Benjolan di Kepala? Ketahui Penyebabnya

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 3 menit
Benjolan di Kepala? Ketahui Penyebabnya

Benjolan di kepala dapat disebabkan oleh beberapa hal termasuk trauma kepala, tumor tulang dan kalsifikasi tulang. Mungkin seseorang tidak akan bertanya-tanya kalau penyebabnya memang jelas misalnya kepala baru saja terbentur, namun banyak yang bertanya-tanya ketika benjolan muncul tanpa diketahui penyebabnya.

Benjolan di kepala merupakan kondisi yang umum terjadi, di mana saja di area kepala, misalnya benjolan di belakang kepala atau dekat leher, kepala samping, depan, dan seterusnya. Jika itu disertai dengan gejala lain seperti demam, biasanya benjolan akan hilang dalam 2 atau 3 hari karena mungkin saja itu merupakan pembesaran kelenjar getah bening yang akan kempes ketika infeksi sembuh.

Akan tetapi, benjolan di kepala juga dapat memiliki penyebab yang lebih serius seperti hematoma atau gegar otak, tumor atau kanker tulang. Kondisi yang serius seperti itu memerlukan perhatian medis segera agar dievaluasi dan ditangani dengan tepat.

Penyebab Benjolan di Kepala

Sebelum membahas lebih jauh, perlu kita ketahui bahwa kepala kita dilapisi oleh banyak lapisan mulai dari kulit yang ditumbuhi rambut, otot, kelenjar getah bening, lemak, pembuluh darah dan tulang. Setiap ada benjolan di kepala yang pertama kali kita tentukan adalah jaringan mana benjolan tersebut berasal.

Ciri khas benjolan di kepala yang merupakan benjolan tulang adalah teraba keras, tidak dapat digoyang. Sedangkan benjolan yang berasal dari kulit atau kelenjar getah bening, maka akan teraba lunak dan dapat digoyang seiring gerakan kulit kepala, seolah-olah mengambang dan tidak menempel pada tulang tengkorak.

Cedera Kepala

Trauma pukulan atau cedera pada kepala bisa menyebabkan benjolan di kepala yang merupakan proses peradangan atau memar yang terjadi, tentu ini akan terasa menyakitkan dan mungkin berbahaya. Perhatian medis yang mendesak mungkin diperlukan ketika terjadi cedera otak.

Oleh karena itu, carilah tanda-tanda cedera otak seperti pusing, mual, memar atau kebingungan.

Bagi yang mengelami cedera kepala ringan, maka dapat dilakukan langkah-langkah pertolongan sebagai berikut untuk meringankan gejala dan mencegah agar kondisinya tidak bertambah buruk:

  • Terlentangkan korban dengan posisi kepala lebih tinggi, atur pencahayaan menjadi redup untuk menciptakan lingkungan yang santai.
  • Jika darah keluar dari luka trauma, terapkan tekanan untuk menghentikan pendarahan, tahan tekanan pada luka sampai perdarahan berhenti.
  • Sakit kepala yang berlangsung lebih dari satu jam, pusing, kesulitan menyeimbangkan, muntah atau tidak sadar bisa menjadi tanda hematoma intrakranial yang berbahaya yang membutuhkan perhatian medis yang mendesak.
  • Jika benjolan di kepala hanya berupa pembengkakan tanpa gejala lain, terapkan kompres es pada benjolan selama 15 menit setiap jam.

Dapatkan bantuan medis segera jika korban mengalami gejala berikut: menjadi mengantuk; tidak dapat memindahkan lengan atau kaki; mengalami sakit kepala parah; leher kaku; ukuran pupil kanan-kiri berbeda (pusat gelap mata); kehilangan kesadaran, bahkan untuk sesaat; muntah lebih dari sekali; menunjukkan perilaku abnormal.

Tumor Tulang 

Tumor tulang dapat menyebabkan benjolan di kepala. Massa jaringan ini adalah hasil dari pembelahan sel tulang yang tidak terkendali. Kebanyakan tumor tulang adalah jinak (non-kanker) dan tidak menyebar. Namun, itu bisa membuat tengkorak menjadi keropos atau menyebabkan masalah lain seperti patah tulang. Bentuk yang paling umum dari tumor tulang disebut osteochondroma dan terjadi paling sering pada mereka yang berusia 10-20 tahun.

Kanker tulang adalah kondisi serius yang menghancurkan jaringan tulang normal dan dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya. Gejala khas tumor tulang termasuk patah tulang dan nyeri tulang yang lebih buruk di malam hari. Massa dan pembengkakan (benjolan) dapat tumbuh di lokasi tumor.

Benjolan di kepala akibat tumor tulang (tumor tulang tengkorak) tentu akan teraba keras karena benjolan adalah jaringan tulang. Kemungkinan penyebabnya termasuk cacat genetik, tetapi dalam banyak kasus belum diketahui dengan jelas. Beberapa tumor tulang jinak bisa menghilang atau sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan meskipun operasi mungkin diperlukan. Sedangkan kanker tulang dapat diobati secara agresif dengan terapi radiasi.

Kalsifikasi

Kalsifikasi adalah akumulasi kalsium dalam jaringan tubuh bertahap yang berupa benjolan keras seperti tulang. Beberapa kalsium dapat mengumpul dalam jaringan tubuh sehingga terjadi pengerasan jaringan lalu tumbuh semacam benjolan dalam hal ini di kepala.

Kelenjar Getah Bening

Pembesaran getah bening biasanya menimbulkan benjolan di kepala bagian belakang dan sekitar telinga, sesuai dengan daerah wajah mana yang mengalami infeksi. Selain infeksi pembesaran kelenjar getah bening juga bisa disebabkan oleh keganasan atau tumor.

Masalah Kulit Kepala

Banyak sekali masalah kulit yang dapat menimbulkan benjolan pada kulit kepala, sebagai contoh bisul, kista sebacea atau atherom, dermatitis atau peradangan pada kulit, dan lain-lain.

Masalah pada pembuluh darah, mislanya akibat dari tumor pembuluh darah misalnya hemangioma, seperti pada gambar di bawah ini.

Apapun penyebab benjolan di kepala yang Anda alami, jika itu tidak jelas dan/atau membuat Anda khawatir, maka langkah terbaik adalah memeriksakannya ke dokter. Sekian, semoga bermanfaat.


47 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Thomas L. (2015). Exostosis/Osteoma – Benign overgrowth of pre-existing bone. (https://www.news-medical.net/health/Exostosis-Osteoma-Benign-Overgrowth-of-Pre-Existing-Bone.aspx)
Seborrheic keratosis: Who gets and causes. (n.d.). (https://www.aad.org/public/diseases/bumps-and-growths/seborrheic-keratoses#causes)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app