis yang akan dilakukan semakin berkurang, termasuk juga untuk pemasangan ring jantung. Tindakan ini relatif cukup aman dan memiliki resiko yang sedikit, namun harus tetap dilakukan oleh dokter jantung yang memiliki keahlian khusus.

Beberapa kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi pada saat tindakan antara lain :

Prognosis

Pada sebagian besar pasien, tindakan angioplasty dan pemasangan ring jantung dapat memberikan hasil yang baik untuk mengembalikan aliran darah di pembuluh darah arteri koroner. Pasien juga terhindar dari kemungkinan dilakukannya operasi bypass.

Namun perlu diingat bahwa tindakan angioplasty dan pemasangan ring jantung tidak memperbaiki penyebab terjadinya sumbatan. Pembuluh darah arteri koroner masih mungkin tersumbat di tempat lain.

Oleh karena itu memperbaiki pola hidup tetap harus dilakukan untuk mencegah terjadinya sumbatan kembali di tempat lain. Beberapa langkah yang dapat dilakukan diantaranya : mengkonsumsi makanan yang sehat bagi jantung, menghindari makanan tinggi kolesterol, berolahraga, berhenti merokok, serta hindari stress.


28 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app