Coral: Informasi Manfaat dan Cara Kerja

Dipublish tanggal: Apr 12, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 2 menit

Coral disebut juga karang. Coral adalah struktur kerangka hewan laut yang membentuk terumbu karang, namun berbeda dengan akar karang (Corallorhiza odontorhiza).

Dalam dunia medis, Coral diolah menjadi suplemen kalsium untuk meringankan gejala multiple sclerosis. Coral juga diyakini mampu mencegah kanker, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya.

Sejumlah ahli bedah menggunakan Coral untuk merangsang pertumbuhan tulang baru pada saat bedah rekonstruksi, operasi wajah, atau operasi tulang yang rusak akibat trauma. Sel-sel tulang yang baru nantinya akan tumbuh di dalam Coral dan memperbaiki kondisi tulang.

Mengenai Coral

Golongan

Suplemen kalsium

Kemasan

-

Kandungan

Polip karang atau Coral menyerap ion kalsium dan asam karbonat yang ada di air laut. Hal ini menyebabkan Coral mengandung beberapa zat di dalamnya, seperti:

Baca Juga: Fungsi Kalsium untuk Tubuh Sehat dan Mengusir Penyakit

Manfaat Coral

Coral digunakan untuk merangsang pertumbuhan tulang, biasanya digunakan dalam kasus fusi tulang belakang dan tumor tulang. Hal ini berasal dari 2 komponen penting, yaitu strontium dan fluorin. 

Kandungan strontium pada Coral berperan dalam proses mineralisasi tulang. Mineralisasi adalah proses penyerapan kalsium ke dalam jaringan tulang, sehingga tulang jadi lebih kuat.

Sementara itu, kandungan fluorin dalam karang atau Coral 1,25-2,5 kali lebih banyak daripada tulang. Zat ini berfungsi untuk membantu proliferasi osteoblas, sehingga pembentukan tulang jadi lebih optimal.

Ahli bedah lebih banyak mengandalkan Coral daripada transplantasi tulang, sebab risiko infeksinya lebih rendah. Bahkan, risiko penularan AIDS atau hepatitis juga bisa ditekan dengan menggunakan Coral.

Baca Juga: Jangan Keliru! Ini Perbedaan HIV dan AIDS

Manfaat Coral juga disinyalir bisa mengatasi kanker, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya. Namun memang, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan manfaat Coral bagi kesehatan.

Efek samping Coral

Coral kemungkinan aman digunakan sebagai pengganti tulang saat operasi. Sebaiknya hindari menggunakan Coral secara oral, baik itu dimakan atau diminum, karena belum ada informasi medis yang membuktikan keamanannya.

Beberapa produk Coral oral diketahui mengandung timbal. Konsultasikan dulu ke dokter sebelum Anda menggunakan Coral sebagai suplemen tulang.

Dosis Coral

Dosis Coral atau karang berbeda-beda pada setiap orang, tergantung dari usia dan kondisi kesehatan pasien. Namun, sampai saat ini belum ada bukti ilmiah yang cukup mengenai dosis Coral yang tepat dan aman.

Penting diketahui bahwa tidak semua produk alami alias herbal tergolong aman. Pastikan untuk selalu mengikuti petunjuk yang tertera pada label kemasan. Sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter atau apoteker sebelum menggunakan Coral sebagai suplemen kalsium.

Interaksi Coral

Belum ditemukan kemungkinan interaksi Coral dengan obat-obatan lainnya. Beri tahukan dokter mengenai obat-obatan yang sedang Anda konsumsi  untuk mencegah potensi interaksi obat.

Perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan Coral sebagai suplemen herbal adalah sebagai berikut:

  • Ibu hamil, ibu menyusui, maupun anak-anak tidak dianjurkan untuk menggunakan Coral. Belum ada penelitian medis yang membuktikan keamanannya.
  • Coral tidak dapat menggantikan obat-obatan medis dari dokter. Jangan sembarang menggunakan Coral tanpa pengawasan dokter maupun tim medis lainnya.

2 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Coral Uses, Benefits & Dosage. Drugs.com. (https://www.drugs.com/npp/coral.html)
Coral: Uses, Side Effects, Interactions, Dosage, and Warning. WebMD. (https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-438/coral)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app