Diltiazem: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 5, 2019 Update terakhir: Okt 23, 2020 Tinjau pada Mar 22, 2019 Waktu baca: 3 menit

Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit penyebab kematian terbanyak di dunia. Ada banyak penyebab terjadinya penyakit jantung, seperti tekanan darah yang tinggi atau hipertensi. Terdapat berbagai macam pengobatan yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah penyakit jantung, salah satunya golongan calsium channel bloker. 

Calcium channel blockers adalah obat yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah. Mereka bekerja dengan memperlambat gerakan kalsium ke dalam sel jantung dan dinding pembuluh darah, yang membuat lebih mudah bagi jantung untuk memompa dan memperlebar pembuluh darah. Akibatnya, jantung tidak harus bekerja keras, dan tekanan darah dapat turun. 

Pada artikel ini akan membahas salah satu obat dari golongan calcium channel bloker yaitu obat Diltiazem. Untuk lebih jelasnya mengenai keguanaan dan efek samping dari Diltiazem, simak pembahasan artikel dibawah ini. Selamat membaca.

Mengenai Diltiazem

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Tablet, kapsul, suntik

Kandungan:

Antagonis kalsium

Manfaat Diltiazem

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, Diltiazem berada dalam kelompok obat yang disebut calcium channel blockers. Obat ini bekerja dengan merelaksasikan otot-otot jantung dan pembuluh darah. 

Diltiazem digunakan untuk mengobati hipertensi atau tekanan darah tinggi, angina atau nyeri dada, dan gangguan irama jantung tertentu. Diltiazem hanya akan membantu Anda untuk mengontrol dan bukan untuk menyembuhkan hipertensi. 

Manfaat obat ini akan makin efektif jika disertai dengan penerapan gaya hidup yang sehat. Misalnya dengan menjaga berat badan yang sehat, menjauhi makanan yang tinggi garam, serta berolahraga secara teratur.

Bagaimana cara kerja obat Diltiazem?

Cara kerja dari obat Diltiazem adalah dengan melebarkan dinding pembuluh darah sehingga aliran darah dan oksigen ke jantung dapat meningkat. Proses ini akan menurunkan tekanan darah dan detak jantung, sekaligus mengurangi beban kerja jantung.

Dosis Diltiazem

Dosis obat Diltiazem untuk tiap pasien berbeda-beda, tergantung kepada kondisi kesehatan, tingkat keparahan penyakit, serta respons tubuh pasien terhadap obat. Diltiazem tersedia dalam kemasan tablet dan obat suntik. Berikut dosis yang biasa digunakan:

Dosis obat Diltiazem untuk orang dewasa adalah 4 x 30 mg sehari, bila perlu dapat ditingkatkan sampai 360 mg sehari. Diltiazem sebaiknya diberikan sebelum makan dan waktu hendak tidur. Berikut adalah dosis obat diltiazem yang dapat diberikan sesuai dengan kondisi:

Diltiazem Oral:

Hipertensi:

  • Dewasa: Dosis awal 90-120 mg, 2 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 360 mg per hari jika diperlukan.
  • Lansia: Dosis awal adalah 120 mg per hari, yang dapat dibagi menjadi 2 jadwal konsumsi. Dosis dapat ditingkatkan dengan memperhatikan frekuensi denyut jantung.

Angina Pektoris

  • Dewasa: Dosis awal 60 mg, 3 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 360 mg per hari atau 480 mg per hari jika diperlukan.
  • Lansia: Dosis awal 120 mg per hari, yang dapat dibagi menjadi 2 jadwal konsumsi. Dosis dapat ditingkatkan dengan memperhatikan frekuensi denyut jantung.

Diltiazem Suntik:

Aritmia

  • Suntik intravena dengan dosis awal 0,25 mg/kgBB, melalui suntik pelan selama lebih 2 menit. Dosis dapat dilanjutkan sebesar 0,35 mg/kgBB, setelah 15 menit, jika diperlukan.

Efek Samping Diltiazem

Sama seperti halnya obat-obatan lainnya yang memiliki efek samping. Obat Diltiazem juga memiliki efek samping seperti berikut:

  • Merah, ruam kulit
  • Pembengkakan pada tangan atau kaki
  • Kesulitan bernapas
  • Detak jantung yang lambat
  • Pusing, pingsan, detak jantung cepat atau berdebar-debar
  • Nyeri perut
  • Kehilangan nafsu makan
  • Urin berwarna gelap
  • Tinja berwarna merah
  • Kulit dan mata yang menguning

Segera datangi dokter atau rumah sakit terdekat jika Anda memiliki salah satu dari tanda-tanda dari reaksi alergi terhadap obat Diltiazem seperti demam, gatal-gatal, kesulitan bernafas, pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.

Interaksi Diltiazem

Obat diltiazem dapat berinteraksi bila digunakan dengan obat-obatan lain seperti:

Perhatian

  1. Hati-hati pemberian obat ini pada penderita gagal jantung.
  2. Jika Anda sedang hamil atau meyusui, sebainya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter mengenai keamanan obat ini.
  3. Pemberian obat ini tidak boleh dokombinasi dengan obat beta-bloker atau digoxin.
  4. Hindari paparan sinar matahari saat menggunakan obat ini. Diltiazem dapat membuat Anda lebih mudah terbakar sinar matahari. Pakailah pakaian pelindung dan tabir surya ketika Anda berada di luar ruangan.
  5. Bila pengobatan dengan obat Diltiazem hendak dihentikan, dosis harus diturunkan secara bertahap dan gejala-gejala yang mungkin timbul sebaiknya diawasi secara teliti.
  6. Berhati-hatilah jika Anda mengemudi atau melakukan sesuatu yang mengharuskan Anda untuk waspada dan hindari minum alkohol saat mengkonsumsi obat Diltiazem.

Sebelum menggunakan obat Diltiazem jangan lupa untuk membaca keterangan pada kemasan dan gunakan obat Diltiazem sesuai anjuran dokter. Pasien disarankan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin. Langkah ini dilakukan untuk memantau keefektifan dosis diltiazem dan respons tubuh pasien terhadap obat. 

Gunakan obat Diltiazem seperti yang diresepkan oleh dokter Anda. Jangan mengkonsumsi obat dalam jumlah yang lebih besar atau lebih kecil atau lebih lama dari yang direkomendasikan. Ikuti petunjuk pada label resep Anda. Semoga bermanfaat. 


11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Drugs.com (2015). Diltiazem. (https://www.drugs.com/ppa/diltiazem.html)
Mayo Clinic (2017). Drugs and Supplements. Diltiazem (Oral Route). (https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/diltiazem-oral-route/description/drg-20071775)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app