Hematoma - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 5, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Mar 25, 2019 Waktu baca: 3 menit

Apakah Hematoma? 

Hematoma? Pasti banyak diantara kalian asing dengan istilah ini. Hematoma sebenarnya adalah luka memar dan bengkak namun dengan tingkat keparahan lebih tinggi. Kasus hematoma sendiri banyak ditemukan pada wanita daripada pria. 

Luka memar terjadi ketika salah satu bagian tubuh terbentur sehinggagt;pembuluh darah mengalami kebocoran. Darah yang menumpuk di sekitar jaringan dan di bawah permukaan kulit akan menyebabkan kulit berwarna merah keunguan. 

Luka ini sebenarnya akan sembuh dengan sendirinya. Namun pada penderita darah tinggi resiko terjadinya hematoma lebih besar karena dinding pembuluh darah yang rentan rusak. Hal ini menyebabkan darah terus-menerus keluar. Artikel di bawah ini akan membahas definisi, penyebab, gejala dan cara mengobati hematoma. 

Hematoma bukanlah sebuah penyakit yang mematikan. Namun menderita penyakit ini menimbulkan ketidaknyamanan pada penderitanya. Hematoma merupakan kondisi dimana terjadi darah yang menumpuk di luar pembuluh darah. 

Penumpukan tersebut diakibatkan oleh kerusakan pada pembuluh darah. Penyakit ini dapat berasal dari setitik kecil penumpukan darah, namun hal-hal tertentu dapat membuat area hematoma lebih besar. 

Selain luka memar, penderita juga akan merasakan nyeri dan bengkak pada daerah hematoma. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika luka memar tidak kunjung sembuh dalam beberapa hari. 

Dengan mengetahui penyebabnya, kamu dapat menghindari faktor yang dapat memperparah hematoma.
Berdasarkan lokasinya hematoma dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu:

  • Hematoma epidural, yaitu pendarahan yang terjadi pada ruang epidural yaitu area di antara tulang tengkorak dan bagian luar selaput otak.
  • Hematoma perianal, yaitu pendarahan pada bagian terluar anus.
  • Hematoma subdural, yaitu pendarahan akibat pecahnya pembuluh darah vena di bagian bawah selaput otak.

Penyebab Hematoma

Terjadinya pendarahan pada tubuh biasanya disebabkan oleh adanya trauma atau benturan. Selain itu hematoma dapat terjadi karena bersin dan pada kaki yang terkilir.

Pembuluh darah yang pecah dan tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat dapat menyebabkan hematoma semakin parah. Selain kondisi di atas, seseorang dengan kondisi tertentu lebih beresiko menderita hematoma. Beberapa kondisi tersebut yaitu:

  • Aneurisma, yaitu pelebaran atau benjolan abnormal yang terjadi pada pembuluh darah.
  • Obat pengencer darah atau antikoagulan dapat memperparah hematoma atau memperbesar potensi terjadinya memar.
  • Penyakit seperti cacar air, rubella, hepatitis dan HIV dapat menyebabkan jumlah trombosit dalam darah menurun sehingga meningkatkan terjadinya kebocoran pembuluh darah.

Gejala Hematoma

Hematoma biasanya diikuti dengan bengkak dan rasa nyeri. Gejala dari hematoma tergantung pada dimana dan seberapa besar bengkak yang terjadi. Umumnya gejala yang dialami oleh penderita hematoma adalah:

  • rasa nyeri
  • lebih hangat
  • warna kulit merah keunguan 
  • lebih sensitif pada daerah hematoma

Diagnosis Hematoma

Untuk mengetahui apakah kamu menderita hematoma, dokter biasanya akan memberikan pertanyaan pada kamu. Beberapa pertanyaan tersebut adalah penyebab luka, berapa lama memar terjadi, apakah menderita darah tinggi, dsb. 

Apabila dirasa belum cukup, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang seperti CT Scan, MRI dan EEG. Pemeriksaan ini penting untuk mengetahui penyebab pasti memar tidak kunjung sembuh sehingga dokter dapat memberikan penanganan yang tepat.

Pengobatan Hematoma

Pengobatan pada hematoma dapat dilakukan di rumah yaitu dengan mengistirahatkan daerah memar dari aktivitas fisik, mengompres dengan air dingin dan mengangkat daerah yang terdapat hematoma lebih tinggi. 

Selain itu penting untuk mengetahui faktor-faktor pemicu terjadinya hematoma. Hal ini berkaitan dengan obat-obatan yang akan diresepkan oleh dokter. Jika kamu sedang mengonsumsi obat pengencer darah, sebaiknya kamu tidak mengonsumsi ibuprofen

Mengonsumsi ibuprofen dapat meningkatkan resiko terjadinya luka pada saluran pencernaan.

Pada kasus hematoma epidural, adanya darah beku pada otak, membuat penderitanya menjalani operasi pembedahan. Pembedahan yang dilakukan ini biasa disebut dengan kraniotomi. 

Kraniotomi berguna untuk mengevakuasi epidural hematoma sehingga tekanan yang terjadi pada otak berkurang. Jika ukuran hematoma kecil, dokter biasanya akan melakukan operasi penyedotan hematoma. 

Prosedurnya adalah membuat lubang kecil di area kepala dekat dengan lokasi hematoma. Pasca pembedahan dokter akan memberikan resep obat anti kejang. Kejang-kejang merupakan salah satu komplikasi pasca operasi pembedahan. 

Selain itu penderita juga dapat mengalami kelumpuhan, kesulitan berjalan dan inkontinensia. Dokter akan menyarankan agar penderita mendapatkan terapi rehabilitatif. 

Penderita dapat berkonsultasi dengan terapis untuk mendapatkan penanganan pasca operasi yang tepat seperti terapi fisik, terapi okupasi dan sebagainya.


11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Davis, C. eMedicinehealth (2017). Hematoma. (https://www.emedicinehealth.com/hematoma/article_em.htm)
MayoClinic (2018). Disease and Conditions. Intracranial Hematoma. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/intracranial-hematoma/symptoms-causes/syc-20356145)
NIH (2016). MedlinePlus. Epidural Hematoma. (https://medlineplus.gov/ency/article/001412.htm)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app