HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Tips Sehat Memilih Pelembab Wajah

Dipublish tanggal: Jul 25, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Tips Sehat Memilih Pelembab Wajah

Produk perawatan kulit wajah yang baik adalah yang mengandung pelembab dan tabir surya untuk menangkal radikal bebas dan melindungi kulit dari sinar UV matahari. Fungsi pelembab adalah menjaga kulit wajah agar tetap sehat dan terhidrasi dengan baik. 

Cara kerjanya adalah dengan memerangkap kelembapan di lapisan luar kulit dan menarik uap air dari lapisan kulit dalam ke luar. Penggunaan pelembab wajah yang disarankan oleh The American Academy of Dermatology adalah setelah mandi. 

Tujuannya supaya kulit Anda yang masih lembap sehabis mandi dapat mengikat cairan dengan baik. Lalu bagaimana cara memilih pelembab yang sehat untuk kulit wajah Anda? Berikut tips-tipsnya untuk Anda.

Kenali jenis kulit Anda

Sebelum bisa memilih pelembab yang cocok untuk wajah Anda, Anda harus sudah mengenal jenis kulit Anda untuk memastikan bahwa pelembab yang Anda gunakan memang sesuai dengan kebutuhan. 

Jenis kulit Anda dapat ditentukan oleh berbagai faktor, diantaranya faktor makanan dan genetik. Ada 5 jenis kulit secara umum, antara lain : kering, berminyak, dewasa (mature), sensitif, dan normal/kombinasi.

  • Kering : cocok menggunakan pelembab dengan bahan dasar minyak
  • Berminyak : cocok menggunakan pelembab dengan bahan dasar air
  • Dewasa (mature) : sebaiknya menggunakan pelembab dengan bahan dasar minyak
  • Sensitif : sebaiknya menggunakan pelembab yang mengandung aloe vera atau bahan yang menyejukkan kulit
  • Normal/kombinasi: cocok menggunakan pelembab dengan bahan dasar air

Mengamati kandungan dalam pelembab Anda

Setelah mengetahui jenis kulit Anda, langkah selanjutnya adalah membaca label pada kemasan produk Anda. Pelembab yang baik tidak mengandung bahan-bahan berbahaya. Secara umum, kandungan dalam pelembab dapat dibagi menjadi dua, yaitu bahan aktif dan bahan inaktif. 

Bahan aktif merupakan bahan yang membuat produk tersebut dapat berfungsi dengan baik. Contohnya, pelembab yang juga memiliki fungsi melindungi kulit dari sinar UV akan mengandung titanium oksida sebagai bahan aktif yang berfungsi sebagai bahan tabir surya utama.

Bahan aktif yang sering digunakan pada produk pelembab wajah antara lain : gliserin, lanolin, dan petrolatum. Dari ketiga bahan aktif tersebut, gliserin merupakan bahan yang paling jarang menimbulkan alergi. Sedangkan bahan inaktif merupakan bahan pendukung yang melengkapi komposisi suatu produk.

Non-comedogenic

Non-comedogenic berarti mempunyai sifat tidak menyumbat pori-pori. Produk yang berlabel non-comedogenic ini tidak mengandung minyak, sehingga sangat cocok untuk Anda yang memiliki jenis kulit berminyak dan cenderung berjerawat.

Hypoallergenic

Hypoallergenic memiliki arti bahwa produk tersebut jarang menimbulkan reaksi alergi pada sebagian orang. Produk yang berlabel hypoallergenic ini sangat cocok untuk Anda yang memiliki kulit sensitif dan mudah terkena alergi. Namun, produk hypoallergenic ini hanya jarang menimbulkan alergi bukan menjamin 100% Anda tidak mungkin terkena alergi. 

Jadi, apabila Anda memiliki alergi sebelumnya terhadap suatu produk pelembab, Anda harus memperhatikan bahan-bahan yang terkandung dalam pelembab tersebut dan menghindari penggunaannya di pelembab lain.

Natural vs organik

Sebenarnya apakah perbedaan antara produk yang natural dan organik? Suatu produk dikatakan produk natural apabila menggunakan bahan-bahan yang berasal dari tumbuhan (dengan atau tanpa produk kimia). 

Sedangkan suatu produk dikatakan organik apabila bahan-bahan yang digunakan tidak menggunakan pestisida, produk kimia, atau pupuk buatan sama sekali.

Menggunakan pelembab dengan benar

Setelah Anda berhasil menemukan pelembab yang sesuai untuk wajah Anda, pastikan Anda menggunakan produk tersebut dengan benar supaya Anda bisa mendapatkan hasil yang optimal. Sebaiknya Anda memakai pelembab saat wajah Anda bersih, atau setelah mencuci muka. 

Hal ini disebabkan karena wajah yang lembap akan membantu memerangkap cairan yang terkandung dalam pelembab Anda. Selain itu, Anda sebaiknya mengaplikasikan pelembab secara merata pada wajah termasuk pada bagian leher dan kelopak mata, kecuali petunjuk penggunaan pelembab tersebut melarangnya. 

Apabila Anda ingin memakai polesan make up di wajah Anda, tunggu beberapa menit setelah Anda mengaplikasikan pelembab. Jika pelembab Anda tidak dilengkapi dengan tabir surya, Anda bisa mengaplikasikan tabir surya setelah menggunakan pelembab supaya terhindar dari bahaya sinar UV. 

Setelah Anda rutin menggunakan pelembab selama beberapa hari atau minggu, cobalah untuk mengevaluasinya. Apakah wajah Anda terasa nyaman, lebih segar, dan terhidrasi? 

Jika ya, berarti Anda telah menemukan pelembab yang cocok untuk kulit wajah Anda. Jika belum, Anda bisa mencoba produk lain dengan tetap memperhatikan kandungan bahan di dalamnya. Selamat mencoba.


2 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Look after your skin. NHS (National Health Service). (https://www.nhs.uk/live-well/healthy-body/look-after-your-skin/)
Choosing a Healthy Facial Moisturizer. Healthline. (https://www.healthline.com/health/cosmetic-safety/healthy-facial-moisturizers)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app