Yellow Fever - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 10, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Apr 19, 2019 Waktu baca: 3 menit

Demam kuning adalah infeksi viral akut yang ditransmisikan kepada manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi virus demam kuning. 

Demam kuning merupakan masalah kesehatan serius yang mengancam nyawa, memiliki karakteristik seperti penyakit flu, ditandai dengan demam tinggi dan jaundice/ikterik. Penyakit ini diberi nama sesuai dengan tanda jaundice yang ditimbulkan yaitu kulit dan mata berwarna kuning.

Penyebab

Demam kuning disebabkan oleh gigitan nyamuk spesies Aedes dan Haemagogus yang membawa virus dengan genus Flavivirus.

Kedua spesies nyamuk tersebut (misalnya Haemogogus leucocelaenus dan Aedes serratus) berperan sebagai vektor (pembawa) dan bertanggung jawab pada penularan virus ke manusia dan primata sebagai reservoir virus. 

Terkurangan-yodium dapat tiga siklus penularan demam kuning, yaitu:

  • Siklus Silvatik. Siklus ini terjadi di hutan hujan tropical, bermula ketika nyamuk menghisap darah monyet yang terinfeksi virus demam kuning. Nyamuk yang telah terinfeksi ini kemudian menggigit manusia yang memasuki hutan untuk keperluan pekerjaan atau sekedar rekreasi.
  • Siklus Menengah (Intermediate). Terjadi di kawasan lembab atau semi lembab di savannah Africa dan merupakan tipe paling umum yang menyebabkan merebaknya kasus demam kuning di kawasan tersebut. Hal ini karena nyamuk pembawa virus berkembang biak di sekitar permukiman dan di daerah liar, kemudian menginfeksi manusia dan monyet. Nyamuk vektor dapat menularkan virus dari monyet ke manusia atau dari manusia ke manusia.
  • Siklus Urban. Siklus ini terjadi di daerah urban/perkotaan ketika nyamuk yang membawa virus menularkan penyakit ini dari manusia ke manusia. Penularan pada siklus ini dapat menimbulkan wabah demam kuning yang meluas. 

Gejala Demam Kuning

Masa inkubasi, atau periode sejak tertular virus hingga munculnya gejala, biasanya berkisar antara 3 hingga 6 hari. Gejala awal yang muncul memiliki kesamaan dengan gejala infeksi virus influenza, yaitu:

Gejala-gejala tersebut biasanya hilang setelah 3 hingga 4 hari. Namun, pada sebagian kecil pasien yang terinfeksi gejala dapat berkembang menjadi fase akut dan toksik. Gejala yang muncul pada fase akut, biasanya berlangsung selama 3 hingga 4 hari, antara lain:

  • Sakit kepala
  • Nyeri otot dan sendi
  • Demam
  • Kemerahan pada kulit dan wajah
  • Hilang nafsu makan
  • Menggigil
  • Nyeri punggung

Sedangkan gejala-gejala yang muncul pada fase toksik, biasanya berakibat fatal dan terjadi pada sekitar 15% orang yang terinfeksi, antara lain:

  • Menurunnya produksi urin
  • Nyeri perut
  • Muntah (terkadang disertai darah)
  • Permasalahan pada ritme jantung
  • Kejang
  • Mengigau

Diagnosis Demam Kuning

Diagnosis demam kuning sulit ditegakan karena gejalanya yang serupa dengan penyakit lain termasuk penyakit tifus, malaria atau demam berdarah. Oleh karena itu, pemeriksaan penunjang perlu dilakukan untuk memastikan diagnosis, termasuk: 

  • Anamnesis -  terkait riwayat timbulnya gejala yang dialami pasien, termasuk riwayat bepergian ke daerah lain dan riwayat kesehatan terdahulu.
  • Pemeriksaan fisik - dari kepala hingga kaki, termasuk pemeriksaan suhu tubuh dan tekanan darah.
  • Tes darah - untuk mengetahui keberadaan antibodi tubuh yang muncul saat terinfeksi virus tersebut.

Pengobatan Demam Kuning

Hingga saat ini, belum terdapat obat anti virus spesifik untuk mengatasi demam kuning sehingga terapi pendukung yang dilakukan sejak awal dan perawatan spesifik untuk dehidrasi, gagal ginjal dan hati, serta demam, dapat meningkatkan kesembuhan penderita. 

Beberapa perawatan suportif dan spesifik untuk menangani gejala dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, misalnya:

Pencegahan Demam Kuning

Beberapa langkah pencegahan demam kuning antara lain:

  1. Vaksin
    Merupakan langkah pencegahan demam kuning yang paling utama. Vaksin demam kuning bersifat aman, terjangkau, dan dilakukan sekali seumur hidup. Akan tetapi, vaksin demam kuning tidak disarankan untuk:
    1. Bayi berusia kurang dari 9 bulan
    2. Wanita hamil, kecuali pada saat terjadi wabah demam kuning sehingga vaksinasi dilakukan untuk mencegah penularan
    3. Orang-orang dengan riwayat alergi protein telur
    4. Orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh rendah, seperti penderita HIV/AIDS atau kelainan kelenjar limfa.
      Para wisatawan yang hendak mengunjungi kawasan dengan riwayat wabah demam kuning disarankan untuk melakukan vaksinasi setidaknya 10 hari sebelum keberangkatan.
  2. Pengendalian vektor nyamuk
    Penularan demam kuning dilakukan oleh nyamuk yang membawa virus, sehingga pendalian populasi nyamuk vektor adalah penting. Pengendalian ini dilakukan dengan cara pemberian larvasida ke tempat penampungan air, menggunakan anti-nyamuk (repellent) saat berada di luar ruangan, memakai pakaian yang menutupi seluruh tubuh, dan menggunakan kelambu khusus anti-nyamuk di siang hari.

15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Tidy, C. Patient (2017). Myocarditis. (https://patient.info/doctor/myocarditis-pro)
Story, C. Healthline (2016). Yellow Fever. (https://www.healthline.com/health/yellow-fever)
Lowth, M. Patient (2015). Yellow Fever and Yellow Fever Vaccination. (https://patient.info/doctor/yellow-fever-and-yellow-fever-vaccination)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app