Splenomegali - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 28, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Splenomegali adalah suatu kelainan medis pada organ limpa berupa pembesaran yang tidak normal yang disebabkan oleh suatu penyakit. Banyak penyakit yang menimbulkan gejala berupa pembesaran limpa yang ditentukan melalui pemeriskaan fisik atau penunjang oleh dokter. 

Penyakit yang menimbulkan splenomegali seperti gangguan hati (liver) dan leukemia sangatlah beresiko. Resiko kerusakan pada struktur dan fungsi limpa juga sangat rentan terjadi pada penderita splenomegali. Kerusakan dapat timbul melalui aktivitas fisik seperti olahraga atau trauma pada bagian perut.

Secara fisiologis limpa berfungsi sebagai sarana penampung dan penyaring darah di dalam tubuh sebelum disalurkan ke organ-organ sekitar. 

Munculnya splenomegali secara umum disebabkan penyakit yang menyertai kondisi ini seperti infeksi, penyakit gangguan darah, kista, dan lain-lain. 

Selain itu terdapat juga kelainan splenomegali yang timbul pada anak-anak seperti pada thalasemia dan sickle cell disease. 

Kondisi ini timbul akibat darah terperangkap di dalam limpa dan tidak dapat dialirkan ke seluruh tubuh sehingga menimbulkan syok hipovolemik akibat kekurangan aliran darah.

Penyebab Splenomegali

Adanya kelainan sel yang terbentuk di organ limpa seperti adanya metastase, neoplasma, atau kelainan jaringan lemak. 

Splenomegali terjadi akibat ketidakseimbangan aliran darah dari pembuluh darah limpa menuju vena porta. Ganggun tersebut tidak hanya mencederai limpa, tetapi juga mengganggu fungsi organ hati dan jantung.

Penyebab utama timbulnya splenomegali terjadi akibat

  • Kelainan sel
    Adanya kelainan sel yang terbentuk di organ limpa seperti adanya metastase, neoplasma, atau kelainan jaringan lemak. 
  • Tumor
    Pembentukan sel yang berlebihan atau kemunculan sel tumor dapat menimbulkan pembesaran limpa, contohnya limfoma dan leukemia. Gangguan penyakit ini juga sering disebut kelainan infiltrasi.
  • Imunitas
    Peningkatan akitvitas sistem kekebalan tubuh (autoimun) seperti rheumatoid arthritis, lupus, dan endoakrditis. Gangguan ini juga disebabkan oleh infeksi. 
  • Infeksi
    Beberapa penyakit infeksi juga dapat menimbulkan adanya splenomegali seeprti pada HIV, malaria, dan tuberkulosis. Malaria merupakan salah satu infeksi penyebab splenomegali masif.

Gejala Splenomegali

Munculnya gejala splenomegali tidak terlalu spesifik. Keluhan yang ditimbul pada awal gejala antara lain

Gejala lain yang timbul dapat menentukan adanya kelainan pada organ lain seperti pada hati (liver). Gejala splenomegali yang timbul akibat gangguan hati dapat menimbulkan gejala antara lain

  • Demam
  • Badan kekuningan (jaundice)
  • Mual muntah
  • Lelah
  • Pembesaran pada daerah perut 

Kelainan pada limpa akibat gangguan darah juga dapat ditemukan gejala berupa

  • Pandangan buram
  • Timbul bercak merah di tubuh
  • Mudah muncul pendarahan di gusi dan hidung atau mimisan

Pemeriksaan pada Splenomegali

Untuk menentukan adanya splenomegali pada suatu penyakit, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dasar berupa penekanan pada perut untuk menilai perabaan limpa. 

Limpa yang teraba berarti ada kemungkinan terjadi pembesaran. Terkadang tidak semua pemeriksaan limpa yang positif teraba disertai kelainan medis penyerta. Karena itu dokter memastikannya dengan melakukan pemeriksaan lebih lanjut seperti

  • Pemeriksaan darah Lengkap
    Pemeriksaan darah lengkap untuk menilai adanya infeksi
  • Pemeriksaan fungsi hati
    Untuk mencari adanya dugaan infeksi sistemik seperti hepatitis, rheumatoid arthritis, atau lupus.
  • Pemeriksaan antigen
    Pemeriksan dengan CT-scan sangat cocok untuk mendeteksi adanya kelainan pada struktur limpa seperti pembesaran, gangguan peredaran darah, luka, gangguan inflamasi, dan kelainan di hati.
  • Pencitraan
    Pencitraan lains eperti USG abdominal dan MRI juga dapat dilakukan. 

Penanganan pada Splenomegali

Target pengobatan pada splenomegali adalah dengan menyembuhkan penyakit yang mencetus kondisi ini. Penyakit yang ditangani secara serius biasanya tidak akan menyebabkan splenomegali. 

Splenomegali juga menjadi komplikasi dasar terutama yang diakibatkan oleh infeksi dan autoimun. Resiko yang mungkin terjadi adalah rusaknya organ limpa yang menganggu peredaran darah. 

Jika penyakit tidak dapat dibendung dan menyebabkan kerusakan limpa yang parah, maka harus dilakukan operasi splenoktomi. Tetapi metode ini dapat memiliki efek samping berupa kerentanan tubuh terhadap infeki seperti influenza, infeksi pneumonia dan meningitis


11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Wint, C. Healthline. (2016) What Causes Enlarged Spleen? (https://www.healthline.com/health/splenomegaly)
WebMD (2018). Enlarged Spleen: Causes, Symptomps, and Treatments. (https://www.webmd.com/digestive-disorders/enlarged-spleen-causes-symptoms-and-treatments)
Nabili, SN. Emedicinehealth (2017). Enlarged Spleen (Splenomegaly). (https://www.emedicinehealth.com/enlarged_spleen_splenomegaly/symptom.htm)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app