HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. SCIENTIA INUKIRANA
Ditinjau oleh
DR. SCIENTIA INUKIRANA

Farmoten 25mg Tablet: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Agu 10, 2019 Waktu baca: 5 menit

Farmoten 25 mg adalah obat yang digunakan untuk mengobati hipertensi (tekanan darah tinggi) dan kelainan-kelainan pada organ jantung. Farmoten 25 mg mengandung Captopril, suatu obat yang termasuk ACE inhibitor golongan sulfhydryl.

Captopril adalah obat yang digunakan untuk mengontrol hipertensi (tekanan darah tinggi) dan kelainan-kelainan pada organ jantung. Obat ini bekerja dengan cara mencegah perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II.

Penghambatan ini menyebabkan kadar angiotensin II menurun. Penurunan ini menyebabkan terjadinya pelebaran pembuluh darah terutama pada arteri perifer, sehingga tekanan darah tubuh menurun, beban pemompaan jantung berkurang, dan peningkatan aliran darah ke organ-organ penting seperti jantung dan ginjal.

Mengenai Farmoten 25 mg

Golongan

Resep dokter

Kemasan

Farmoten 25 mg dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :

  • 10 x 10 tablet 25 mg

Kandungan

Setiap tablet Farmoten 25 mg mengandung Captopril 25 mg

Manfaat Farmoten 25 mg

Berikut ini adalah beberapa manfaat Farmoten 25 mg antara lain:

  • Mengobati hipertensi dan kelainan-kelainan pada organ jantung seperti gagal jantung dan disfungsi ventrikel kiri (gangguan bilik jantung kiri)
  • Memelihara fungsi ginjal pada penderita nefropati diabetik (gangguan ginjal akibat diabetes).

Dosis Farmoten 25 mg

Farmoten 25 mg diberikan dengan dosis sebgai berikut :

Dosis lazim dewasa untuk hipertensi

  • Dosis awal: 2 - 3 x sehari 25- 75 mg, diminum satu jam sebelum makan secara oral. Dosis dapat ditingkatkan atau diturunkan bergantun respon terapi minimal setelah 2 minggu penggunaan
  • Dosis pemeliharaan: Dapat ditingkatkan setiap 1 - 2 minggu hingga 100-150 mg setiap hari terbagi dalam 2-3 dosis
  • Dosis maksimum: 450 mg/hari

Dosis lazim dewasa untuk gagal jantung kongestif

  • Dosis awal: 2-3 kali sehari 6,25-12,5 mg. Dosis dapat ditingkatkan atau diturunkan bergantun respon terapi
  • Pemeliharaan: 2-3 kali sehari 75-150 mg.
  • Dosis maksimum: 450 mg/hari

Dosis lazim dewasa untuk diabetes nefropati

  • 2-3 x sehari 75-100 mg 

Obat ini dianjurkan untuk diminum satu jam sebelum makan.

Efek Samping Farmoten 25 mg

Efek samping Farmoten 25 mg yang pernah dilaporkan adalah sebagai berikut :

  • Batuk tidak berdahak, dapat diatasi bila pemakaian dihentikan.
  • Hipotensi dan gagal ginjal akut. Hentikan pemakaian obat ini bila tekanan darah sistolik turun menjadi < 90 mm Hg, atau kalium meningkat > 6 mmol/l, atau kreatinin meningkat 50% atau > 3 mg/dl.
  • Hiperkalemia (peningkatan kalium) yang terjadi karena penurunan kadar aldosteron, hormon steroid yang berfungsi menahan natrium dan mengekskresi kalium.
  • Efek samping yang jarang tetapi sangat berbahaya akibat pemakaian Farmoten adalah angioneurotik edema, yang biasanya timbul pada bulan pertama pemakaian.
  • kuning akibat penyumbatan saluran empedu (cholestasis jaundice)
  • Obat-obat ACE inhibitors diketahui bersifat teratogenik (berbahaya untuk janin) sehingga tidak boleh diberikan pada wanita hamil.
  • Efek samping lainnya adalah gatal, sakit kepala, takikardia (detak jantung yang melebihi tingkat istirahat normal), palpitasi (kelainan detak jantung misalnya denyut tidak teratur, keras dan cepat), nyeri dada, ruam, kadang-kadang disertai demam, artralgia (nyeri sendi), dan eosinophilia (kadar eosinophil meningkat).

Interaksi Obat Farmoten 25 mg

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan Farmoten 25 mg adalah:

  • Obat-obat yang mempengaruhi renin-angiotensin system (RAS) seperti angiotensin receptor blocker, ACE inhibitor (termasuk Dexacap (Captopril), atau aliskiren: meningkatkan terjadinya resiko hipotensi (penurunan tekanan darah), hyperkalemia (peningkatan kalium) , dan kerusakan fungsi ginjal.
  • NSAID (asam mefenamat, natrium diclofenac, aspirinibuprofen) dan obat-obat ACE inhibitor: menurunkan fungsi ginjal dan menurunkan efek antihipertensi ACE inhibitor.
  • Obat yang termasuk beta-adrenergik blocker: meningkatkan efek antihipertensi Farmoten berisiko terjadinya penurunan tekanan darah mendadak.
  • Diuretik hemat kalium seperti spironolactone, triamterene, amilorid, atau suplemen kalium dan pengganti garam yang mengandung kalium: menyebabkan peningkatan serum kalium, sehingga harus dilakukan secara hati-hati,
  • Obat-obat ACE inhibitor: meningkatkan kadar lithium dan gejala toksisitas lithium.
  • Thiazid dan loop diuretic: menurunkan tekanan darah secara mendadak.

Perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan pasien saat menggunakan Farmoten 25 mg adalah sebagai berikut :

  • Segera hentikan pemakaian obat jika Anda positif hamil, karena obat-obat yang termasuk ACE inhibitor dapat menyebabkan cedera dan kematian pada janin.
  • Tidak disarankan untuk ibu hamil, karena Captopril diketahui ikut keluar bersama ASI. Ibu menyusui sebaiknya tidak menggunakan obat ini untuk menghindari efek buruk terhadap bayi.
  • Keamanan dan efektivitas obat ini pada pasien anak belum ditetapkan. Penggunaan pada anak-anak bisa dilakukan jika pengendalian tekanan darah dengan cara lain tidak efektif.
  • Farmoten 25 mg hanya digunakan dalam pengawasan dokter, terutama pada permulaan terapi untuk antisipasi terjadinya penurunan tekanan darah yang drastis.
  • Jangan menghentikan pemakaian obat tanpa diketahui dokter.
  • Jika mengalami tanda-tanda atau gejala angioedema seperti : pembengkakan wajah, mata, bibir, lidah, laring dan ekstremitas, suara serak, kesulitan dalam menelan atau bernapas, segera hubungi dokter Anda.
  • Jangan menggunakan obat ini pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap Captopril atau obat-obat yang termasuk ACE inhibitor.
  • Tidak untuk pasien angioedema yang terkait dengan penggunaan ACE inhibitor.
  • Tidak untuk pasien angioneurotic oedema  idiopatik atau herediter yaitu pembengkakan tubuh akibat keturunan atau faktor yang tidak diketahui penyebabnya.
  • Jangan menggunakan obat ini pada penderita stenosis arteri renalis (penyumbatan pembuluh darah ginjal) bilateral atau aliskiren pada pasien diabetes.
  • Segera hubungi dokter jika mengalami infeksi (misalnya, sakit tenggorokan, demam) yang bisa saja merupakan tanda terjadinya neutropenia atau edema progresif yang berhubungan dengan proteinuria dan sindrom nefrotik.
  • Sebaiknya jangan menggunakan obat diuretik hemat kalium atau suplemen yang mengandung kalium atau pengganti garam kalium selama menggunakan Farmoten 25 mg.
  • Berkonsultasi dengan dokter jika Anda berkeringat secara berlebihan, dehidrasimuntah, atau diare karena dapat menyebabkan penurunan tekanan darah yang drastis akibat berkurangnya cairan tubuh.

Penggunaan Farmoten 25 mg oleh wanita hamil

FDA di Amerika Serikat (setara BPOM Indonesia) mengkategorikan Captopril ke dalam kategori D dengan penjelasan sebagai berikut :

Terbukti beresiko terhadap janin manusia berdasarkan bukti-bukti empiris yang didapatkan dari investigasi, pengalaman marketing maupun studi terhadap manusia. Namun bila dalam kondisi mengancam jiwa atau penyakit serius yang tidak ada terapi lainnya yang lebih efektif dibandingkan obat ini, obat ini bisa diberikan.

Obat ini telah terbukti menimbulkan efek yang sangat buruk pada wanita hamil, bahkan bisa menyebabkan cedera dan kematian pada janin. Oleh karena itu, sebaiknya dipilih terapi penurun tekanan darah yang lain. Penggunaan obat ini hanya jika obat lain tidak efektif dan manfaat yang diperoleh jauh lebih tinggi daripada resiko yang mungkin terjadi.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Capoten, Captoril (captopril) dosing, indications, interactions, adverse effects, and more. Medscape. (https://reference.medscape.com/drug/capoten-captoril-captopril-342315)
Capoten (Captopril): Uses, Dosage, Side Effects, Interactions, Warning. RxList. (https://www.rxlist.com/capoten-drug.htm)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app