Kapan Sebaiknya Anda Melakukan Tes Alergi?

Dipublish tanggal: Agu 15, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Tinjau pada Mar 5, 2020 Waktu baca: 2 menit
Kapan Sebaiknya Anda Melakukan Tes Alergi?

Alergi bisa dialami oleh siapa saja, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Tidak mudah menentukan apakah Anda menderita alergi terhadap makanan atau alergen tertentu. 

Untuk mendeteksi adanya alergi dalam tubuh salah satu caranya adalah dengan tes alergi baik melalui sampel darah maupun kulit. 

Saat ini banyak apotek dan pusat perbelanjaan yang menawarkan jasa ini secara gratis. Namun sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter supaya hasilnya lebih akurat.

Waktu yang tepat untuk melakukan tes Alergi

Jika reaksi alergi tidak kunjung sembuh melalui pengobatan, sebaiknya segera lakukan tes alergi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui dengan pasti jenis alergen yang memicu reaksi tersebut. 

Tes melalui kulit lebih sering dilakukan. Namun jika gejala yang muncul berupa ruam atau sebelumnya Anda mengkonsumsi obat-obatan tertentu, keakuratan tes kulit akan terganggu dan biasanya akan dilakukan tes melalui pengambilan darah.

Kenali jenis-jenis Alergen

Alergen merupakan substansi yang bisa menyebabkan alergi. Secara umum, jenis dari alergen dibagi menjadi 3, diantaranya adalah:

Alergen saluran cerna

Penyebab alergi berupa makanan seperti makanan laut, kacang-kacangan, kedelai dan lain sebagainya. Selain itu jenis antibiotik tertentu seperti penisilin juga termasuk dalam jenis alergen ini.

Alergen hirup

Penyebab alergi berupa segala sesuatu dapat dihirup dan menimbulkan interaksi dengan lapisan hidung, tenggorokan, serta paru-paru. Jenis alergen hirup diantaranya seperti debu, bulu binatang, serbuk sari, dan lain sebagainya.

Alergen kontak

Penyebab alergi berupa segala sesuatu yang memicu interaksi bila terkena kulit. Misalnya saja seperti sengatan serangga, bahan kimia, dan lain-lain.

Yang harus Anda lakukan sebelum tes Alergi

Dokter akan melakukan analisis terlebih dahulu mengenai keluhan pasien, riwayat kesehatan, gaya hidup, kegiatan sehari-hari, dan riwayat kesehatan keluarga yang berhubungan dengan alergi. 

Pemeriksaan fisik juga dilakukan untuk mencari petunjuk tambahan mengenai tanda alergi. 

Dokter juga akan menganjurkan untuk menghentikan konsumsi obat-obatan tertentu seperti obat maag, obat asma, obat antidepresan, dan obat antihistamin minimal 10 hari sebelum tes dilakukan.

Jenis prosedur tes Alergi

Selain tes kulit dan darah, ada juga diet eliminasi yang bisa digunakan untuk mendeteksi jenis alergen. Masing-masing jenis tes alergi tersebut memiliki prosedur yang berbeda, diantaranya adalah:

Tes kulit

Jenis tes ini paling sering dilakukan untuk mengetahui tipe alergen yang Anda derita. Tes alergi melalui kulit dibagi menjadi 3 prosedur yaitu tes tusuk kulit, tes kulit intradermal, dan tes kulit tempel.

Tes darah

Tes alergi melalui darah diaplikasikan pada pasien yang mengalami reaksi alergi terhadap tes kulit. Jenis tes ini dilakukan dengan cara memeriksa imunoglobulin E (IgE) dalam darah. 

Jika tubuh mengalami reaksi alergi, maka jumlah imunoglobulin IgE akan meningkat. Prosedur dari tes ini diawali dengan pengambilan sampel darah untuk diteliti di laboratorium. 

Prosesnya hanya berlangsung 5 menit saja, namun untuk mengetahui hasilnya membutuhkan waktu hingga beberapa hari.

Diet eliminasi

Tes alergi ini dilakukan untuk mendeteksi alergen yang berupa makanan. Ada dua fase dalam diet eliminasi yaitu fase eliminasi dan fase pengenalan kembali. 

Fase eliminasi merupakan tahapan dimana pasien menghindari makanan yang dicurigai sebagai pemicu alergi. 

Sementara fase pengenalan kembali dilakukan dengan mengkonsumsi kembali makanan yang diduga alergen secara perlahan. Proses diet eliminasi membutuhkan waktu 5-6 minggu sesuai dengan petunjuk dokter.

Ada beberapa efek samping yang umum dialami jika Anda melakukan tes alergi diantaranya adalah kulit menjadi merah, gatal, nyeri dan pembengkakan di area suntikan, pendarahan ringan, dan muncul bintik kecil. 

Tes alergi sebaiknya dilakukan dengan terlebih dulu berkonsultasi dengan dokter supaya hasilnya lebih akurat. 


1 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
What Are The Common Causes of Skin Allergies?. WebMD. (https://www.webmd.com/allergies/skin-allergies-causes)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app