Bledstop Tablet 125 Mcg: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Waktu baca: 4 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Bledstop Tablet adalah obat yang digunakan untuk mencegah dan menangani kasus perdarahan postpartum dan postabortal.
  • Obat resep ini mengandung Methylergometrine yang mampu merangsang kontraksi otot polos rahim dan vaskular.
  • Dossi Bledstop Tablet untuk involusi uterus adalah 3 x sehari 1 tablet selama 3-4 hari, sedangkan untuk perdarahan lainnya 3 x sehari 1-2 tablet.
  • Tidak boleh digunakan untuk pasien yang mengalami induksi persalinan, hipertensi berat, preeklampsia atau eklampsia, hingga aborsi spontan.
  • Klik untuk mendapatkan Bledstop Tablet atau obat darah lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD.

Bledstop Tablet adalah obat yang digunakan untuk mencegah dan menangani kasus perdarahan postpartum dan postabortal. Obat Bledstop Tablet mengandung Methylergometrine, obat yang termasuk golongan alkaloid ergot.

Methylergometrine secara langsung merangsang kontraksi otot polos rahim dan vaskular. Methylergometrine adalah agonis / antagonis parsial pada reseptor serotonergik, dopaminergik dan alfa-adrenergik.

Pola pengikatan dan aktivasi spesifik pada reseptor ini menyebabkan kontraksi otot uterus yang sangat tinggi melalui reseptor serotonin 5-HT2A. Pengaruhnya pada pembuluh darah lebih rendah dibandingkan alkaloid ergot lainnya.

Mengenai Bledstop Tablet

Pabrik

Caprifarmindo

Golongan

Harus dengan resep dokter

Kemasan

Bledstop Tablet dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :

  • Box 10 × 10's sugar-coated tablet 125 mcg

Kandungan

Tiap kemasan obat Bledstop Tablet mengandung zat aktif sebagai berikut:

Manfaat Bledstop Tablet

Kegunaan Bledstop Tablet adalah untuk hal-hal berikut:

  • Mencegah dan menangani perdarahan postpartum dan postabortal.
  • Digunakan dalam manajemen aktif pada tahap ketiga persalinan.
  • Menangani perdarahan rahim setelah pemisahan plasenta, atonia uterin, subinvolusi rahim nifas, atau lochiometra.

Kontraindikasi

Bledstop Tablet tidak boleh digunakan untuk orang-orang dengan kondisi berikut:

  • Memiliki riwayat hipersensitif atau alergi obat Methylergometrine.
  • Mengalami induksi persalinan, hipertensi berat, preeklamsia atau eklampsia, atau inersia uterus primer dan sekunder.
  • Penderita penyakit jantung, stenosis katup mitral, atau penyakit vaskular obliteratif.
  • Kasus aborsi spontan.
  • Pasien HIV-positif yang menggunakan protease inhibitor, delavirdine dan efavirenz (yang juga merupakan agonis pada reseptor 5HT2A-mGlu2 dan meningkatkan kemungkinan pasien mengalami halusinasi selama terapi Bledstop Tablet).

Efek samping Bledstop Tablet

Berikut adalah beberapa efek samping Bledstop Tablet yang mungkin terjadi:

  • Efek samping yang umum adalah gangguan saluran pencernaan misalnya mual, muntah, dan diare.
  • Kadang juga bisa terjadi sakit kepala, pusing, atau halusinasi.
  • Hipertensi berat (terutama pada pasien dengan preeklampsia), nyeri dada sementara, palpitasi, bradikardia.
  • Efek samping lain meliputi tinnitus, hidung tersumbat, dyspnoea, diaphoresis, tromboflebitis, haematuria, keram kaki, reaksi alergi.
  • Efek samping yang berpotensi fatal: shock.

Dosis Bledstop Tablet

Obat Bledstop Tablet diberikan dengan dosis berikut :

  • Involusi uterus: 3 x sehari 1 tablet selama 3-4 hari.
  • Subinvolution, puerperium, dan lochiometral bleeding: 3 x sehari 1-2 tablet.

Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat Bledstop Tablet harus sesuai dengan yang dianjurkan.

Interaksi Bledstop Tablet

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan Bledstop Tablet adalah:

  • Kadar serum Bledstop Tablet bisa meningkat sehingga meningkatkan risiko efek vasokonstriksi yang parah jika digunakan bersamaan dengan obat-obat yang termasuk inhibitor CYP3A4. Obat-obat ini meliputi obat antijamur golongan azole (itraconazole, ketoconazole, clotrimazole), obat penurun tekanan darah beta-blocker (propranolol), antibiotik golongan macrolide (erythromycin, clarithromycin).
  • Risiko yang sama bisa terjadi saat digunakan dengan nefazodone, indinavir, ritonavir, telaprevir, obat yang termasuk inhibitor reverse transcriptase (delavirdine, efavirenz), triptans (misalnya sumatriptan), cobicistat, fluoxetine, fluvoxamine, atau ketolide (misalnya, telitromisin).

Perhatian

Hal-hal yang perlu diperhatikan pasien selama menggunakan obat Bledstop Tablet adalah sebagai berikut:

  • Captivation plasenta dapat terjadi jika diberikan selama tahap 2 atau 3 persalinan sebelum keluarnya plasenta.
  • Jangan gunakan obat Bledstop Tablet secara jangka panjang.
  • Hati-hati menggunakan obat ini pada penderita sepsis berat atau persisten, penyakit vaskular perifer, penyakit jantung iskemik, dan penderita gangguan fungsi ginjal atau hati.
  • Jangan menggunakan obat ini bersamaan dengan minum jus grapefruit, karena kemungkinan terjadi kenaikan kadar serum dan risiko efek vasokonstriksi yang parah.
  • Obat ini bisa menyebabkan sakit kepala, pusing, bahkan halusinasi. Jangan mengemudi atau menyalakan mesin yang membutuhkan konsentrasi tinggi selama menggunakan obat ini.

Penggunaan Bledstop Tablet untuk ibu hamil

FDA di Amerika Serikat (setara BPOM di Indonesia) menggolongkan Methylergometrine ke dalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut:

Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia. Namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi risiko sangat besar.

Hasil studi pada hewan tidak selalu bisa dijadikan ukuran keamanan penggunaan obat pada manusia. Oleh karena penelitian secara klinis yang terkendali dengan baik belum dilakukan, penggunaan obat-obat yang mengandung senyawa ini termasuk Bledstop Tablet untuk ibu hamil harus dikonsultasikan dengan dokter.

Artikel terkait:


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Bledstop. Pusat Informasi Obat Nasional, Badan POM. (http://pionas.pom.go.id/obat/bledstop-0)
Bledstop Dosage & Drug Information. MIMS.com Indonesia. (https://www.mims.com/indonesia/drug/info/bledstop)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app