HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Jika Mau Sehat, Tak Perlu Terlalu Memusuhi Garam

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Jika Mau Sehat, Tak Perlu Terlalu Memusuhi Garam

"Hati-hati, garam bisa menyebabkan penyakit tekanan darah tinggi." Begitu yang sering kita dengar. Tetapi, menghilangkan garam sama sekali dari keseharian kita, sangat sulit. Siapa yang suka makanan hambar tanpa garam. Bukankah seperti itu?

Lagipula, terlalu sedikit atau tidak mengonsumsi garam sama sekali, terutama garam beryodium, bisa berbahaya buat kesehatan. Yodium sangat vital untuk pembentukan otak janin.

Mengonsumsi sedikit garam sebetulnya justru baik untuk kesehatan. Orang dewasa harus mengonsumsi garam dan air untuk mengganti cairan tubuh yang hilang lewat keringat dan air seni dan untuk kecukupan nutrisi-nutrisi esensial.

Berapa banyak garam yang diperbolehkan?

American Heart Association and National Institute of Health menyarankan orang dewasa untuk mengonsumsi tidak lebih dari 2.400 mg sodium perhari atau setara dengan satu sendok teh garam. Mengonsumsi terlalu banyak makanan asin (dan minuman bersoda sebab minuman bersoda juga mengandung sodium) dapat mengganggu banyak hal di dalam tubuh Anda.

Beberapa dekade lalu, orang masih kurang peduli apakah garam di dapurnya beryodium atau tidak, kata Glen Maberly, MBBS, MD, dokter spesialis endokrin dan profesor kesehatan internasional di Rollins School of Public Health, Emory University School of Medicine di Atlanta. Akibatnya, banyak orang kekurangan yodium.

Defisiensi yodium adalah isu yang serius. Yodium adalah mineral penting untuk mengatur produksi hormon tiroid. Wanita hamil yang kekurangan yodium bisa memengaruhi perkembangan otak janin yang dikandungnya dan menyebabkan kretinisme atau kelainan fisik dan mental.

"Kekurangan yodium bisa menyebabkan seseorang ber-IQ rendah. Sebaliknya, kecukupan yodium bisa meningkatkan kecerdasan," kata Maberly.

Garam beryodium jarang digunakan oleh makanan kaleng, makanan beku atau makanan kemasan, kata Maberly lagi. Kentang goreng dan snack lainnya lebih banyak menggunakan garam biasa, bukan garam beryodium. Banyak restauran lebih memilih garam kotak dibanding garam beryodium.

Garam laut dan kebanyakan bumbu pengganti garam juga tidak beryodium. Yodium bisa kita dapatkan di sayur dan buah yang tumbuh di tanah yang mengandung yodium. Sumber alami yodium lainnya adalah makanan yang berasal dari laut seperti ikan dan rumput laut. Segelas susu mengandung hampir 100 mkg yodium. Beberapa produk roti juga, tapi tidak semuanya.

Menurut WHO, orang dewasa memerlukan 50 mkg yodium setiap hari. Wanita yang sedang dalam program mendapatkan momongan dianjurkan menaikkan konsumsinya menjadi 200-300 mkg perhari.  

Hubungan garam dan tekanan darah tinggi

Hubungan antara garam dan tekanan darah tinggi sudah diketahui sejak beberapa tahun lalu. Dua dekade lalu, sebuah penelitian dari Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) menunjukkan bahwa pola makan rendah sodium, rendah lemak, tinggi kalsium, sayur dan buah secara langsung dapat menurunkan tekanan darah.

Akan tetapi, sebuah studi tahun kemarin yang disponsori perusahaan garam menyatakan bahwa bukan sodium yang memberi pengaruh buruk ke tekanan darah, tapi kekurangan vitamin dan mineral lainnya lah yang menjadi penyebab lonjakan tekanan darah. David McCarron, MD, konsultan berbayar industri garam mempresentasikan temuan ini di acara tahunan ke-57 American Heart Association.

Namun demikian, DASH tetap menyatakan bahwa mengurangi sodium dapat menurunkan risiko darah tinggi terutama untuk orang berumur di antara 40-50 tahun.

"Umumnya, orang berusia 40-50 tahunan akan merasakan keuntungan dari pola makan rendah sodium," jelas Daniel W. Jones, MD, pakar hipertensi dari University of Mississippi dan juru bicara American Heart Association.

Reaksi tubuh seseorang terhadap garam, berbeda-beda. Orang obesitas dan kulit hitam disinyalir merupakan kelompok yang mendapat manfaat paling banyak dari pembatasan konsumsi garam atau sodium. "Masalahnya, tidak mudah untuk mengukur sensitivitas seseorang terhadap garam," ujar Jones.

Walau begitu, Jones punya filosofi yang layak kita renungkan: Semua orang akan menjadi tua dan semakin tua, kita menjadisemakin sensitif terhadap garam. "Saya pikir, manfaat sehat yang akan langsung tubuh kita rasakan adalah kita patuh pada pembatasan asupan sodium seperti yang dikatakan oleh DASH," kata Jones lagi


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Sea Salt: Uses, Benefits, and Downsides. Healthline. (https://www.healthline.com/nutrition/sea-salt-benefits)
Using salt to fight cancer. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/327468.php)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app