Ciri-Ciri dan Gejala Tipes yang Perlu Anda Waspadai Sejak Awal

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Jul 30, 2021 Tinjau pada Mei 22, 2019 Waktu baca: 7 menit
Ciri-Ciri dan Gejala Tipes yang Perlu Anda Waspadai Sejak Awal

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Penyakit tipes adalah infeksi bakteri Salmonella typhi yang menyerang saluran cerna yang dapat menyebar ke seluruh tubuh.
  • Penyakit yang disebut dengan demam tifoid ini mudah menular, terutama dari konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri.
  • Gejala tipes biasanya mulai muncul sekitar 1-2 minggu setelah seseorang terinfeksi bakteri Salmonella typhi.
  • Dokter dapat meresepkan antibiotik, obat demam, hingga obat mual untuk meringankan gejala tipes.
  • Perbanyaklah minum air putih untuk menjaga asupan cairan dalam tubuh, khususnya bagi penderita tipes yang mengalami diare.
  • Bila alami demam, segera lakukan tes profil demam dan dapatkan promo menarik dengan pemesanan melalui HDmall
  • Gunakan fitur chat untuk berkonsultasi dengan apoteker kami secara gratis seputar obat dan pemeriksaan kesehatan yang Anda butuhkan

Penyakit tipes, atau dalam istilah kedokteran disebut typhoid fever atau demam tifoid, adalah infeksi bakteri pada saluran pencernaan yang dapat menyebar ke seluruh tubuh dan mempengaruhi banyak organ. Meski gejala tipes (tifus) sekilas tampak ringan, penyakit ini harus segera ditangani agar tidak menimbulkan komplikasi serius yang dapat menyebabkan kematian.

Penyakit tipes disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi, bakteri yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Karena penyebabnya bakteri, maka demam tifoid dapat menular dari satu orang ke orang lain. Orang yang terinfeksi bisa menularkan bakteri dari tubuh mereka melalui feses (tinja) dan urin. Jika seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi, maka mereka dapat tertular dan terinfeksi bakteri, kemudian lambat laun muncul gejala tipes. 

Ciri-ciri dan gejala tipes

Gejala tipes biasanya mulai muncul sekitar 1-2 minggu setelah seseorang terinfeksi bakteri Salmonella typhi. Itulah kenapa, penting bagi Anda untuk mengetahui ciri-ciri tipes sejak dini. Semakin cepat gejala tipes terdeteksi, maka semakin cepat pula pengobatan dilakukan dan mencegahnya semakin parah.

Secara umum, ciri-ciri dan gejala tipes yang mudah dikenali adalah:

  • Demam yang makin lama makin tinggi hingga mencapai 39-40° C
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Sakit perut
  • Tidak nafsu makan
  • Sembelit pada orang dewasa dan diare pada anak-anak
  • Ruam berupa bintik-bintik kecil berwarna merah muda
  • Pegal-pegal
  • Lemas
  • Rasa kebingungan, seperti disorientasi tempat dan lingkungan

Dengan pengobatan yang tepat, gejala penyakit tipes ini biasanya akan membaik dalam waktu 3-5 hari ke depan. Sebaliknya, jika tidak diobati, gejala tersebut dapat semakin memburuk dalam beberapa minggu dan berisiko memicu komplikasi yang mengancam jiwa.

Pada dasarnya, penyakit tipes sebetulnya juga bisa sembuh sendiri. Hanya saja, waktu penyembuhannya dapat memakan waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan untuk sepenuhnya pulih. Gejala tipes juga dapat kembali kambuh sewaktu-waktu, sehingga lebih baik segera diobati.

Gejala tipes minggu pertama

Dalam minggu pertama, seseorang akan mengalami gejala tipes berupa:

Gejala tipes minggu kedua

Jika tidak segera diobati, maka akan masuk gejala tipes tahap kedua dengan kondisi yang semakin memburuk, seperti:

  • Demam tetap tinggi
  • Diare atau sembelit semakin parah
  • Perut kembung dan membesar
  • Pembesaran limpa (splenomegaly) ringan
  • Denyut nadi mulai melemah (bradikardia)

Gejala tipes minggu ketiga

Memasuki minggu ketiga, penderita dapat mengalami:

  • Demam semakin tinggi dan disertai penurunan berat badan berlebihan
  • Sering mengigau
  • Terlihat sangat lemah dengan mata sayu setengah tertutup
  • Infeksi mata
  • Nafas pendek atau ngos-ngosan
  • Perut semakin kembung
  • Diare berbau dan berwarna hijau kekuningan
  • Gangguan kesadaran, seperti apatis atau kebingungan
  • Infeksi pada selaput pembungkus perut (peritonitis)

Waspadai risiko komplikasi pada minggu ketiga ini, sebab bila dibiarkan terus-menerus dapat mengancam jiwa. Oleh karena itu, bila Anda mengalami salah satu atau beberapa ciri-ciri tipes di atas, jangan tunda lagi untuk periksakan diri ke dokter.

Gejala tipes minggu keempat

Memasuki minggu ke-empat, gejala tipes mungkin saja membaik. Demam cenderung turun sampai suhu tubuh kembali normal dalam waktu 7-10 hari.

Akan tetapi, tanda-tanda dan gejala penyakit bisa kambuh kembali 2 minggu setelah demam mereda. Terlebih jika tanpa pengobatan, bakteri penyebab tipes dapat terus masuk ke dalam aliran darah dan memicu bakteremia. Lebih jauh lagi, bakteri tersebut dapat menginfeksi organ-organ penting dalam tubuh seperti jantung, otak, dan ginjal.

Sementara itu, gejala tipes pada anak bisa sedikit berbeda, sebagaimana dijelaskan dalam artikel berikut: 6 Gejala Tipes pada Anak & Obat untuk Menanganinya

Ciri-Ciri dan Gejala Tipes
Infografis gejala tipes yang mudah dikenali

Pertanyaan umum seputar tipes

Kapan harus ke dokter?

Segera periksa ke dokter jika Anda mengalami ciri-ciri dan gejala tipes seperti yang disebutkan di atas. Dokter biasanya akan melakukan serangkaian pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang untuk memastikan penyebabnya, dengan cara:

  • Pemeriksaan darah lengkap (CBC). Biasanya akan menunjukkan peningkatan jumlah sel darah putih, namun bisa juga normal atau bahkan rendah.
  • Pemeriksaan kultur darah, tinja, atau sumsum tulang belakang selama minggu pertama demam. Hasilnya dapat menunjukkan adanya bakteri S. typhi dalam darah.

Ada beberapa pemeriksaan lain yang juga dapat membantu mendiagnosis tipes, antara lain:

  • Studi antibodi IgM/IgG anti S. typhi
  • Kultur feses pada minggu kedua
  • ELISA tes urine untuk menemukan bakteri penyebab demam tifoid

Apa bahaya tipes jika tak diobati?

Bila dibiarkan tanpa penanganan, tipes atau demam tifoid dapat menimbulkan komplikasi. Bahaya tipes yang paling serius adalah pendarahan usus karena bocor (perforasi), umumnya terjadi pada minggu ketiga.

Perforasi usus terjadi ketika usus mengalami peradangan hebat yang akhirnya pecah atau berlubang. Akibatnya, isi dalam usus akan keluar dan memenuhi seluruh rongga perut.

Kondisi ini dapat menyebabkan gejala berupa sakit perut parah, mual, muntah, hingga infeksi yang menyebar ke aliran darah (sepsis). Komplikasi yang mengancam nyawa ini membutuhkan perawatan medis darurat berupa operasi.

Adapun komplikasi tipes lainnya yang mungkin terjadi meliputi:

  • Peradangan otot jantung (miokarditis)
  • Peradangan lapisan dan katup jantung (endokarditis)
  • Pneumonia (paru-paru basah)
  • Peradangan pankreas (pankreatitis)
  • Infeksi ginjal atau kandung kemih
  • Infeksi dan pembengkakan pada selaput yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang (meningitis)
  • Masalah kejiwaan, seperti delirium, halusinasi dan psikosis paranoid

Apa saja pengobatan tipes dari dokter?

Sebelum hasil kultur keluar, dokter biasanya akan memberikan antibiotik sesuai peta kuman. Dokter mungkin juga akan meresepkan obat demam hingga obat mual sesuai dengan gejala yang Anda alami.

Jika Anda diresepkan antibiotik, maka antibiotik tersebut harus benar-benar dihabiskan. Hal ini dilakukan untuk menjamin bahwa semua bakteri penyebab tipes benar-benar mati dan tidak tersisa dalam tubuh.

Jika Anda berhenti minum antibiotik sebelum waktunya, maka dikhawatirkan akan ada sisa-sisa bakteri tipes dalam tubuh. Bakteri tersebut bisa kebal (resisten) terhadap obat dan mengganas.

Lebih lanjut mengenai obat tipes, pelajari di sini:

Bagaimana cara mengobati tipes di rumah?

Selain menghabiskan antibiotik yang diberikan oleh dokter, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar Anda bisa cepat pulih dan gejalanya tidak semakin parah.

Berikut ini berbagai cara mengobati tipes di rumah, yaitu:

1. Istirahat yang cukup

Batasi aktivitas yang bisa membuat Anda kelelahan, seperti bekerja, olahraga, atau membereskan rumah. Istirahatkan tubuh Anda selama beberapa hari agar tubuh lebih kuat melawan bakteri penyebab tipes.

2. Makan teratur

Alih-alih langsung makan 3 kali sehari dengan porsi penuh, lebih baik ganti dengan aturan "makan sedikit tapi sering". Anda dapat membaginya menjadi 6 kali makan sehari dengan porsi kecil.

Hal ini bertujuan agar tubuh Anda tetap mendapatkan asupan makanan, tetapi tidak memberikan rasa mual yang berlebihan. Pilih jenis makanan yang teksturnya lebih lembut seperti bubur atau sup.

3. Hindari makanan pedas dan asam

Selain makan yang teratur, perhatikan juga jenis makanan yang dikonsumsi. Hindari makanan yang bersifat asam dan pedas karena dapat menyebabkan gejala tipes semakin parah.

4. Hindari makanan yang tidak higienis atau jajanan pinggir jalan

Penderita tipes juga sangat disarankan untuk tidak jajan sembarangan terlebih dahulu. Makanan yang dikonsumsi harus dijaga kebersihannya agar gejala tipes tidak semakin parah.

5. Banyak minum air putih

Perbanyaklah minum air putih untuk menjaga asupan cairan dalam tubuh, khususnya bagi penderita tipes yang mengalami diare. Minum air putih dapat membantu menggantikan cairan yang hilang skealigus mencegah dehidrasi.

6. Rajin cuci tangan

Cucilah tangan sesering mungkin dengan sabun antiseptik, terutama sebelum makan dan minum, agar tangan tetap bersih dari bakteri yang dapat menginfeksi tubuh.

Bagaimana cara penularan tipes terjadi?

Penularan tipes terjadi melalui kontaminasi makan dan minuman yang membawa bakteri Salmonella typhi. Ketika seseorang yang terinfeksi tidak mencuci tangan dengan bersih sebelum mengolah atau menyentuh makanan, kemudian makanan tersebut dikonsumsi oleh orang lain, maka orang tersebut kemungkinan besar akan tertular penyakit tipes. 

Selain dari makanan, penggunaan kamar mandi yang telah terkontaminasi juga dapat menularkan bakteri Salmonella typhi. Kalau tidak cuci tangan terlebih dahulu, kemudian langsung menyentuh makanan atau memasukkan tangan ke mulut, maka Anda bisa ikut ketularan sakit tipes.

Cara penularan tipes lainnya adalah melalui seks oral dengan seseorang yang terinfeksi bakteri Salmonella typhi.

Bagaimana cara mencegah tipes?

Anda tentu tidak ingin terkena penyaki tipes, baik untuk yang pertama kali atau tipes berulang (kambuhan). Berikut ini berbagai cara mencegah tipes:

  • Rajin mencuci tangan. Cuci tangan Anda dengan sabun dan air mengalir secara rutin, terutama sebelum makan. Jika tidak ada air, Anda dapat mengunakan hand sanitizer yang banyak dijual di pasaran.
  • Hindari makanan yang belum dimasak. Untuk makanan mentah seperti lalapan, pastikan bahwa Anda sudah mencucinya sampai bersih sebelum dimakan.
  • Konsumsi air minum dalam kemasan. Air minum yang tidak steril dapat dengan mudah terkontaminasi bakteri. Pastikan air yang Anda minum sudah melalui proses penyaringan yang tepat dan tidak dalam kemasan terbuka. 
  • Pilihlah makanan yang dipanaskan, bila Anda makan di luar.
  • Kurangi makan dipinggir jalan yang tidak terjaga kebersihannya.
  • Lengkapi jadwal vaksin.

Adakah vaksin untuk tipes?

Walaupun kurang populer, terdapat 2 jenis vaksin untuk tipes, yaitu:

  • Melalui injeksi (suntikan), biasa diberikan 1 minggu sebelum Anda mengunjungi atau melakukan aktivitas yang berisiko tinggi terhadap penularan bakteri penyebab tipes
  • Secara oral, berupa kapsul yang diminum 1 x sehari selama 4 hari

Kedua jenis vaksin di atas tidak 100 persen efektif mencegah tipes, mengingat sifat vaksin yang dapat hilang secara berkala. Maka itu, yang terpenting adalah selalu jaga kebersihan diri dan lingkungan Anda. Perhatikan ciri-ciri dan gejala tipes, segera periksakan ke dokter jika Anda mengalaminya.


9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
U.S. Department of Health and Human Services (HHS). Typhoid fever. (https://www.vaccines.gov/diseases/typhoid_fever/index.html). Januari 2018.
NHS UK. Typhoid fever: Symptoms. (https://www.nhs.uk/Conditions/Typhoid-fever/Pages/Symptoms.aspx). 18 Juni 2018.
CDC. Typhoid fever. (https://wwwnc.cdc.gov/travel/diseases/typhoid). 10 Maret 2013.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app