Eksim Basah - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Nov 9, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit

Pengertian

Apa itu eksim basah?

Eksim basah atau dermatitis numularis adalah peradangan kronis pada kulit yang ditandai dengan lesi berbentuk koin (numular) atau oval dengan batas yang tegas. Disebut dengan eksim basah karena lesi atau kelainan kulit awal berupa bintil-bintil padat (papul) disertai bintil-bintil berisi cairan (vesikel) yang mudah pecah dan membasah.

Penyakit kulit yang disebut juga sebagai eksim nummular atau eksim diskoid ini sering muncul setelah terjadi luka pada kulit, seperti luka bakar, abrasi (akibat gesekan), atau gigitan serangga.

Prevalensi eksim basah di dunia yaitu 2 kasus per 1000 penduduk. Penyakit kulit ini lebih sering terjadi pada pria dewasa dibandingkan dengan wanita, dengan onset puncaknya pada usia 55 hingga 65 tahun.

Ikhtisar Penyakit Eksim Basah

Organ terlibatKulit, terutama bagian kaki, badan, tangan, lengan dan telapak kaki.
PenyebabPenyebab utama eksim basah sampai saat ini belum diketahui.
PenularanEksim basah tidak menular.
GejalaTimbul rasa gatal dan lesi merah berbentuk koin atau oval.
PengobatanPengobatan utama dengan kortikosteroid topikal potensi menengah hingga kuat.

Tanda dan Gejala

Apa saja ciri-ciri dan gejala eksim basah?

Gejala-gejala umum pada eksim basah (dermatitis numularis) diantaranya:

  • Timbul rasa gatal yang hebat.
  • Muncul lesi kecil menonjol dan berisi cairan (papulovesikel) yang membesar dan menyebar membentuk numular (seperti koin). Dapat muncul di kaki, badan, tangan, lengan maupun telapak kaki.
  • Ketika terbentuk luka terbuka, maka lesi tersebut terlihat basah.
  • Ketika cairan mengering, menjadi berkerak, dan setelah sekian lama menjadi bersisik.

Kapan harus periksa ke dokter?

Segera periksakan diri ke dokter apabila tiba-tiba mengalami gatal-gatal pada kulit yang hebat dan muncul beberapa lesi atau bercak merah berbentuk seperti koin atau oval di kulit.

Penyebab dan Faktor Risiko

Apa penyebab eksim basah?

Penyebab utama terjadinya eksim basah sampai saat ini belum dapat diketahui secara spesifik. Namun demikian, para ahli menduga bahwa bakteri Staphylococcus dan Micrococcus ikut berperan didalamnya dengan ditemukannya peningkatan koloni di tempat kelahiran. Meskipun perannya secara patologis belum dapat diketahui, mungkin juga lewat mekanisme hipersensitivitas.

Siapa yang lebih berisiko terjangkit eksim basah?

Eksim basah lebih sering terjadi pada usia dewasa terutama pria dan jarang terjadi pada anak-anak. Selain itu, terdapat pula beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena eksim basah, diantaranya sebagai berikut:

  • Memiliki sensitivitas terhadap beberapa senyawa kimia seperti logam (nikel, krom, kobal) dan obat-obatan seperti neomycin.
  • Tinggal di daerah yang beriklim dingin atau kering.
  • Memiliki kulit kering (xerosis).
  • Pernah mengalami jenis eksim lainnya, terutama dermatitis atopik atau dermatitis stasis.
  • Terdapat luka pada kulit akibat gigitan serangga, senyawa kimia atau goresan benda asing.
  • Infeksi kulit dari bakteri.
  • Menggunakan obat-obatan tertentu seperti isotretinoin dan interferon.
  • Mengalami pembengkakan di kaki akibat peredaran darah yang kurang lancar.

Pemeriksaan dan Diagnosis

Bagaimana memastikan diagnosis dermatitis numularis?

Eksim basah dapat didiagnosis berdasarkan anamnesis berupa tanya jawab mengenai gejala, riwayat kesehatan dan jenis obat-obatan yang dikonsumsi.

Kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan kulit secara langsung dan melakukan tes alergi untuk mengidentifikasi apakah pasien memiliki alergi tertentu yang memicu terjadinya eksim basah.

Pemeriksaan penunjang berupa biopsi kulit atau kultur bakteri mungkin dibutuhkan guna membedakan eksim basah dengan penyakit lainnya dan untuk mendeteksi apakah terjadi infeksi bakteri pada daerah yang terkena.

Obat dan Pengobatan

Bagaimana cara mengobati eksim basah di rumah?

  • Mandilah dengan menggunakan sabun bayi dan oleskan pelembab sesudahnya.
  • Kenakan pakaian dari bahan yang lembut agar tidak mengiritasi kulit.
  • Usahakan kamar atau tempat tidur memiliki suhu yang sejuk dengan kadar kelembaban yang baik.

Apa saja penanganan dan obat eksim basah di layanan kesehatan?

Mengingat eksim basah cenderung ke arah kronis dan residitif, maka pengobatan yang dilakukan bertujuan untuk mengarahkan pada perbaikan kondisi penderita dengan mengurangi tingkat kekambuhannya.

Berikut beberapa penanganan dan pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi eksim basah:

  1. Lindungi kulit. Trauma minor seperti gesekan atau sayatan dapat memperburuk kondisi kulit. Untuk itu, lindungilah kulit yang terkena eksim basah dengan perban dan jauhkan dari produk rumah tangga berbahan kimia seperti cat dan pelapis, pembersih lantai dan lain-lain.
  2. Gunakan emolien. Emolien atau pelembab dapat digunakan untuk membantu mengatasi kulit yang kering dan bersisik. Contoh emolien yang sering digunakan diantaranya seperti gliserine dan cetomacrogol cream, aqueous cream dan produk lainnya.
  3. Obat antiinflamasi. Obat antiinflamasi seperti kortikosteroid topikal, preparat ter, glukokortikoid, takrolimus, atau pimekrolimus dapat digunakan untuk mengatasi peradangan dan mengurangi iritasi kulit.
  4. Antibiotik. Jika terjadi infeksi sekunder, maka penderitanya dapat mengonsumsi obat antibiotik seperti erythromycin, trimethoprim atau sulfamethoxazole.
  5. Antihistamin oral. Untuk mengurangi rasa gatal dan membantu tidur agar lebih nyenyak, maka dapat mengonsumsi obat antihistamin seperti hydroxyzine.
  6. Steroid sistemik. Bagi penderita eksim basah yang tergolong berat, maka dapat diberikan steroid sistemik seperti prednilson dengan dosis oral sebesar 40-60 mg selama 4 kali sehari dengan dosis yang diturunkan secara perlahan. Penggunaan obat jenis hanya untuk jangka pendek.

Komplikasi

Apa bahaya komplikasi eksim basah yang mungkin timbul?

Komplikasi yang kerap terjadi yakni infeksi sekunder oleh bakteri seperti Staphylococcus aureus dan virus terutama Herpes simplex. Gangguan tidur akibat rasa gatal dan efek psikologis terhadap kondisi kulit yang dialami juga kerap dirasakan oleh para penderitanya.

Pencegahan

Bagaimana mencegah eksim basah?

Pencegahan eksim basah dan kekambuhannya dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti berikut:

  • Jaga selalu kebersihan diri juga lingkungan.
  • Hindari faktor pencetusnya seperti kulit kering, pakaian ketat atau bahan-bahan kimia.
  • Jaga selalu kelembaban kulit, sebisa mungkin hindari mandi air hangat.
  • Gunakan pakaian berbahan lembut seperti katun.
  • Kelola stres dengan baik.

6 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Oakley A, et al. (2016). Allergic contact dermatitis. (n.d.). (https://www.dermnetnz.org/topics/allergic-contact-dermatitis/)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Obat eksim kering menahun. Kulit pecah2 disertai gatal dan kemerahan
Pertanyaan ini telah dijawab oleh seorang ahli medis
Buka di app