Fetavita: Informasi Manfaat dan Cara Kerja

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Fetavita adalah suplemen penunjang makanan yang digunakan untuk membantu menjaga kesehatan tubuh, terutama bagi fungsi jantung.
  • Mengandung kombinasi minyak ikan, vitamin E, asam folat, minyak kedelai, dan minyak peppermint yang baik untuk kesehatan.
  • Dosis Fetavita untuk menjaga kesehatan orang dewasa adalah 2 x sehari 1 kapsul lunak. Diminum pagi dan malam hari.
  • Waspadai efek samping Fetavita berupa sakit kepala hingga gangguan pencernaan seperti mual, muntah, diare, dan perut kembung.
  • Konsultasikan terleih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan Fetavita saat hamil atau menyusui.
  • Klik untuk mendapatkan Fetavita atau vitamin & suplemen lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD.

Fetavita adalah suplemen penunjang makanan yang digunakan untuk membantu menjaga kesehatan tubuh. Suplemen ini terbuat dari minyak ikan, vitamin E, asam folat, minyak kedelai, dan minyak peppermint yang diketahui baik untuk kesehatan.

Suplemen makanan yang diproduksi oleh PT. Nova Chemie Utama untuk PT. Diva Farmalab Intersains merupakan obat bebas, sehingga dapat dikonsumsi tanpa resep dokter. Namun tetap harus memperhatikan dosis anjuran yang tertera pada kemasannya. 

Mengenai Fetavita

Jenis obat Suplemen makanan
Kandungan Natural fish oil (omega-3, DHA, EPA), Evening primrose oil (GLA/Gamma linolenic acid ), Peppermint oil, Vitamin E, Asam folat, Soybean oil
Kegunaan Suplemen untuk membantu menjaga kesehatan
Kategori Obat Bebas
Konsumen Dewasa
Kehamilan Dengan Resep Dokter
Sediaan Fetavita kapsul lunak

Mekanisme kerja Fetavita

Cara kerja suplemen Fetavita dapat dicermati dari kandungan bahan aktifnya yaitu:

1. Natural fish oil (omega-3, DHA, EPA)

Natural fish oil merupakan bahan alami yang mengandung asam lemak yang baik untuk tubuh terutama untuk menurunkan tekanan darah, trigliserida, dan kolesterol. Minyak ikan juga memiliki sifat anti inflamasi yang dapat meringankan gejala bengkak dan rasa sakit.

2. Evening primrose oil (GLA/Gamma linolenic acid)

Evening primrose oil merupakan bahan alami dari minyak ekstrak biji tumbuhan evening primerose. Bahan ini digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi pada wanita hamil, mempercepat kehamilan, mencegah lambatnya kelahiran. 

Selain itu, kandungan ini juga dapat digunakan untuk mengatasi PMS, nyeri payudara, endometriosis, dan gejala menopouse.

3. Peppermint oil

Peppermint oil dikenal sebagai bahan alami yang dapat mengatasi flu, inflamasi pada mulut dan tenggorokan, infeksi sinus, dan infeksi saluran pernapasan.

4. Vitamin E

Vitamin E merupakan senyawa yang memiliki sifat antioksidan, antitrombotik, antikoagulan, dan pelindung saraf. Vitamin ini juga digunakan untuk menghindari keterlambatan kehamilan akibat tekanan darah tinggi (preeklampsia). Juga dapat digunakan untuk mengatasi nyeri haid, gejala menopouse, kanker, dan kista pada payudara.

5. Asam folat

Asam folat merupakan senyawa dari jenis vitamin B yang berfungsi untuk membentuk DNA dan sel darah merah. Karena itulah, nutrisi ini sangat dibutuhkan ibu hamil pada masa awal kehamilan, terutama untuk menghindari bayi lahir cacat akibat kelainan pada pertumbuhan awal sistem sarafnya.

6. Soybean oil

Soybean oil merupakan bahan alami dari ekstrak kedelai yang digunakan untuk menurunkan level kolesterol jahat dalam tubuh dan mengobati osteoarthritis.

Manfaat Fetavita

Fetavita digunakan sebagai suplemen makanan untuk menjaga kesehatan tubuh, terutama fungsi jantung.

Kontraindikasi

Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini. Penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan Fetavita:

Dosis Fetavita

Fetavita tersedia dalam bentuk sediaan kapsul lunak dengan kekuatan dosis per kapsul:

  • Natural fish oil 400 mg (omega-3 marine Triglycerides 119 mg, DHA/Docosahe xaenoic acid 95 mg, EPA/Eicosapentaenoic acid 24 mg)
  • Evening primrose oil 100 mg (GLA/Gamma linolenic acid 9,5 mg)
  • Peppermint oil 3 mg
  • Vitamin E 150 iu
  • Asam folat 200 mcg
  • Soybean oil 26,8 mg

Ingat! Dosis yang tepat adalah yang sesuai dengan anjuran dokter berdasarkan berat ringannya penyakit, berat badan, usia, dan lain-lain. Atau dosis yang tertera pada kemasan obat.

Adapun dosis Fetavita yang lazim digunakan adalah sebagai berikut:

Dosis Fetavita untuk menjaga kesehatan

  • Dosis dewasa: 2 x sehari 1 kapsul lunak, diminum pagi dan malam hari.

Petunjuk Penggunaan:

  • Gunakanlah obat ini setelah makan atau bersamaan dengan makan.
  • Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
  • Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan 2 kali sehari berarti per 12 jam, pagi dan malam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
  • Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Fetavita pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.

Efek samping Fetavita

Fetavita umumnya ditoleransi dengan baik. Namun demikian, ada efek samping Fetavita yang perlu diperhatikan, antara lain sebagai berikut:

Efek Overdosis Fetavita

Belum ada data yang menunjukkan adanya efek overdosis penggunaan Fetavita. Namun, konsumsi dalam dosis tinggi dalam jangka waktu lama tanpa pengawasan dokter mungkin menyebabkan overdosis.

Jika muncul muntah dan mual parah, pusing, kejang, hingga pingsan, segera hubungi unit kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan tepat.

Interaksi Fetavita

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, risiko efek samping dapat meningkat, obat tidak bekerja, atau bahkan menimbulkan efek beracun yang membahayakan tubuh. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang Anda konsumsi dan beritahukan kepada dokter.

Beberapa jenis obat dapat berinteraksi dengan kandungan suplemen Fetavita, diantaranya:

  • Penggunaan bersamaan dengan obat anti pembekuan darah (antikoagulan) sebaiknya dihindari karena Fetavita dapat meningkatkan risiko pendarahan.
  • Kandungan evening primrose oil pada Fetavita dapat berinteraksi dengan phenotiazine dan meningkatkan risiko kejang.
  • Minyak ikan dapat berinteraksi dengan obat-obatan untuk mengatasi darah tinggi seperti captopril, enalapril, losartan, diltiazem. Hal itu karena minyak ikan dapa menurunkan tekanan darah dan meningkatkan risiko tekanan darah rendah jika digunakan dengan obat antihipertensi.

Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan Fetavita, harap perhatikan hal-hal di bawah ini:

  • Pastikan Anda tidak memiliki riwayat hipersensitivitas atau alergi terhadap kandungan obat ini.
  • Hentikan penggunaan 2 minggu sebelum melakukan operasi karena dapat meningkatkan risiko pendarahan.
  • Tidak boleh digunakan pada anak-anak, pemberian pada ibu hamil dan menyusui harus sesuai dengan resep dari dokter.

Kehamilan dan Menyusui

Bolehkah Fetavita untuk ibu hamil dan menyusui?

  • Bahan aktif Fetavita berupa asam folat, vitamin E, dan minyak ikan diketahui sangat baik untuk kehamilan terutama pada trimester pertama. Namun kandungan lain dari suplemen ini berupa evening primerose oil diketahui tidak begitu aman untuk ibu hamil pada awal-awal kehamilan. Maka dari itu, sebaiknya penggunaannya dikonsultasikan dahulu dengan dokter kandungan Anda.
  • Sepertihalnya pada ibu hamil, penggunaan Fetavita untuk ibu menyusui sebaiknya dikonsultasikan dahulu dengan dokter Anda.

Artikel terkait:


84 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Vitamin E: Fact sheet for health professionals. (2016, May 9) (http://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminE-HealthProfessional/)
Mayo Clinic Staff. (2013, November 1). Vitamin E. Retrieved from (http://www.mayoclinic.com/health/vitamin-e/NS_patient-vitamine)
Dietary reference intakes for vitamin C, vitamin E, and carotenoids. (2000) (http://www.nap.edu/openbook.php?record_id=9810&page=186)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app