Methylergometrine: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Waktu baca: 3 menit

Methylergometrine adalah obat yang digunakan untuk mencegah dan menangani kasus perdarahan postpartum dan postabortal. Methylergometrine adalah alkaloid ergot, yang secara langsung merangsang kontraksi otot polos rahim dan vaskular. Methylergometrine adalah agonis / antagonis parsial pada reseptor serotonergik, dopaminergik dan alfa-adrenergik. Pola pengikatan dan aktivasi spesifik pada reseptor ini menyebabkan kontraksi otot uterus yang sangat tinggi melalui reseptor serotonin 5-HT2A. Pengaruhnya pada pembuluh darah lebih rendah dibandingkan alkaloid ergot lainnya.Obat ini umumnya tersedia dalam bentuk Methylergometrine maleate, tersedia berupa tablet atau injeksi (IM atau IV) atau dalam bentuk cair yang diminum secara oral.

Golongan

Harus dengan resep dokter

Indikasi

Kegunaan Methylergometrine adalah untuk hal-hal berikut :

  • Diindikasikan untuk mencegah dan menangani perdarahan postpartum dan postabortal.
  • Digunakan dalam manajemen aktif pada tahap ketiga persalinan.
  • Untuk menangani perdarahan rahim setelah pemisahan plasenta, atonia uterin, subinvolusi rahim nifas, atau lochiometra.

Kontraindikasi

  • Jangan menggunakan obat ini untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif/alergi obat Methylergometrine.
  • Kontraindikasi untuk pasien yang mengalami induksi persalinan, hipertensi berat, preeklamsia atau eklampsia, atau inersia uterus primer dan sekunder.
  • Jangan digunakan untuk penderita penyakit jantung, stenosis katup mitral, atau penyakit vaskular obliteratif.
  • Jangan gunakan dalam kasus aborsi spontan.
  • Obat ini juga dikontraindikasikan pada pasien HIV-positif yang menggunakan protease inhibitor, delavirdine dan efavirenz (yang juga merupakan agonis pada reseptor 5HT2A-mGlu2 dan meningkatkan kemungkinan pasien mengalami halusinasi selama terapi Methylergometrine).

Efek Samping Methylergometrine

Berikut adalah beberapa efek samping Methylergometrine yang mungkin terjadi :

  • Efek samping yang umum adalah gangguan saluran pencernaan misalnya mual, muntah, dan diare.
  • Kadang juga bisa terjadi sakit kepala, pusing, atau halusinasi.
  • Hipertensi berat (terutama pada pasien dengan preeklampsia), nyeri dada sementara, palpitasi, bradikardia.
  • Efek samping lain meliputi tinnitus, hidung tersumbat, dyspnoea, diaphoresis, tromboflebitis, haematuria, keram kaki, reaksi alergi.
  • Efek samping yang berpotensi fatal : Shock.

Perhatian

Hal-hal yang perlu diperhatikan pasien selama menggunakan obat Methylergometrine adalah sebagai berikut :

  • Captivation plasenta dapat terjadi jika diberikan selama tahap 2 atau 3 persalinan sebelum keluarnya plasenta.
  • Jangan gunakan obat ini secara jangka panjang.
  • Hati-hati menggunakan obat ini pada penderita sepsis berat atau persisten, penyakit vaskular perifer, penyakit jantung iskemik, dan penderita gangguan fungsi ginjal atau hati.
  • Jangan menggunakan obat ini bersamaan dengan minum jus grapefruit karena kemungkinan terjadi kenaikan kadar serum dan risiko efek vasokonstriksi yang parah.
  • Obat ini bisa menyebabkan sakit kepala, pusing bahkan halusinasi. Jangan mengemudi atau menyalakan mesin yang membutuhkan konsentrasi tinggi selama menggunakan obat ini.

Penggunaan obat Methylergometrine untuk ibu hamil

FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan Methylergometrine kedalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :

Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar.

Hasil studi pada hewan tidak selalu bisa dijadikan ukuran keamanan penggunaan obat pada manusia. Oleh karena penelitian secara klinis yang terkendali dengan baik belum dilakukan, penggunaan obat-obat yang mengandung senyawa ini untuk ibu hamil harus dikonsultasikan dengan dokter.

Interaksi obat

Berikut adalah interaksi obat ini dengan obat-obat lain jika digunakan secara bersamaan :

  • Kadar serum Methylergometrine bisa meningkat sehingga meningkatkan risiko efek vasokonstriksi yang parah jika digunakan bersamaan dengan obat-obat yang termasuk inhibitor CYP3A4. Obat-obat ini meliputi obat antijamur golongan azole (itraconazole, ketoconazole, clotrimazole), obat penurun tekanan darah beta-blocker (propranolol), antibiotik golongan macrolide (erythromycin, clarithromycin).
  • Risiko yang sama bisa terjadi saat digunakan dengan nefazodone, indinavir, ritonavir, telaprevir, obat yang termasuk inhibitor reverse transcriptase (delavirdine, efavirenz), triptans (misalnya sumatriptan), cobicistat, fluoxetine, fluvoxamine, atau ketolide (misalnya, telitromisin).

Dosis Methylergometrine

Obat Methylergometrine diberikan dengan dosis berikut :

  • Pengobatan dan profilaksis perdarahan postpartum dan postabortal

Dosis dewasa (Intramuskular) : 200 mcg. Penggunaan obat bisa diulang setiap 2-4 jam. Dosis maksimal : 5 dosis.

Dosis dewasa (Intravena) : Sebagai tindakan darurat, 200 mcg dengan injeksi lambat minimal 1 menit, ulangi setiap 2-4 jam, sampai maksimal 5 dosis.

  • Profilaksis perdarahan pascapersalinan

Dosis dewasa (oral) : 200 mcg 3-4 x sehari pada masa puerperium. Obat digunakan selama 2-7 hari.

Terkait

  • Merk-merk obat dengan kandungan zat aktif Methylergometrine

Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat Methylergometrine harus sesuai dengan yang dianjurkan.


8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Dweck, Murray & Lynch, Catherine & Spellacy, William. (2000). Use of Methergine for the Prevention of Postoperative Endometritis in Non-Elective Cesarean Section Patients. Infectious diseases in obstetrics and gynecology. 8. 151-4. 10.1155/S1064744900000193.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/12352708_Use_of_Methergine_for_the_Prevention_of_Postoperative_Endometritis_in_Non-Elective_Cesarean_Section_Patients)
Misoprostol compared with methylergometrine for the prevention of postpartum haemorrhage: a double-blind randomised trial. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10519433)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app