​Flu Babi - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 10, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 3 menit

Apakah Flu Babi?

Masih ingat dengan penyakit flu babi yang mewabah di tahun 2009? Penyakit ini merupakan penyakit pandemik dan beresiko. Meskipun memiliki beberapa gejala yang sama dengan flu biasa, flu babi dapat menyebabkan komplikasi serius termasuk kejang-kejang, gagal nafas, pneumonia sampai sakit jantung. Pandemik penyakit ini dapat diatasi pada tahun 2010 menurut WHO. Meskipun begitu, masih diperlukan tindakan preventif agar virus ini tidak kembali mewabah pada manusia.

Flu babi atau swine flu adalah salah satu jenis penyakit influenza yang disebabkan oleh virus bernama H1N1. Virus H1N1 memiliki kemiripan dengan gen virus yang menyebabkan penyakit flu pada babi. Hingga saat ini unggas dan babi merupakan hewan yang rentan menderita penyakit flu. 

Virus dari penyakit flu tersebut dapat terinfeksi dengan gen virus lainnya. Bercampurnya gen virus influenza dengan gen virus baru dapat berdampak menyerang manusia dan menyebar mewabah.

Penyebab Penyakit Flu Babi

Penyebab Flu Babi

Penyebab flu babi adalah virus H1N1. Virus ini tidak dapat menginfeksi melalui makanan yang mengandung babi. Virus ini menyebar dari manusia ke manusia. Sama seperti virus flu pada umumnya, virus flu babi mudah menyebar melalui interaksi  dengan penderita, terkena cipratan saat batuk atau bersin dan memegang benda yang terpapar virus ini. 

Virus flu babi menyerang hidung, tenggorokan dan paru-paru. Beberapa orang yang rentan menderita virus ini adalah:

  • ibu hamil, 
  • anak berusia kurang dari 5 tahun dan orang tua berusia lebih dari 65 tahun, 
  • sistem kekebalan tubuhnya lemah, 
  • mempunyai riwayat penyakit kronis 
  • berprofesi sebagai tenaga kesehatan yang sering berinteraksi dengan penderita flu babi.

Gejala Penyakit Flu Babi

Flu babi memiliki masa inkubasi selama 1 sampai 4 hari. Setelah masa inkubasi, gejala flu babi baru dapat diketahui. Gejala penyakit ini menyerupai gejala flu biasa. 

Beberapa gejala tersebut adalah demam, badan mudah lelah, sakit kepala, hidung tersumbat akibat pilek, mata berair, radang tenggorokan. Pada flu babi biasanya disertai dengan gejala mual, muntah, diare dan kesulitan bernafas. Penyakit ini dapat menjadi mengalami komplikasi pada beberapa orang. Bentuk komplikasi tersebut yaitu kejang-kejang, gagal nafas, asma, pneumonia hingga sakit jantung.

Untuk benar-benar memastikan diagnos flu babi, pemeriksaan fisik secara langsung perlu dilakukan oleh dokter. Pemeriksaan awal adalah dengan menanyakan keluhan yang diderita oleh penderita. 

Selain itu, untuk mengetahui apakah terdapat virus flu babi yang menjangkiti penderita, dokter akan memeriksa sampel cairan tubuh penderita. Perlu beberapa hari untuk mendapatkan hasilnya. Apabila sampel dideteksi mengandung virus H1N1, ahli kesehatan biasanya akan melakukan isolasi pada darah sekitar penderita tinggal. Hal ini sebagai upaya penanganan dan pencegahan penyebaran virus flu babi.

Pencegahan Penyakit Flu Babi

Menerima vaksin influenza merupakan langkah penting yang dapat dilakukan untuk mencegah tertularnya penyakit flu babi. Ahli kesehatan menganjurkan untuk mendapatkan vaksin ini setidaknya sekali dalam satu tahun. Tubuh yang telah mendapatkan vaksin ini lebih tahan terhadap virus flu babi. Selain itu beberapa langkah berikut dapat kamu lakukan agar terhindar dari virus flu babi:

  • Mencuci tangan secara teratur dengan air dan sabun. Jika diperlukan, kamu dapat menggunakan cairan mengandung alkohol agar tangan steril dari kuman.
  • Apabila sedang flu dan batuk sebaiknya menggunakan masker atau menutup dengan tisu. Segera buang tisu ke tempat sampah untuk mencegah penularan ke orang lain.
  • Menghindari interaksi dengan penderita.

Pengobatan Penyakit Flu Babi

Tiap pasien memerlukan penanganan yang berbeda-beda. Bentuk penanganan didasarkan pada kondisi fisik, riwayat kesehatan, tingkat keparahan penyakit melalui gejala yang dialami oleh penderita. Sebenarnya pengobatan dapat dilakukan secara mandiri di rumah. 

Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah beristirahat secara cukup dan minum banyak cairan agar terhindar dari dehidrasi. Pemberian obat-obatan oleh ahli kesehatan biasanya bertujuan untuk mengurangi keluhan penderita. Salah satunya dengan pemberian paracetamol untuk meringankan demam.

Beberapa pasien flu babi yang disertai dengan komplikasi memerlukan pengobatan secara intensif di rumah sakit. Jika dimungkinkan, ahli kesehatan akan memberikan obat antivirus seperti zanamivir atau oseltamivir. Apabila terjadi infeksi oleh bakteri, ahli kesehatan juga akan memberikan antibiotik.


18 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Krause, et al. Healthline (2016). Swine Flu (H1N1). (https://www.healthline.com/health/swine-flu)
Family Doctor (2017). H1N1 Influenza. (https://familydoctor.org/condition/h1n1-influenza/)
DerSarkissian, C. WebMD (2017). H1N1 Flu Virus (Swine Flu). (https://www.webmd.com/cold-and-flu/flu-guide/h1n1-flu-virus-swine-flu)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app