Kalsium: Informasi Manfaat dan Cara Kerja

Dipublish tanggal: Apr 28, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 17 menit

Informasi umum

Kalsium adalah mineral yang merupakan bagian penting dari tulang dan gigi. Sistem jantung, saraf, dan pembekuan darah juga membutuhkan mineral untuk bekerja.

Kalsium digunakan untuk pengobatan dan pencegahan kadar kalsium yang rendah dan kondisi tulang yang mengalami osteoporosis (tulang keropos karena kepadatan tulang yang rendah), rakhitis (pelunakan tulang pada anak-anak), dan osteomalasia (pelunakan tulang yang melibatkan rasa sakit).

Kalsium juga digunakan untuk sindrom pramenstruasi (PMS), kram kaki saat hamil, tekanan darah tinggi saat hamil (pre-eklampsia), dan mengurangi risiko kanker usus besar dan kanker rektum.

Beberapa orang menggunakan kalsium untuk penanganan komplikasi setelah operasi usus bypass, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, penyakit Lyme, untuk mengurangi kadar fluorida yang tinggi pada anak-anak, dan untuk mengurangi kadar timbal yang tinggi.

Kalsium karbonat digunakan sebagai antasida untuk meredakan “mulas”. Kalsium karbonat dan kalsium asetat juga digunakan untuk mengurangi kadar fosfat pada penderita penyakit ginjal.

Makanan yang kaya akan kalsium terdapat pada susu dan produk susu, kale dan brokoli, maupun jus jeruk yang diperkaya dengan kalsium, air mineral, ikan kaleng (dengan tulang), dan produk kedelai yang diperkaya dengan kalsium.

Kalsium dapat berinteraksi dengan banyak obat yang diresepkan, tetapi kadang-kadang efeknya dapat diminimalkan dengan mengonsumsi kalsium pada waktu yang berbeda. Lihat bagian berjudul "Apakah ada interaksi dengan obat-obatan?"

Bagaimana cara kerjanya?

Tulang dan gigi mengandung lebih dari 99% kalsium dalam tubuh manusia. Kalsium juga ditemukan dalam darah, otot, dan jaringan lainnya. Kalsium dalam tulang dapat digunakan sebagai cadangan yang dapat dilepaskan ke dalam tubuh sesuai kebutuhan.

Konsentrasi kalsium dalam tubuh cenderung menurun seiring dengan bertambahnya usia karena dilepaskan dari tubuh melalui keringat, sel kulit, dan tinja. Selain itu, seiring bertambahnya usia wanita, penyerapan kalsium cenderung menurun karena berkurangnya kadar estrogen. Penyerapan kalsium dapat bervariasi tergantung pada ras, jenis kelamin, dan usia.

Tulang akan selalu dihancurkan dan dibangun kembali, dan kalsium dibutuhkan untuk proses ini. Mengonsumsi ekstra kalsium membantu tulang kembali terstruktur dengan baik dan tetap kuat

Penggunaan dan efektivitas

Efektif untuk

  • Gangguan pencernaan
    Mengonsumsi kalsium karbonat melalui mulut sebagai antasida ini efektif untuk mengobati gangguan pencernaan.
  • Tingginya kadar kalium dalam darah (hiperkalemia)
    Memberikan kalsium glukonat secara intravena (dengan IV) untuk mengembalikan kondisi hiperkalemia, suatu kondisi di mana ada terlalu banyak kalium dalam darah.
  • Rendahnya kadar kalsium dalam darah (hipokalsemia)
    Mengonsumsi kalsium melalui mulut efektif untuk mengobati dan mencegah hipokalsemia. Juga, memberikan kalsium secara intravena (dengan IV) efektif untuk mengobati kadar kalsium yang sangat rendah.
  • Gagal ginjal
    Mengonsumsi kalsium karbonat atau kalsium asetat melalui mulut efektif untuk mengendalikan kadar fosfat yang tinggi dalam darah pada penderita gagal ginjal. Kalsium sitrat tidak efektif untuk mengobati kondisi ini.

Kemungkinan besar efektif untuk

  • Tulang lemah (osteoporosis) disebabkan oleh obat kortikosteroid
    Mengonsumsi kalsium bersama dengan vitamin D sepertinya mengurangi hilangnya mineral tulang pada orang yang menggunakan obat kortikosteroid jangka panjang.
  • Gangguan kelenjar paratiroid (hiperparatiroidisme)
    Mengonsumsi kalsium melalui mulut dapat mengurangi kadar hormon paratiroid pada penderita gagal ginjal dan kadar hormon paratiroid yang terlalu tinggi.
  • Osteoporosis
    Mengonsumsi kalsium melalui mulut efektif untuk mencegah tulang keropos dan mengobati osteoporosis. Sebagian besar pertumbuhan tulang terjadi pada masa remaja.
    Setelah itu, kekuatan tulang pada wanita tetap sama hingga usia 30-40. Setelah usia 40, tulang keropos biasanya terjadi pada tingkat 0,5% hingga 1% per tahun. Pada pria, tulang keropos ini terjadi beberapa dekade kemudian.
    Tulang keropos berisiko lebih besar pada orang yang mendapatkan kalsium lebih sedikit dari jumlah yang disarankan pada makanan mereka. Hal ini sangat umum di kalangan orang Amerika.
    Pengeroposan tulang pada wanita yang berumur di atas 40 dapat dikurangi dengan mengonsumsi suplemen kalsium. Beberapa peneliti memperkirakan bahwa mengonsumsi kalsium selama 30 tahun setelah menopause dapat meningkatkan 10% kepadatan tulang. Mengonsumsi kalsium sendiri atau dengan vitamin D juga membantu mencegah patah tulang pada penderita osteoporosis.
  • Mengurangi gejala sindrom pramenstruasi (PMS)
    Tampaknya ada kaitannya antara asupan kalsium yang rendah dengan gejala PMS. Mengonsumsi kalsium setiap hari tampaknya secara signifikan mengurangi perubahan suasana hati, kembung, ngidam makanan, dan rasa sakit.
    Juga, meningkatkan jumlah kalsium dalam makanan mampu mencegah PMS. Wanita yang mengonsumsi rata-rata 1283 mg / hari kalsium dari makanan sepertinya memiliki sekitar 30% lebih rendah terkena PMS dibandingkan wanita yang mengonsumsi rata-rata 529 mg / hari kalsium.

Mungkin efektif untuk

  • Kanker kolorektal
    Penelitian menunjukkan bahwa asupan makanan yang tinggi kalsium atau suplemen kalsium mengurangi risiko kanker kolorektal. Namun, ada beberapa bukti yang saling bertentangan
    Hal ini mungkin disebabkan oleh perbedaan kadar vitamin D dalam darah. Orang dengan kadar vitamin D yang rendah sepertinya tidak mendapatkan manfaat dari suplemen kalsium.
  • Meningkatkan kepadatan tulang pada janin
    Pada wanita hamil yang mengonsumsi kalsium dalam jumlah rendah sebagai bagian dari makanannya, suplementasi kalsium meningkatkan kepadatan mineral tulang pada janin. Namun, ini tampaknya tidak bermanfaat bagi wanita dengan kadar kalsium normal.
  • Keracunan fluorida
    Mengonsumsi kalsium melalui mulut, bersama dengan suplemen vitamin C dan vitamin D, tampaknya mengurangi kadar fluorida pada anak-anak dan memperbaiki gejala keracunan fluorida.
  • Kolesterol tinggi
    Mengonsumsi suplemen kalsium bersama dengan makanan rendah lemak atau diet rendah kalori tampaknya mengurangi kolesterol. Mengonsumsi kalsium saja, tanpa membatasi asupan makanan, tampaknya tidak menurunkan kolesterol.
  • Tekanan darah tinggi
    Mengonsumsi suplemen kalsium tampaknya agak mengurangi tekanan darah (biasanya sekitar 1-2 mmHg) pada orang dengan atau tanpa tekanan darah tinggi. Kalsium sepertinya lebih efektif pada orang yang sensitif terhadap garam dan orang-orang yang biasanya mendapatkan kalsium yang sedikit. Mengonsumsi kalsium melalui mulut tampaknya juga membantu untuk mengurangi tekanan darah pada orang penderita ginjal yang serius.
  • Tekanan darah tinggi selama kehamilan (pre-eklampsia)
    Mengonsumsi 1-2 gram kalsium setiap hari sepertinya mengurangi tekanan darah tinggi pada saat hamil. Kalsium difungsikan untuk mengurangi risiko tekanan darah tinggi pada kehamilan sekitar 50%. Kalsium sepertinya memiliki pengaruh terbesar pada wanita berisiko tinggi dan wanita dengan kadar kalsium rendah.
  • Kehilangan gigi
    Mengonsumsi kalsium dan vitamin D melalui mulut tampaknya membantu mencegah hilangnya gigi pada orang tua.
  • Penurunan berat badan
    Orang dewasa dan anak-anak dengan asupan kalsium yang rendah lebih cenderung mengalami kenaikan berat badan, memiliki indeks massa tubuh (BMI) yang lebih tinggi, dan kelebihan berat badan atau obesitas dibandingkan dengan orang-orang dengan asupan kalsium yang tinggi.
    Para peneliti telah mempelajari apakah peningkatan asupan kalsium dapat membantu menurunkan berat badan. Hasilnya pun beragam. Beberapa penelitian klinis menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi kalsium dari produk susu, seperti yogurt, dapat meningkatkan penurunan berat badan, massa tubuh tanpa lemak, dan kehilangan lemak pada orang yang melakukan diet rendah kalori serta orang yang melakukan diet kalori tidak terbatas secara teratur.
    Juga, dengan mengonsumsi suplemen kalsium bersama dengan vitamin D tampaknya meningkatkan penurunan berat badan pada orang yang tidak cukup memiliki asupan kalsium.
    Suplemen kalsium tampaknya tidak meningkatkan penurunan berat badan pada orang dengan asupan kalsium yang cukup. Selain itu, kalsium tampaknya tidak meningkatkan penurunan berat badan pada orang yang tidak kelebihan berat badan.

Kemungkinan tidak efektif untuk

  • Kanker payudara
    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita yang mengonsumsi lebih banyak kalsium memiliki risiko yang lebih rendah terkena kanker payudara. Namun, penelitian lain menunjukkan bahwa kadar kalsium dalam darah tidak berhubungan dengan risiko kanker payudara. Secara keseluruhan, sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi kalsium tidak mengurangi risiko kanker payudara.
  • Penyakit jantung
    Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara suplementasi kalsium dan risiko penyakit jantung pada orang sehat.
  • Patah tulang
    Mengonsumsi kalsium saja atau dengan vitamin D tampaknya tidak mencegah patah tulang pada orang tua yang tidak mengalami osteoporosis.
  • Serangan jantung
    Penelitian awal menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi lebih banyak kalsium pada makanan mereka memiliki risiko lebih rendah terkena serangan jantung.
    Namun, efek suplemen kalsium pada risiko serangan jantung tidak jelas. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa suplemen kalsium meningkatkan risiko serangan jantung.
    Penelitian lain menunjukkan tidak ada efeknya. Mungkin beberapa orang memiliki risiko yang meningkat sementara yang lain tidak. Misalnya, orang yang menggunakan kalsium sebagai suplemen tunggal mungkin cenderung terkena risiko ini.
    Di sisi lain, orang yang mengonsumsi kalsium dengan vitamin D tampaknya tidak memiliki dampak atas risiko ini. Juga, orang yang mengonsumsi suplemen kalsium dan mengonsumsi lebih dari 805 mg kalsium / hari sebagai bagian dari makanan mereka mungkin berisiko lebih tinggi, sementara orang yang mengonsumsi suplemen dan mengonsumsi lebih sedikit kalsium dalam makanan mereka mungkin tidak.

Tidak efektif untuk

  • Gagal jantung.
    Bukti menunjukkan bahwa pemberian kalsium pada saat terkena serangan jantung tidak meningkatkan kelangsungan hidup dan bahkan mungkin sebenarnya memperburuk kesempatan untuk resusitasi.

Bukti yang tidak cukup untuk

  • Kanker
    Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi kalsium saja tidak mengurangi risiko kanker. Mengonsumsi kalsium dan vitamin D dapat mengurangi risiko kanker pada beberapa orang, tetapi hasilnya bertentangan.
    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi 1400-1500 mg kalsium setiap hari ditambah 1.100 IU vitamin D3 (cholecalciferol) setiap hari menurunkan risiko kanker hingga 60% pada wanita sehat yang lebih tua yang memiliki kadar vitamin D dalam darah rendah sebelum pengobatan.
    Tetapi penelitian lain menunjukkan bahwa mengonsumsi 1500 mg kalsium setiap hari ditambah 2.000 IU vitamin D3 (cholecalciferol) setiap hari tidak mengurangi risiko kanker pada wanita sehat yang lebih tua yang memiliki kadar vitamin D yang cukup sebelum pengobatan.
  • Diabetes
    Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi lebih banyak kalsium dari makanan atau dari suplemen, baik dosis tunggal atau kombinasi dengan vitamin D, menurunkan risiko diabetes tipe 2.
  • Nyeri Haid
    Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi kalsium dengan vitamin D dengan dosis tinggi tidak mengurangi rasa sakit selama periode menstruasi. Namun, mengonsumsi kalsium tanpa vitamin D mungkin bermanfaat.
  • Tingginya kadar timbal dalam darah
    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen kalsium tidak menurunkan kadar timbal dalam darah. Namun, penelitian lain menunjukkan bahwa mengonsumsi kalsium mengurangi kadar timbal dalam darah sebesar 11%.
  • Kanker endometrium
    Mengonsumsi suplemen kalsium dapat mengurangi risiko terkena kanker endometrium. Namun, makanan yang mengandung kalsium tampaknya tidak memiliki manfaat apa pun.
  • Pencegahan jatuh
    Bukti menunjukkan bahwa kombinasi kalsium ditambah vitamin D dapat membantu mencegah jatuh dengan mengurangi goyangan tubuh dan membantu menjaga tekanan darah tetap normal.
    Mengonsumsi kalsium saja tampaknya tidak memiliki efek. Menariknya, mengonsumsi kalsium dengan vitamin D tampaknya dapat mencegah jatuh pada wanita, tetapi tidak pada pria.
  • Stroke
    Ada beberapa bukti bahwa peningkatan asupan kalsium dalam makanan dapat menurunkan risiko stroke. Bukti lain menunjukkan bahwa peningkatan asupan kalsium tidak mengurangi risiko stroke.
    Sindrom metabolik. Beberapa bukti menunjukkan bahwa mengonsumsi lebih banyak kalsium dari makanan dan suplemen, baik dosis tunggal maupun kombinasi dengan vitamin D, mampu menurunkan risiko terjadinya sindrom metabolik.
  • Kekurangan vitamin B12 yang disebabkan oleh obat metformin
    Mengonsumsi suplemen kalsium dapat mengurangi kekurangan vitamin B12 yang disebabkan oleh obat diabetes metformin.
  • Sariawan pada mulut
    Bukti menunjukkan bahwa menggunakan obat kumur yang mengandung kalsium fosfat (Caphosol, EUSA Pharma) yang dikombinasikan dengan obat fluorida dapat mengurangi rasa sakit yang timbul pada penderita sariawan karena transplantasi sel induk.
  • Kanker ovarium
    Bukti awal menunjukkan bahwa kadar kalsium darah tinggi berkaitan dengan penurunan risiko kanker ovarium. Namun, penelitian awal lainnya menunjukkan bahwa asupan kalsium tidak berhubungan dengan risiko kanker ovarium.
  • Kerusakan saraf yang disebabkan oleh obat antikanker oxaliplatin
    Penelitian tentang efek kalsium pada kerusakan saraf yang disebabkan oleh oxaliplatin beragam. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemberian kalsium dan magnesium ke dalam vena mengurangi nyeri saraf yang disebabkan oleh obat ini. Tetapi penelitian lain menunjukkan bahwa itu tidak ada manfaatnya.
  • Depresi setelah kehamilan (depresi pasca-melahirkan)
    Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi kalsium setiap hari, mulai 11-21 minggu kehamilan, mampu mengurangi depresi pada 12 tetapi tidak 6 minggu setelah melahirkan.
  • Kram kaki berhubungan dengan kehamilan
    Penelitian awal menunjukkan bahwa kalsium dapat membantu mencegah kram kaki pada masa trimester kedua kehamilan.
  • Kanker prostat
    Penelitian tentang bagaimana kalsium memengaruhi risiko kanker prostat telah menunjukkan hasil yang bertentangan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen kalsium setiap hari mengurangi risiko kanker prostat. Namun, penelitian lain menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara asupan kalsium dan risiko terjadinya kanker prostat.
  • Kejang
    Penelitian awal menunjukkan bahwa kalsium dapat membantu mengendalikan kejang yang diakibatkan oleh penurunan mendadak kadar kalsium dalam darah.
  • Penyakit Lyme.
  • Kondisi lainnya.

Diperlukan lebih banyak bukti untuk menilai efektivitas kalsium dalam penggunaan ini.

Efek samping dan keamanan

Kalsium aman bagi kebanyakan orang apabila diminum atau ketika diberikan secara intravena (dengan IV) dan dalam dosis yang tepat. Kalsium dapat menyebabkan beberapa efek samping ringan seperti bersendawa atau kentut.

Kalsium mungkin tidak aman untuk orang dewasa dan anak-anak ketika diminum dalam dosis tinggi. Hindari mengonsumsi terlalu banyak kalsium. The Institute of Medicine menetapkan batas atas dosis harian yang ditoleransi (UL) untuk kalsium berdasarkan usia sebagai berikut: Usia 0-6 bulan, 1000 mg; 6-12 bulan, 1500 mg; 1-8 tahun, 2500 mg; 9-18 tahun, 3000 mg; 19-50 tahun, 2500 mg; 51 tahun ke atas, 2000 mg.

Dosis yang lebih tinggi meningkatkan kemungkinan terjadinya efek samping yang serius. Beberapa penelitian terbaru juga menunjukkan bahwa dosis yang melebihi kebutuhan harian yang disarankan 1000-1300 mg setiap hari untuk kebanyakan orang dewasa dapat meningkatkan kemungkinan serangan jantung.

Penelitian ini perlu ditelaah lagi, tetapi masih terlalu dini untuk mengatakan dengan pasti bahwa kalsium benar-benar penyebab serangan jantung. Sambil menunggu hasil penelitian lebih lanjut, teruslah mengonsumsi kalsium dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi tidak dalam jumlah yang berlebihan.

Pastikan untuk mempertimbangkan asupan kalsium total dari sumber makanan dan suplemen dan cobalah untuk tidak melebihi 1000-1300 mg kalsium per hari. Untuk mengetahui asupan kalsium, hitung 300 mg / hari dari makanan non-susu ditambah 300 mg / cangkir susu atau jus jeruk yang diperkaya kalsium.

Perhatian & peringatan khusus

  • Kehamilan dan menyusui: Kalsium AMAN dikonsumsi dalam jumlah yang dianjurkan selama masa kehamilan dan menyusui. Tidak ada informasi yang cukup tentang keamanan menggunakan kalsium secara intravena (dengan IV) selama kehamilan dan menyusui.
  • Tingginya kadar fosfat dalam darah (hiperfosfatemia) atau rendahnya kadar fosfat dalam darah (hipofosfatemia): Kalsium dan fosfat harus berada dalam kondisi yang seimbang. Mengonsumsi terlalu banyak kalsium dapat mengganggu keseimbangan tubuh dan bisa membahayakan. Jangan mengonsumsi kalsium tambahan tanpa pengawasan dokter Anda.
  • Tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme): Kalsium dapat mengganggu terapi penggantian hormon tiroid. Konsumsi obat kalsium dan tiroid secara terpisah setidaknya 4 jam.
  • Terlalu banyak kalsium dalam darah (seperti pada gangguan kelenjar paratiroid dan sarkoidosis): Hindari mengonsumsi kalsium jika Anda memiliki salah satu kondisi seperti ini.
  • Fungsi ginjal yang buruk: Suplemen kalsium dapat meningkatkan risiko memiliki terlalu banyak kalsium dalam darah pada orang dengan fungsi ginjal yang buruk.
  • Merokok: Orang yang merokok menyerap kalsium yang lebih rendah di lambung.

Interaksi

Interaksi utama

Jangan mengkonsumsi secara bersamaan dengan

  • Ceftriaxone (Rocephin) berinteraksi dengan kalsium
    Pemberian ceftriaxone dan kalsium secara intravena dapat menyebabkan kerusakan yang mengancam jiwa pada paru-paru dan ginjal. Kalsium tidak boleh diberikan secara intravena dalam waktu 48 jam setelah pemberian injeksi ceftriaxone intravena.

Interaksi moderat

Berhati-hatilah dengan kombinasi ini

  • Antibiotik (Antibiotik kuinolon) berinteraksi dengan kalsium
    Kalsium dapat menurunkan jumlah antibiotik yang diserap tubuh Anda. Mengonsumsi kalsium bersama dengan beberapa antibiotik dapat menurunkan efektivitas beberapa antibiotik.
    Untuk menghindari interaksi ini, gunakan suplemen kalsium setidaknya 1 jam setelah antibiotik. Beberapa antibiotik yang mungkin berinteraksi dengan kalsium ialah ciprofloxacin (Cipro), enoxacin (Penetrex), norfloksasin (Chibroxin, Noroxin), sparfloxacin (Zagam), dan trovafloxacin (Trovan).
  • Antibiotik (antibiotik Tetrasiklin) berinteraksi dengan kalsium
    Kalsium dapat menempel pada beberapa antibiotik yang disebut tetrasiklin dalam lambung. Hal ini mengurangi jumlah tetrasiklin yang dapat diserap. Mengonsumsi kalsium dengan tetrasiklin dapat menurunkan efektivitas dari tetrasiklin.
    Untuk menghindari interaksi ini, konsumsi kalsium 2 jam sebelum atau 4 jam setelah mengonsumsi tetrasiklin. Beberapa tetrasiklin yang termasuk meliputi demeclocycline (Declomycin), minocycline (Minocin), dan tetrasiklin (Achromycin, dan lainnya).
  • Bifosfonat berinteraksi dengan kalsium
    Kalsium dapat mengurangi jumlah bifosfat yang diserap oleh tubuh. Mengonsumsi kalsium bersama dengan bifosfat dapat menurunkan efektivitas bifosfat. Untuk menghindari interaksi ini, konsumsi bifosfonat setidaknya 30 menit sebelum kalsium atau pada hari selanjutnya. Beberapa obat bifosfonat yang termasuk ialah alendronate (Fosamax), etidronate (Didronel), risedronate (Actonel), tiludronat (Skelid), dan lain-lain.
  • Kalsipotrien (Dovonex) berinteraksi dengan kalsium
    Kalsipotrien (Dovonex) adalah obat yang mirip dengan vitamin D. Vitamin D membantu tubuh Anda menyerap kalsium. Mengonsumsi suplemen kalsium bersama dengan kalsipotrien (Dovonex) dapat menyebabkan tubuh memiliki terlalu banyak kalsium.
  • Digoksin (Lanoxin) berinteraksi dengan kalsium
    Kalsium dapat memengaruhi jantung Anda. Digoksin (Lanoxin) digunakan untuk membantu jantung Anda berdetak lebih kuat. Mengonsumsi kalsium bersama dengan digoksin (Lanoxin) dapat meningkatkan efek digoksin (Lanoxin) dan menyebabkan detak jantung yang tidak beraturan. Jika Anda menggunakan digoksin (Lanoxin), konsultasikan dengan dokter Anda terlebih dahulu sebelum mengonsumsi suplemen kalsium.
  • Diltiazem (Cardizem, Dilacor, Tiazac) berinteraksi dengan kalsium
    Kalsium dapat memengaruhi jantung Anda. Diltiazem (Cardizem, Dilacor, Tiazac) juga dapat memengaruhi jantung Anda. Mengonsumsi kalsium dalam jumlah besar bersama dengan diltiazem (Cardizem, Dilacor, Tiazac) dapat menurunkan efektivitas diltiazem (Cardizem, Dilacor, Tiazac).
  • Levothyroxine berinteraksi dengan kalsium
    Levothyroxine digunakan untuk fungsi tiroid rendah. Kalsium dapat mengurangi jumlah levothyroxine yang diserap oleh tubuh. Mengonsumsi kalsium bersama dengan levothyroxine dapat menurunkan efektivitas levothyroxine.
    Levothyroxine dan kalsium harus diminum secara terpisah setidaknya 4 jam. Beberapa merek yang mengandung levothyroxine yaitu Armour Thyroid, Eltroxin, Estre, Euthyrox, Levo-T, Levothroid, Levoxyl, Synthroid, Unithroid, dan lain-lain.
  • Litium berinteraksi dengan kalsium
  • Sotalol (Betapace) berinteraksi dengan kalsium
    Mengonsumsi kalsium dengan sotalol (Betapace) dapat menurunkan jumlah penyerapan sotalol (Betapace) dari tubuh Anda. Mengonsumsi kalsium bersama dengan sotalol (Betapace) dapat menurunkan efektivitas sotalol (Betapace). Untuk menghindari interaksi ini, minum kalsium setidaknya 2 jam sebelum atau 4 jam setelah mengonsumsi sotalol (Betapace).
  • Verapamil (Calan, Covera, Isoptin, Verelan) berinteraksi dengan kalsium
    Kalsium dapat memengaruhi jantung Anda. Verapamil (Calan, Covera, Isoptin, Verelan) juga dapat memengaruhi jantung Anda. Jangan mengonsumsi kalsium dalam jumlah besar jika Anda mengonsumsi verapamil (Calan, Covera, Isoptin, Verelan).
  • Pil air (Diuretik Tiazid) berinteraksi dengan kalsium
    Beberapa "pil air" meningkatkan jumlah kalsium dalam tubuh Anda. Mengonsumsi kalsium dalam jumlah besar dengan "pil air" dapat menyebabkan terlalu banyak kalsium dalam tubuh.
    Hal ini dapat menyebabkan efek samping yang serius, termasuk masalah ginjal. Beberapa dari "pil air" ini meliputi klorotiazid (Diuril), hidroklorotiazid (HydroDIURIL, Esidrix), indapamide (Lozol), metolazone (Zaroxolyn), dan klortalidon (Hygroton).

Interaksi kecil

Berhati-hatilah dengan kombinasi ini

  • Estrogen berinteraksi dengan kalsium
    Estrogen membantu tubuh Anda menyerap kalsium. Mengonsumsi pil estrogen bersama dengan kalsium dalam jumlah besar dapat meningkatkan terlalu banyak kalsium dalam tubuh. Pil estrogen termasuk estrogen kuda terkonjugasi (Premarin), etinil estradiol, estradiol, dan lainnya.
  • Obat untuk tekanan darah tinggi (penghambat saluran kalsium) berinteraksi dengan kalsium
    Beberapa obat untuk tekanan darah tinggi memengaruhi kalsium dalam tubuh Anda. Obat-obatan ini disebut penghambat saluran kalsium. Pemberian suntikan kalsium dapat menurunkan efektivitas obat-obatan ini.
    Beberapa obat untuk tekanan darah tinggi yang termasuk yaitu nifedipine (Adalat, Procardia), verapamil (Calan, Isoptin, Verelan), diltiazem (Cardizem), isradipine (DynaCirc), felodipine (Plendil), amlodipin (Norvasc), dan lainnya.

Dosis

Berikut dosis yang telah dipelajari dalam penelitian ilmiah:

  • Dengan mulut (diminum):
    • Untuk mencegah kadar kalsium yang rendah : biasanya minum 1 gram unsur kalsium setiap hari.
    • Untuk sakit maag : Kalsium karbonat sebagai antasida biasanya 0,5 – 1,5 gram sesuai kebutuhan.
    • Untuk mengurangi fosfat pada orang dewasa dengan gagal ginjal kronis : Dosis awal kalsium asetat adalah 1,334 gram (338 mg unsur kalsium) setiap
    • makan, meningkat menjadi 2-2,67 gram (500-680 mg unsur kalsium) setiap makan jika perlu.
    • Untuk pencegahan pengeroposan tulang (osteoporosis) : Dosis 1-1,6 gram unsur kalsium setiap hari dari makanan dan suplemen. Pedoman pengobatan osteoporosis di Amerika Utara saat ini merekomendasikan untuk mengonsumsi 1.200 mg kalsium setiap hari.
    • Untuk pencegahan pengeroposan tulang pada wanita pramenopause usia di atas 40 tahun : Dosisnya 1 gram.
    • Untuk wanita hamil dengan asupan kalsium makanan yang rendah : Dosis untuk meningkatkan kepadatan tulang janin berkisar 300-1300 mg / hari dimulai pada usia kehamilan minggu ke 20-22.
    • Untuk sindrom pramenstruasi (PMS) : 1-1,2 gram kalsium per hari sebagai kalsium karbonat.
    • Untuk mengurangi kadar hormon tiroid pada penderita gagal ginjal kronis: 2-21 gram kalsium karbonat.
    • Untuk mencegah pengeroposan tulang pada orang yang menggunakan obat kortikosteroid : Membagi dosis harian menjadi 1 gram unsur kalsium setiap hari.
    • Untuk tekanan darah tinggi : 1-1,5 gram kalsium per hari.
    • Untuk mencegah tekanan darah tinggi selama kehamilan (preeklampsia) : 1-2 gram unsur kalsium setiap hari sebagai kalsium karbonat.
    • Untuk mencegah kanker kolorektal dan tumor jinak kolorektal yang berulang (adenoma) : 1200-1600 mg kalsium / hari.
    • Untuk kolesterol tinggi : 1.200 mg setiap hari dengan atau tanpa vitamin D 400 IU setiap hari dikonsumsi bersamaan dengan makanan rendah lemak atau kalori terbatas.
    • Untuk mencegah keracunan fluorida pada anak-anak : 125 mg kalsium dua kali sehari, dikombinasikan dengan asam askorbat dan vitamin D.
    • Untuk menurunkan berat badan, perbanyak mengonsumsi kalsium dari produk susu hingga total asupan 500-2400 mg / hari dalam kombinasi dengan diet kalori terbatas.

Kalsium karbonat dan kalsium sitrat adalah dua unsur kalsium yang paling umum digunakan.

Suplemen kalsium biasanya dibagi menjadi dua dosis setiap hari untuk meningkatkan penyerapan. Yang terbaik adalah mengonsumsi kalsium dengan makanan dalam dosis 500 mg atau kurang.

The Institute of Medicine menerbitkan dosis harian yang direkomendasikan (RDA) untuk kalsium yangmana perkiraan tingkat asupan yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan hampir semua individu sehat di dalam populasi.

RDA ditegakkan pada tahun 2010. RDA bervariasi berdasarkan usia sebagai berikut : Usia 1-3 tahun, 700 mg; 4-8 tahun, 1000 mg; 9-18 tahun, 1300 mg; 19-50 tahun, 1000 mg; Pria 51-70 tahun, 1000 mg; Wanita 51-70 tahun, 1200 mg; 70 tahun ke atas, 1200 mg; Hamil atau Menyusui (di bawah 19 tahun), 1300 mg; Hamil atau Menyusui (19-50 tahun), 1000 mg.

The Institute of Medicine juga menetapkan tingkat asupan batas atas yang ditoleransi harian (UL) untuk kalsium berdasarkan usia sebagai berikut : Usia 0-6 bulan, 1000 mg; 6-12 bulan, 1500 mg; 1-3 tahun, 2500 mg; 9-18 tahun, 3000 mg; 19-50 tahun, 2500 mg; 51 tahun ke atas, 2000 mg. Dosis di atas level ini harus dihindari.

Dosis yang melebihi tingkat asupan harian yang disarankan 1000-1300 mg / hari untuk kebanyakan orang dewasa berhubungan dengan peningkatan risiko serangan jantung.

Sambil menunggu hasil penelitian lebih lanjut, teruslah mengonsumsi kalsium dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi tidak dalam jumlah yang berlebihan.

Pastikan untuk mempertimbangkan asupan kalsium total dari sumber makanan dan suplemen dan cobalah untuk tidak melebihi 1000-1300 mg kalsium per hari. Untuk mengetahui asupan kalsium, jumlahkan 300 mg / hari dari makanan non-susu ditambah 300 mg / cangkir susu atau jus jeruk yang diperkaya kalsium.


8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app