Nafas Cepat Pendek - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mei 6, 2019 Update terakhir: Nov 7, 2020 Waktu baca: 4 menit

Rata-rata orang bernafas sekitar 12 hingga 20 kali per menit. Nafas yang pendek dan cepat, sering disebut tachypnea, terjadi ketika Anda mengambil nafas lebih dari rata-rata normal. 

Saat seseorang bernafas dengan cepat disebut hiperventilasi. Nafas cepat dan pendek dapat disebabkan oleh infeksi paru-paru hingga gagal ginjal. Anda harus melaporkan gejala ke dokter dan mendapatkan perawatan segera untuk mencegah komplikasi.

Kapan harus mendapatkan perhatian medis

Anda harus mengobati tachypnea seperti gawat darurat, terutama saat pertama Anda mengalaminya. Segera hubungi ambulans ketika Anda mengalami hal berikut:

  • Kulit, kuku, bibir atau gusi berwarna keabu-abuan
  • Pusing
  • Nyeri di dada
  • Dada yang terasa kosong setiap kali mengambil nafas
  • Bernafas secara cepat yang semakin memburuk
  • Demam

Tacypnea dapat disebabkan oleh brbagai macam kondisi. Diagnosis yang tepat dari dokter dapat membantu menentukan penyebabnya. Hal ini berarti Anda harus melaporkan tacypnea yang Anda alami pada dokter.

Apa yang menyebabkan nafas cepat dan pendek

Nafas cepat dan pendek dapat disebabkan oleh infeksi, tersedak, penggumpalan darah, ketoasidosis diabetik, gagal ginjal, atau asma.

Infeksi

Infeksi dapat mempengaruhi paru-paru, seperti pneumonia or bronkiolitis, dapat menyebabkan kesulitan bernapas. Hal ini dapat menyebabkan nafas yang pendek dan cepat. 

Jika infeksi semakin memburuk, paru-paru dapat terisi oleh cairan. Cairan pada paru-paru dapat membuat kesulitan untuk mengambil nafas mendalam. Pada kasus yang langka, infeksi yang tidak diobati dapat menjadi fatal.

Tersedak

Saat Anda tersedak, objek akan menghalangi sebagian atau seluruh jalur nafas Anda. Jika Anda bisa bernapas pun, nafas tidak akan mendalam atau rileks. Pada kasus tersedak, mendapatkan pertolongan segera adalah hal yang krusial.

Pembekuan darah

Embolisme pulmonari adalah penggumpaan darah di paru-paru. Hal ini dapat menyebabkan hiperventilasi, bersamaan dengan nyeri di dada, batuk, dan denyut jantung yang cepat atau tidak teratur.

Ketoasidosis Diabetik

Kondisi serius ini terjadi ketika tubuh tidak dapat menghasilkan insulin yang cukup. Sebagai hasilnya, asam yang disebut keton menupuk di dalam tubuh. Hal ini dapat menyebabkan nafas yan cepat dan pendek pada anak-anak.

Asma

Hiperventilasi adalah gejala serangan asma. Asma adalah penyakit inflamasi kronis pada paru-paru. Asma sering menjadi penyebab pernapasan yang cepat dan pendek.

Serangan Kecemasan

Serangan kecemasan, atau disebut juga serangan panik, adalah respon fisik terhadap rasa takut atau kecemasan. Serangan tersebut seringkali menjadi gejala gangguan kecemasan, yang dapat disembuhkan dengan konseling dan obat.

Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD)

COPD adalah penyakit paru-paru yang umum. Termasuk di dalamnya bronkitis dan emfisema. Bronkitis adalah peradangan jalur nafas. Emfisema adalah kerusakan kantung udara pada paru-paru.

Bagaimana pernafasan pendek dan cepat didiagnosis?

Dokter dapat secara langsung memberikan obat untuk membenarkan pola pernafasan Anda dan membuat Anda mudah untuk mengambil nafas panjang. Dokter kemudian akan menanyakan pertanyaan yang berhubungan dengan gejala atau kondisi Anda. 

Pengobatan Anda dapat termasuk penggunaan masker yang dialiri oksigen berkadar tinggi. Ketika kondisi Anda telah stabil, dokter akan menanyakan beberapa pertanyaan untuk membantu mereka mendiagnosis penyebabnya. Contohnya:

  • Kapan Anda mulai mengalami permasalahan ketika bernafas?
  • Apakah Anda meminum obat tertentu?
  • Apakah Anda memiliki kondisi kesehatan yang telah ada sebelumnya?
  • Apakah Anda memiliki masalah pernafasan atau kondisi paru-paru seperti asma, bronkitis, atau emfisema?
  • Apakah Anda saat ini mengalami flu atau pilek?

Setelah mengetahui riwayat penyakit Anda, dokter akan mendengarkan jantung dan paru-paru Anda dengan stetoskop. Dokter akan menggunakan pulse oximeter untuk mengecekkadar oksigen Anda. Pulse oximeter adalah monitor kecil yang dikenakan di jari.

Imaging Scan

Dokter mungkin ingin melihat paru-paru Anda lebih dekat untuk mengecek kerusakan, tanda penyakit atau infeksi pada paru-paru Anda. Dokter biasanya akan menggunakan X-ray, tetapi pada beberapa kasus dokter menggunakan ultrasound jika diperlukan. 

Pemindaian lain seperti MRI atau CT scan cukup jarang digunakan, tetapi mungkin perlu untuk dilakukan.

Apa saja pilihan pengobatan untuk nafas pendek dan cepat?

Pilihan pengobatan bervariasi bergantung pada penyebab masalah pernapasan.

Infeksi Paru-Paru

Pengobatan efektif untuk nafas pendek dan cepat akibat infeksi adalah inhaler yang membuka jalur nafas, seperti albuterol dan antibiotik untuk menyembuhkan infeksi. 

Antibiotik tidak memberi efek untuk beberapa jenis infeksi. Pada kasus ini, pengobatan pernafasan membukan jalur nafas dan infeksi akan sembuh sendiri.

Kondisi Kronis

Kondisi kronis seperti asma dan COPD yang tidak kunjung sembuh. Namun, dengan pengobatan, Anda dapat meminimalkan nafas cepat dan pendek. Pengobatan untuk penyakit ini menggunakan obat resep, inhaler, dan tangki oksigen pada kasus yang ekstrim.

Gangguan Kecemasan

Jika Anda mengalami nafas pendek dan cepat seperti pada gejala gangguan kecemasan, dokter akan merekomendasikan kombinasi terapi dan obat anti kecemasan. Obat ini antara lain Xanax, Klonopin dan buspirone.

Pengobatan lain

Jika Anda masih bernafas dengan cepat dan pengobatan di atas tidak memberi efek, dokter akan meresepkan obat beta-blocker untuk membenarkan pernapasan Anda. 

Obat ini antara lain acebutolol, atenolol, dan bisoprolol. Obat tersebut menyembuhkan nafas pendek dan cepat dengan melawan efek adrenalin. Adrenalin adalah hormon stres yang meningkatkan denyut jantung dan pernapasan.

Bagaimana cara mencegah pernapasan yang pendek dan cepat?

Pencegahan yang dapat dilakukan bergantung pada penyebab pernapasan cepat dan pendek. Contohnya, jika disebabkan oleh asma, Anda harus menghindari alergen, olahraga yang berlebihan, dan iritan seperi asap dan polusi. 

Anda dapat menghentikan hiperventilasi sebelum kasus menjadi parah. Jika Anda mengalami hiperventilasi, Anda perlu meningkatkan penghirupan karbondioksida dan mengurangi penghirupan oksigen. 

Untuk melakukannya, posisikan bibir Anda seperti sedang menyedot dan bernapas. Anda juga dapat menutup mulut Anda, kemudian menutup salah satu lubang hidung dan bernapas melalui lubang hidung yang terbuka. 

Penyebab hipeventilasi dapat menyebabkan pencegahan menjadi sulit. Namun, memeriksakan diri untuk penyebab pokoknya dapat menghentikan masalah untuk memburuk atau menjadi sering terjadi.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Debra Rose Wilson, Ph.D., MSN, R.N., IBCLC, AHN-BC, CHT, Shortness of breath (https://www.medicalnewstoday.com/articles/319175.php), 30 August 2017.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app