Enoxaparin: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 18, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Mei 29, 2019 Waktu baca: 3 menit

Enoxaparin merupakan salah satu jenis obat yang digunakan untuk mengatasi gangguan pembuluh darah yaitu deep venous thrombosis atau trombosis vena dalam. 

Obat ini juga banyak digunakan sebagai terapi jantung STEMI akut atau sebagai terapi pencegahan angina pektoris. Enoxaparin membantu mengencerkan darah sehingga aliran darah di pembuluh darah mengalir lancar.

Obat enoxaparin sudah dikenal sejak tahun 1993 sebagai obat golongan heparin. Obat ini awalnya digunakan sebagai terapi angina pektoris tidak stabil dan terapi pencegahan (profilaksis) pada operasi pergantian tulang lutut dan tulang pinggul.

Enoxaparin merupakan jenis obat pengencer darah golongan molekul heparin rendah. Obat ini bekerja dengan mengikat  antihrombin III. Aktivasi dari antithrombin III bersama dengan mekanisme obat enoxaparin dapat mengambat koagulasi dari faktor Xa dan IIa. 

Faktor Xa memilii fungsi untuk mengubah prothrombin menjadi thrombin dan mencegah perubahan ribrinogen menjadi fibrin sehingga obat enoxaparin bekerja dalam menghambat konversi menjadi thrombin dan mencegah pembentukan faktor pembekuan darah. Aktivitas anti-Xa dapat dimonitor melalui pemeriksaan efisiasi LMWH.

Mengenai Enoxaparin

Golongan:

Obat resep:

Kemasan:

Larutan injeksi, subkutan 

Kandungan:

Obat heparin 

Manfaat Enoxaparin

Obat enoxaparin memiliki fungsi utama sebagai pengencer darah serta mencegah pembekuan darah. Kondisi ini ditemukan pada penyakit trombosis vena dalam. Obat ini juga dapat diberikan sebagai terapi pencegahan khususnya pada penyakit angina pektoris.

Deep venous thrombosis
Deep venous thrombosis atau trombosis vena dalam merupakan suatu kelaianan pada pembuluh darah dimana ditemukan gumpalan trombus yang terbentuk di dalam vena. 

Penggumpalan tersebut lebih dari satu dan dapat menimbulkan rasa nyeri dan pembengkakan pada betis sisi dalam pada kaki. Kondisi ini disebabkan oleh rusaknya pembuluh darah baik akibat peradangan, pemasangan kateter vena, atau penggunaan obat-obatan terlarang.

Statis vena juga menjadi faktor utama timbulnya trombosis vena dalam, seperti akibat dari perjalanan panjang jalan kaki lebih dari 3 jam, duduk lama di mobil atau pesawat, patah tulang yang mengakibatkan imobilisasi pada penderita, serta riwayat gagal jantung.

Angina Pektoris Tidak Stabil
Angina pektoris adalah suatu penyakit yang berkaitan dengaan jantung dimana timbul rasa tidak nyaman mulai dari daerah dada dan menjalar. Penyakit ini oleh orang Indonesia juga sering disebut dengan angin duduk. Rasa tertekan di daerah menjadi tanda adanya kelainan klinis di jantung dan dapat muncul sekali hingga progresif.

Penyakit Angina pektoris merupakan gejala yang berpusat di jantung dimana terjadi keterbatasan pasokan pembuluh darah yang mengalir akibat adanya koagulasi darah, gangguan katup stenosis, dan aterosklerosis atau penyempitan pembuluh darah jantung

Angina pektoris terdiri dari angina stabil dan tidak stabil. Dikatakan stabil apabila nyeri dapat hilangf watu bersitirahat, sedangkan tidak stabil yaitu apabila nyeri tetap bertahan melebihi 30 menit.

Dosis Dan Cara Pemberian Obat Enoxaparin

Obat enoxaparin merupakan larutan injeksi yang hanya boleh diberikan oleh dokter selama terapi. Obat ini memiliki sediaan 100 mg/ml atau 3mL vial dan dosis syringe mulai 30mg/0,3ml, 40 mg/0,4mL, sampai 150 mg/mL. 

  • Sebagai terapi deep vein thrombosis profilaksis, obat ini diberikan mulai 40 mg secara subkutan sekali sehari. Terutama pada profilaksis trombosis vena dalam, operasi abdomen, dan operasi pinggul dan tulang lutut. 
  • Untuk penanganan angina pektoris tidak stabil diberikan 1 mg/kg subkutan selama 12 jam sekali. 
  • Untuk penanganan ST segment elevasi miokard infark akut, diberikan single 30 mg bolus intravena ditambah 1 mg/dosis disuntikkan ke bawah kulit (subkutan) kg diikuti dengan 1 mg/kg disuntikkan ke bawah kulit setiap 12 jam (maksimal 100 mg selama dua dosis pertama saja, diikuti dengan 1 mg/kg untuk dosis yang tersisa).
  • Untuk penanganan obesitas, dosis dihitung berdasarkan berat badan; dosis maksimum 100 mg dianjurkan untuk 2 dosis pertama.

Efek Samping Enoxaparin

Beberapa efek samping yang ditimbulkan selama penggunaan obat enoxaparin diantaranya:

  • Pendarahan
  • Demam
  • Anemia
  • Mual ekimosis
  • Trombositopenia
  • Peningkatan serum aminotransferase

Efek samping yang berat namun jarang terjadi seperti:

  • Fibrilasi atrium
  • Udem paru
  • Pneumonia
  • Gagal jantung
  • Hiperkalemia
  • Efek samping pada otak yaitu hematoma epidural atau subdural apabila obat ini diberikan secara anestesi epidural

Interaksi Obat

Obat ini dapat berinteraksi dengan obat-obatan lainnya termasuk:

  • abciximab, 
  • anagrelide, 
  • cilostazol
  • clopidogrel
  • dipyridamole, 
  • eptifibatide, 
  • tirofiban
  • alteplase, 
  • tenecteplase, 
  • urokinase 
  • apixaban, 
  • bivalirudin, 
  • dabigatran
  • desirudin, 
  • fondaparinux,
  • rivaroxaban,
  • heparin

Perhatian Khusus Sebelum Diberikan Obat Enoxaparin

Informasi penting yang perlu diketahui sebelum diberikan obat enoxaparin:

  • Obat ini tidak boleh diberikan pada penderita gangguan darah seperti anemia dan trombositopenia
  • Memiliki riwayat heparin-induced thrombocytopenia
  • Memiliki riwayat operasi otak atau operasi saraf
  • Obat ini tidak boleh diberikan pada ibu hamil karena beresiko tinggi mengalami gangguan thromboemboli .
  • Obat ini tidak boleh deberikan pada ibu menyusui

8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Enoxaparin Subcutaneous: Uses, Side Effects, Interactions, Pictures, Warnings & Dosing. WebMD. (https://www.webmd.com/drugs/2/drug-3475/enoxaparin-subcutaneous/details)
Enoxaparin. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539865/)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app