Kalsium Karbonat: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 6 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Kalsium karbonat adalah obat untuk mengatasi asam lambung berlebih yang umumnya menjadi penyebab nyeri lambung, ulu hati (GERD) dan dispepsia
  • Kalsium karbonat  juga digunakan sebagai pengikat fosfat untuk mengatasi kelebihan fosfat dalam darah atau hiperfosfatemia akibat kelainan fungsi ginjal berat
  • Kalsium karbonat juga dapat digunakan untuk pencegahan dan pengobatan pada penderita defisiensi kalsium yang biasanya terjadi pada lansia dan anak-anak 
  • Beberapa merek obat yang mengandung kalsium karbonat adalah Osteocal, CalSource, CalSource Junior, Calsan, Promag Double Action, dan Polysilane Max Bluberry
  • Efek samping yang cukup sering muncul dari pemakaian obat dengan kandungan kalsium karbonat adalah konstipasi dan kembung
  • Klik untuk mendapatkan Kalsium Karbonat atau suplemen lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD

Kalsium karbonat obat apa?

Kalsium karbonat (calcium carbonate) adalah obat untuk mengatasi asam lambung berlebih yang umumnya menjadi penyebab nyeri lambung, nyeri ulu hati (GERD) dan dispepsia. Selain itu, juga digunakan sebagai pengikat fosfat untuk mengatasi kelebihan fosfat dalam darah atau hiperfosfatemia yang terjadi akibat kelainan fungsi ginjal berat.

Kalsium karbonat juga dapat digunakan untuk pencegahan dan pengobatan pada penderita defisiensi kalsium. Kondisi kekurangan kalsium ini biasanya terjadi pada lansia yang mengalami osteoporosis, anak-anak yang mengalami osteomalasia atau kerapuhan tulang akibat kekurangan kalsium dan vitamin D.

Ketahui lebih lanjut kegunaan, dosis, efek samping, kontraindikasi dan keamanan obat ini untuk wanita hamil dalam penjelasan di bawah ini.

Ikhtisar Obat Kalsium Karbonat

Jenis obat Antasida / garam kalsium / pengikat fosfat / suplemen elektrolit
Kategori Obat resep atau obat bebas
Kegunaan
  • Mengobati kelebihan asam lambung
  • Pencegahan dan pengobatan defisiensi kalsium
  • Pengobatan kelebihan fosfat (hiperfosfatemia) akibat masalah pada ginjal
Konsumen Dewasa
Kehamilan Kategori C
Sediaan Tablet, tablet kunyah, suspensi/ciuran
Merek Calos, Osteocal, CalSource, CalSource Forte, CalSource Plus Vitamin C, CalSource Junior, Calsan, Promag Double Action, Polysilane Max Bluberry

Mekanisme Kerja

Kalsium karbonat merupakan garam organik dasar yang dapat menetralisir asam hidroklorida dalam sekresi lambung. Senyawa ini membentuk kalsium klorida, karbondioksida dan air setelah menetralisir hidroklorida. Sekitar 90 % kalsium klorida akan dirubah dalam bentuk garam kalsium yang tidak larut yaitu kalsium karbonat dan sedikit kalsium fosfat serta sabun kalsium pada usus halus.

Kalsium klorida bekerja sebagai antasid dengan cara menyeimbangkan asam basa di lambung, menghambat kerja pepsin dengan meningkatkan pH serta meningkatkan sekresi bikarbonat dan prostaglandin. Dalam bentuk suplemen, kalsium karbonat bekerja secara langsung meningkatkan kadar kalsium dalam tubuh.

Manfaat Kalsium Karbonat

Indikasi kalsium karbonat sesuai label kemasannya umumnya adalah untuk mengatasi:

  • Mengatasi kelebihan asam lambung yang menyebabkan nyeri lambung, nyeri ulu hati (GERD), dispepsia dan kembung.
  • Dalam bentuk suplemen digunakan untuk mengatasi defisiensi kalsium tubuh seperti pada penderita osteoporosis, osteomalasia dan hipokalemia rickets.

Kontraindikasi

Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakannya:

  • Penderita dengan riwayat hipersensitifitas/alergi terhadap  kandungan obat ini.
  • Seseorang yang mengalami batu ginjal atau memiliki riwayat batu ginjal.
  • Penderita hiperkalsemia atau kelebihan kalsium dalam darah.
  • Orang dengan kondisi hipofosfatemia.
  • Pasien yang dicurigai mengalami keracunan digoxin.

Dosis Kalsium Karbonat

Kalsium karbonat umumnya tersedia dalam bentuk tunggal atau dikombinasikan dengan obat lain dalam bentuk sediaan berikut:

  • Tablet, dengan kekuatan dosis 500 mg atau 1000 mg
  • Tablet kunyah, dengan kekuatan dosis 500 mg.
  • Suspensi atau syrup, dengan kekuatan dosis 500 mg per 5 ml.

Ingat! Dosis yang tepat adalah yang diresepkan oleh dokter atau sesuai dengan yang tertera dalam kemasan obat, hindari penggunaan berlebihan atau tidak sesuai yang disarankan.

Adapun dosis kalsium karbonat yang lazim digunakan adalah sebagai berikut:

Dosis kalsium karbonat untuk mengobati asam lambung berlebih

  • Dosis dewasa: dalam bentuk tablet, tablet kunyah, kalsium karbonat 500 mg diberikan 1-2 kali sehari sesuai kebutuhan. Dapat digunakan hingga maksimal 16 tablet per hari.
  • Dosis untuk wanita hamil:  1-2 tablet 500 mg sehari atau sesuai kebutuhan. Maksimal penggunaan hingga 7 tablet per hari.

Dosis kalsium karbonat untuk mengobati hiperfosfatemia

  • Dosis dewasa: pemberian awal, 2,5 gr per hari dibagi dalam beberapa dosis. Dosis dapat ditingkatkan hingga 17 gr per hari jika dibutuhkan.

Dosis kalsium karbonat sebagai suplemen kalsium

  • Dalam bentuk tablet 500 mg diberikan 1 - 3 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan hingga maksimal 4 gram per hari jika dibutuhkan.

Karena kalsium karbonat banyak tersedia dalam bentuk kombinasi obat yang dijual bebas, masing-masing produsennya mungkin akan mencantumkan dosis yang berbeda. Selalu gunakan sesuai dosis pada kemasan atau konsultasikan dengan dokter Anda.

Petunjuk Penggunaan:

  • Obat ini dapat dikonsumsi setelah atau sebelum makan. Konsumsi bersamaan dengan makanan akan memaksimalkan penyerapan obat ini.
  • Hindari mengonsumsi kalsium karbonat bersamaan dengan sejumlah besar makanan dengan kandungan serta tinggi karena dapat meningkatkan risiko efek sampingnya.
  • Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
  • Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 6-8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
  • Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis kalsium karbonat pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.

Efek Samping Kalsium Karbonat

Kaslium karbonat umumnya ditoleransi dengan baik. Namun demikian, beberapa efek samping mungkin muncul dan sangat tergantung pada kondisi masing-masing penggunanya. Beberapa efek samping biasanya ringan dan dapat reda setelah penghentian penggunaan. Namun beberapa lainnya perlu dikonsultasikan dengan dokter. Efek samping yang mungkin muncul itu antara lain sebagai berikut:

Efek samping yang lebih sering muncul:

Efek samping yang lebih jarang terjadi atau terjadi pada penggunaan dosis tinggi:

  • Muntah, mual dan nyeri perut.
  • Hiperkalsemia.
  • Alkalosis.
  • Sindrom milk-alkali.

Efek Overdosis Kalsium karbonat

Penggunaan dosis tinggi apalagi dengan waktu yang lama dapat menyebabkan overdosis kalsium karbonat. Beberapa gejala overdosis mungkin muncul seperti mual, muntah, hilang selera makan, perubahan kondisi mental, sakit kepala, kelesuan dan pusing seperti berputar. Jika gejala ini muncul hubungi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan segera.

Interaksi Obat

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, risiko efek samping dapat meningkat, obat tidak bekerja, atau bahkan menimbulkan efek beracun yang membahayakan tubuh. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang Anda konsumsi dan beritahukan kepada dokter.

Beberapa jenis obat diketahui dapat berinteraksi dengan kalsium karbonat, diantaranya yaitu:

  • Kalsium karbonat dapat menghambat penyerapan beberapa jenis obat seperti antibiotik tetrasiklin (doksisiklin, minosiklin), antibotik jenis kuinolon (ciprofloxacinlevofloxacin), obat jenis kortikosteroid, atenolol, besi, alendonate, natrium flouride, zinc dan obat tipe kalsium channel blocker. Oleh karena itu penggunaan bersamaan dengan beberapa jenis obat ini sebaiknya dihindari.
  • Konsumsi bersamaan dengan diuretik jenis thiazide dan vitamin D dapat meningkatkan risiko sindrom milk-alkali dan hiperkalsemia.
  • Dapat meningkatkan efek negatif pada jantung jika dikonsumsi bersamaan dengan digitalis glycosides dan dapat memperbesar risiko keracunan digitalis.

Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan kalsium karbonat, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:

  • Beritahu dokter atau apoteker Anda jika memiliki riwayat alergi pada kandungan obat ini atau obat lainnya.
  • Pada orang yang memiliki riwayat menderita batu ginjal, dosis obat ini mungkin perlu diturunkan atau diganti dengan obat sejenis lainnya.
  • Hati-hati menggunakan obat ini pada penderita hiperkalsemia, hipoparatiroid dan kelainan fungsi ginjal. Penyesuaian dosis mungkin diperlukan atau penggantian dengan obat sejenis lainnya.

Bolehkah kalsium karbonat untuk ibu hamil dan menyusui?

  • Kalsium karbonat masuk dalam kategori C untuk penggunaan pada wanita hamil. Hal ini berarti studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan binatang percobaan tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu penggunaan obat ini untuk wanita hamil sebaiknya dikonsultasikan dahulu dengan dokter.
  • Kalsium karbonat diketahui dapat terekstraksi ke dalam ASI ibu menyusui. Namun konsentrasi dan efeknya pada bayi dinilai masih aman sehingga dapat digunakan oleh ibu menyusui asalkan sesuai dosis yang dianjurkan.

Daftar obat ini belum mencakup keseluruhan obat atau herbal yang mungkin berinteraksi dengan kalsium karbonat. Untuk itu berhati-hatilah saat mengonsumsi dua obat bersamaan, konsultasikan dengan dokter untuk lebih amannya.

Artikel terkait:


9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app