Vitamin E: Informasi Manfaat dan Cara Kerja

Dipublish tanggal: Feb 28, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Waktu baca: 3 menit

Vitamin E (tocopherol dan tocotrienol) bersifat basa, tidak larut dalam air, namun larut dalam pelarut lemak (misalnya minyak, lemak, alkohol, aseton, eter dan sebagainya). 

Vitamin E dikarenakan sifatnya yang tidak larut dalam air akan dicerna dengan bantuan empedu hati, sebagai pengemulsi minyak saat melalui duodenum. Vitamin e juga akan rusak apabila pemanasan terlalu tinggi. 

Di makanan, vitamin e dapat didapatkan seperti dari susu, mentega, telur, minyak kedelai, minyak biji gandum, kacang-kacangan, dan kecambah. Bentuk sediaan vitamin e yang banyak dipasarkan adalah kapsul lunak. Namun, mengkonsumsi vitamin E dalam bentuk alami lebih disarankan dibandingkan vitamin E olahan.

Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan kelemahan dan kesulitan berjalan, nyeri pada otot betis, gangguan penglihatan, anemia, dan kelainan kulit. Pada bayi prematur yang kekurangan vitamin E dapat menyebabkan gangguan dalam penyerapan lemak. 

Pada manusia, kekurangan vitamin E dapat disebabkan karena diet rendah lemak yang sangat tidak proporsional dalam jangka waktu yang lama.

Cara kerja Vitamin E

Vitamin E bekerja dengan menghasilkan efek antioksidan di dalam tubuh yang dapat memperlambat sel-sel tubuh dari kerusakan. Mekanisme kerja vitamin E adalah dengan mencari, bereaksi, dan merusak rantai reaksi radikal bebas. 

Saat proses berlangsung, vitamin E mengalami perubahan menjadi radikal yang kemudian beregenerasi menjadi vitamin aktif melalui proses biokimia yang melibatkan senyawa lain. 

Vitamin E yang larut dalam lemak dapat memperbaiki kerusakan akibat radikan bebas yang banyak terjadi di dalam membrane sel dan lipoprotein yang terbuat dari molekul lemak.

Isomer vitamin E (tocotrienol) memiliki tiga ikatan ganda yang berdampak positif terhadap kesehatan kardiovaskular karena mampu mengontrol produksi./ sintesis kolesterol. Isomer tocotrienol dapat mencegah adhesi sel, sehingga dapat memperlambat perkembangan ateroksklerosis atau pengerasan/ penebalam arteri.

Manfaat dan efek samping dari Vitamin E                              

Vitamin E bermanfaat untuk:

  • Membantu peningkatan daya tahan tubuh
  • Membantu mengatasi stress
  • Merawat kulit
  • Mengatasi berbagai masalah kulit
  • Meningkatkan serta menjaga elastisitas dan kelembapan kulit
  • Mencegah proses penuaan dini
  • Memberikan perlindungan pada kulit yang diakibatkan kerusakan paparan sinar uv
  • Meningkatkan kesuburan pada pria
  • Membantu melindungi struktur sel (terutama membrane sel) dari radikal bebas

Vitamin E juga dapat melindungi eritrosit (sel darah merah) yang mengangkut oksigen ke seluruh jaringan tubuh dari kerusakan dan mengatasi serta mencegah penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti tekanan darah tinggi

Efek samping yang dapat ditimbulkan ketika mengkonsumsi vitamin E melebih dosis yang direkomendasikan adalah diare, kram perut, mual, kelelahan, sakit kepala, memar, ruam, pendarahan, dan penglihatan buram.

Dosis dari Vitamin E

Dosis vitamin E yang disarankan untuk dikonsumsi termasuk vitamin E yang terkandung dalam makanan dan suplemen vitamin E berdasarkan perbedaan usia dapat dilihat dibawah ini:

Anak-anak

  • 1-3 tahun: 6 mg/hari (9 IU)
  • 4-8 tahun: 7 mg/hari (10.4 IU)
  • 9-13 tahun: 11 mg/hari (16.4 IU)

Perempuan

  • Lebih dari 14 tahun: 15 mg/hari (22.4 IU)
  • Hamil: 15 mg/hari (22.4 IU)
  • Menyusui: 19 mg/hari (28.5 IU)

Laki-laki

  • Lebih dari 14 tahun: 15 mg/hari (22.4 IU)

Dosis maksimal yang dapat ditoleransi oleh kebanyakan orang dengan aman. Dosis tinggi ini dapat digunakan untuk mengobati kekurangan vitamin E, konsultasikan dengan dokter sebelum mengambil lebih dari tingkat asupan ini.

  • 1-3 tahun: 200 mg/hari (300 IU)
  • 4-8 tahun: 300 mg/hari (450 IU)
  • 9-13 tahun: 600 mg/hari (900 IU)
  • 14-18 tahun: 800 mg/hari (1200 IU)
  • Lebih dari 18 tahun: 1000 mg/hari (1500 IU)

Peringatan dalam penggunaan Vitamin E

Sebaiknya jangan mengkonsumi vitamin E bersamaan dengan vitamin lain yang larut lemak, seperti A, D, dan K dalam jumlah yang berlebihan karena dapat menyebabkan keracunan vitamin yang berbahaya bagi tubuh.

Hati-hati penggunaan suplemen vitamin E pada pasien yang akan menjalani operasi, penderita stroke, mengalami perdarahan, kekurangan vitamin K, memiliki gangguan pembekuan darah, atau sedang mengonsumsi obat-obatan pengencer darah. Selalu konsultasikan dengan dokter dan petugas medis.

Penyimpanan dari Vitamin E

Vitamin E dapat disimpan pada suhu ruangan (25-30oC), terhidar dari sinar matahari langsung, dan kelembapan (jangan simpan di kamar mandi).  


20 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Vitamin E: Fact sheet for health professionals. (2016, May 9) (http://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminE-HealthProfessional/)
Mayo Clinic Staff. (2013, November 1). Vitamin E. Retrieved from (http://www.mayoclinic.com/health/vitamin-e/NS_patient-vitamine)
Dietary reference intakes for vitamin C, vitamin E, and carotenoids. (2000) (http://www.nap.edu/openbook.php?record_id=9810&page=186)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app