Gangguan Makan Berlebihan - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mei 2, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Episodes of overeating atau gangguan makan berlebihan merupakan masalah yang sering terjadi. Kondisi tersebut dapat menyebabkan banyak masalah, mulai dari perut mulas hingga obesitas dalam jangka panjang. 

Overeating juga berkaitan dengan banyak gejala pencernaan, termasuk sakit perut, terutama di saluran pencernaan bagian atas, perut kembung, dan diare. Satu kali makan yang terlalu banyak tidak akan menyebabkan seseorang obesitas, namun dapat menyebabkan rasa ketidaknyamanan, rasa nyeri, dan gangguan tidur.

Meskipun kita mungkin berharap bahwa gejala-gejala tersebut akan mencegah orang dari makan berlebihan, sayangnya, tubuh menyesuaikan diri dengan makan berlebihan dengan melepaskan dopamin yang merupakan bahan kimia alami di otak yang ketika kita makan berlebihan, maka akan mendorong kita untuk makan lebih banyak lagi.  

Kondisi inilah yang merupakan bagian penting dari bagaimana munculnya overeating atau makan berlebihan. Jika selama periode waktu yang lebih lama, makan berlebihan secara teratur, tanpa olahraga maka kondisi tersebut dapat menyebabkan obesitas.

Penyebab dan Faktor Resiko Episodes of Overeating

Sampai saat ini masih tidak diketahui secara pasti penyebab dari episodes of overeating . Namun kondisi tersebut biasanya lebih sering terjadi pada wanita daripada pada pria.

Terdapat berbagai macam faktor yang diduga mempengaruhi perkembangan gangguan tersebut. Faktor-faktornya adalah:

  • Biologis: Kelainan biologis, seperti penyimpangan hormon atau mutasi genetik, dapat dikaitkan dengan makan kompulsif dan kecanduan makanan.
  • Psikologis: Korelasi yang kuat telah terbentuk antara depresi dan gangguan makan berlebihan. Ketidakpuasan tubuh, harga diri yang rendah, dan kesulitan mengatasi perasaan juga dapat berkontribusi pada gangguan tersebut.
  • Sosial dan Budaya: Situasi traumatis, seperti riwayat pelecehan seksual, dapat meningkatkan risiko gangguan makan berlebihan. Tekanan sosial untuk menjadi kurus, yang biasanya dipengaruhi melalui media, dapat memicu terjadinya gangguan tersebut. Seseorang yang mendapat komentar kritis tentang tubuh atau berat badan mereka mungkin sangat rentan terhadap gangguan makan berlebihan.

Tanda dan Gejala Episodes of Overeating

Ketika individu yang menderita gangguan makan berlebihan mengalami rasa malu atau malu tentang kebiasaan makan mereka, gejalanya biasanya tidak terlihat. Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala perilaku dan emosi dari gangguan makan berlebihan:

  • Terus makan bahkan saat kenyang
  • Ketidakmampuan untuk berhenti makan atau mengontrol apa yang dimakan
  • Menimbun makanan untuk dikonsumsi secara diam-diam
  • Makan secara normal di hadapan orang lain tetapi sering lahap saat tidak dilihat orang lain
  • Mengalami perasaan stres atau kecemasan yang hanya bisa dihilangkan dengan makan
  • Perasaan mati rasa atau kurang sensasi saat makan berlebihan
  • Tidak pernah mengalami kejenuhan, tidak peduli jumlah makanan yang dikonsumsi

Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi adalah:

Cara Mencegah Terjadinya Episodes of Overeating

Meskipun sulit untuk mencegah terjadinya kasus gangguan makan berlebihan, maka pengobatan yang tepat akan sangat membantu saat seseorang mulai mengalami gejala-gejalanya. Selain itu, mengajarkan dan mengubah kebiasaan makan yang sehat  juga dapat membantu dalam mencegah perkembangan atau memburuknya gangguan makan tersebut.

Cara Mengobati Episodes of Overeating

Diagnosa

Untuk mendiagnosis gangguan makan berlebihan, dokter dapat merekomendasikan evaluasi psikologis, termasuk diskusi tentang kebiasaan makan Anda.

Dokter juga mungkin ingin Anda melakukan pemeriksaan lain untuk memeriksa masalah kesehatan dari gangguan makan berlebihan, seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, masalah jantung, diabetes, dan beberapa gangguan pernapasan terkait tidur. Pemeriksaan tersebut mungkin termasuk:

Pengobatan

Dukungan dokter dan pengobatan dari para profesional kesehatan termasuk psikiater, ahli gizi, dan terapis, dapat menjadi cara paling efektif untuk mengatasi gangguan makan berlebihan. 

Program pengobatan seperti itu akan mengatasi masalah mendasar yang terkait dengan kebiasaan makan yang merusak, dengan fokus pada penyebab utama masalah tersebut.

Terdapat tiga jenis terapi yang dapat sangat membantu dalam pengobatan gangguan makan berlebihan. Terapi-terapi tersebut adalah:

  • Cognitive-behavioral therapy (CBT): Jenis terapi yang bertujuan untuk membantu individu memahami pikiran dan perasaan yang mempengaruhi perilaku orang dengan gangguan tersebut.
  • Psikoterapi Interpersonal: Suatu bentuk terapi di mana fokusnya adalah pada hubungan individu dengan anggota keluarga dan teman sebaya dan cara mereka melihat diri mereka sendiri
  • Dialectical Behavior Therapy (DBT): Suatu jenis terapi yang berfokus pada pengajaran keterampilan individu untuk mengatasi stress dan mengatur emosi.

3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
McCluskey SE, Lacey JH, Pearce JM. Binge-eating and polycystic ovaries. Lancet. 1992;340(8821):723.
Grassi, Angela. PCOS: The Dietitian’s Guide, 2nd edition. Luca Publishing. Bryn Mawr, PA.
Binge Eating Disorder Association Website.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app