Eklampsia - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 9, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Apr 18, 2019 Waktu baca: 3 menit

Mengenai Eklampsia

Eklampsia adalah suatu keadaan yang ditemukan pada masa kehamilan ibu. Eklampsia adalah serangan kejang yang muncul secara tiba-tiba pada wanita hamil hingga masa melahirkan. Eklampsia memiliki resiko yang berat yakni penurunan kesadaran atau koma. Banyak sekali mekanisme dan penyebab yang mengakibatkan eklampsia pada ibu yang akan dijelaskan dibawah ini.

Sekilas tentang Preeklampsia

Preeklampsia dan Eklampsia memiliki hubungan yang sangat berat diantara kedua masalah. Preeklampsia adalah kondisi meningkatnya tekanan darah ibu saat masa kehamilan. Kondisi ini yang beresiko terjadinya komplikasi mulai dari masa kehamilan hingga setelah lahir berupa kejang yang dapat berujung ke koma.

Selain akibat dari tekanan darah tinggi, Ternyata banyak sekali penyebab dan faktor resiko munculnya eklampsia yang rata-rata terjadi mulai usia 20 minggu kehamilan.  Penyebab tersering terjadinya eklampsia pada ibu antara lain:

Riwayat hipertensi sebelum masa kehamilan beresiko terjadinya eklampsia saat melahirkan. Perlu pemantauan ketat pada tekanan darah ibu sebelum hamil

Berat badan yang berlebihan menimbulkan tekanan lebih besar di dalam janin sehingga beresiko eklampsia pada saat melahirkan

Kehamilan di usia lebih dari 35 tahun meningkatkan resiko eklampsia

Seperti pada halnya kehamilan di usia tua, kehamilan muda di bawah usia 20 tahun juga meningkatkan resiko

Ibu memerlukan nutrisi yang cukup pada masa kehamilan untuk meningkatkan asupan bagi ibu dan bayi di dalam kandungan. Kekurangan gizi pada masa kehamilan beresiko mudahnya terjadi eklampsia pada saat melahirkan.

  • Riwayat keluarga

Riwayat genetik dari keluarga yang pernah mengalami preeklampsia juga sangat berpengaruh pada timbulnya eklampsia.

  • Penyakit lain

Penyakit yang pernah diderita seperti diabetes melitus atau kelainan ginjal juga menjadi pemicu buruk terjadinya eklampsia.

Gejala Eklampsia

Ibu yang timbul eklampsia biasanya disertai hipertensi walau sebenarnya kondisi ini bukan menjadi pemicu bagi semua ibu hamil. Terdapat juga gejala yang menjadi tanda pada awal timbulnya eklampsia. Gejala tersebut antara lain:

Ibu yang timbul eklampsia biasanya disertai hipertensi walau sebenarnya kondisi ini bukan menjadi pemicu bagi semua ibu hamil. Terdapat juga gejala yang menjadi tanda pada awal timbulnya eklampsia. Gejala tersebut antara lain:

  • Sakit kepala lebih terasa di bagian depan yang berat dan menetap
  • Gangguan penglihatan
  • Nyeri ulu hati
  • Mual muntah
  • Sesak napas
  • Kejang

Setelah beberapa gejala preeklampsia muncul, resiko eklampsia berupa kejang dapat muncul tiba-tiba yang disertai nyeri otot hingga koma.

Resiko yang berat timbul pada plasenta di perut ibu sebagai pemasok darah dan oksigen untuk janin. Aliran darah ke janin dapat berkurang dan dapat beresiko bayi lahir dengan berat badan rendah hingga dapat memicu kematian janin.

Diagnosis Eklampsia

Pemeriksaan klinis sebaiknya dilakukan bersamaan dengan pemantauan masa kehamilan terlebih mulai usia di atas 20 minggu. Pada kasus preeklampsia ibu harus dirawat secara intensif untuk menghindari eklampsia.

Dokter yang menangani harus memeriksa tekanan darah secara berkala. Selain itu dilakukan pemeriksaan untuk menunjang diagnosis antara lain:

  • Pemeriksaan protein urin

Ibu dengan preeklampsia memiliki kadar protein urin yang cukup tinggi

  • Pemeriksaan volum urin

Penderita preeklampsia berat memiliki volum urin yang sangat sedikit yaitu kurang dari 400 miliiter dalam 24 jam

Pemeriksaan darah untuk menentukan adanya infeksi dan faktor pembekuan darah

Penanganan pada Eklampsia

Penderita preeklampsia sebaiknya untuk segera dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan penanganan segera dan mencegah terjadinya eklampsia atau kejang. Mengatasi tekanan tinggi merupakan kunci utama pencegahan eklampsia dan dapat menyelamatkan bayi di dalam kandungan.

Jika terjadi kejang maka obat antikejang seperti magnesium sulfat  segera diberikan untuk mengurangi kejang eklampsia. Cairan ini diberikan dengan infus atau suntikan dan dipantau selama 24 jam saat kejang pertama. Terapi dilanjutkan dengan obat penurun tekanan darah seperti nifedipine atau labelatol untuk menurunkan hipertensi dengan cepat.

Pengeluaran bayi harus diperhatikan masa kehamilan ibu. Apabila sudah mencapai 34 minggu dan timbul kejang, maka perlu tindakan operasi caesar. Apa bila usia kehamilan mencukupi, pemberian oksitosin dapat membantu mempersingkat kelahiran bayi.

Tingkat keselamatan ibu dan bayi harus diperhatikan muali dari beratnya gejala dan waktu yang diperlukan untuk menyelamatkan keduanya. 


28 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
WebMD (2017). What Is HELLP Syndrome? (https://www.webmd.com/women/what-is-hellp-syndrome)
Stoppler, M. MedicineNet (2017). Pregnancy: Preeclampsia and Eclampsia. (https://www.medicinenet.com/pregnancy_preeclampsia_and_eclampsia/article.htm)
Stoppler, M. Emedicine Health (2017). Eclampsia. (https://www.emedicinehealth.com/eclampsia/article_em.htm)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app