Begini Cara Membedakan Apakah Infeksi Vagina Akibat Bakteri atau Jamur?

Lendir yang dihasilkan oleh infeksi jamur biasanya berupa lendir berwarna putih bergumpal seperti keju dan tidak memiliki bau.Sedangkan lendir keputihan yang dihasilkan oleh BV lebih tipis, berwarna kekuningan atau abu-abu, dan membawa bau tidak sedap yang kuat.
Dipublish tanggal: Jul 16, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Begini Cara Membedakan Apakah Infeksi Vagina Akibat Bakteri atau Jamur?

Bacterial vaginosis (BV) dan infeksi jamur pada vagina (vaginal candidiasis) adalah salah satu bentuk umum dari vaginitis. 

Walaupun kondisi ini dapat diatasi dengan baik, gejala keduanya seringkali sama atau serupa, sehingga pengobatan kadang gagal karena penyebab dan perawatan untuk kondisi keduanya sangat berbeda.

Beberapa infeksi ragi dapat diobati dengan obat bebas yang dijual di pasaran (OTC), tetapi semua kasus BV memerlukan obat yang diresepkan dokter. Untuk lebih jelas mengenai cara mengidentifikasi keduanya, baca artikel ini lebih lanjut.

Tips untuk membedakan infeksi bakteri dan jamur

BV dan infeksi jamur dapat menyebabkan keputihan yang tidak biasa. Lendir yang dihasilkan oleh infeksi jamur biasanya berupa lendir berwarna putih bergumpal seperti keju dan tidak memiliki bau.

Sedangkan lendir keputihan yang dihasilkan oleh BV lebih tipis, berwarna kekuningan atau abu-abu, dan membawa bau tidak sedap yang kuat.

Lebih jelas mengenai infeksi bakteri pada vagina

Para ahli memperkirakan sekitar setengah dari orang yang terinfeksi BV tidak menunjukan gejala apapun. Jika ada gejala, gejala yang muncul mungkin termasuk:

  • bau yang semakin kuat setelah berhubungan seks atau selama menstruasi
  • keputihan tipis abu-abu, kuning, atau kehijauan
  • gatal pada vagina
  • rasa terbakar pada vagina saat buang air kecil

Lebih jelas mengenai infeksi jamur pada vagina

Gejala mungkin termasuk:

  • keputihan yang tebal, putih, "seperti keju cottage"
  • kemerahan dan bengkak di sekitar lubang vagina
  • rasa sakit, pegal, dan gatal pada vulva
  • rasa terbakar saat buang air kecil
  • rasa terbakar saat berhubungan seks

Apa yang menyebabkan infeksi jamur dan bakteri, dan siapa yang lebih berisiko?

Infeksi jamur pada vagina disebabkan oleh jamur Candida. Sedangkan pertumbuhan bakteri pada vagina biasanya disebabkan oleh Gardnerella vaginalis.

Bacterial vaginosis

Perubahan pH pada vagina dapat memicu terjadinya BV. Perubahan pH dapat menyebabkan bakteri yang tumbuh secara alami di dalam vagina Anda menjadi lebih dominan dari yang seharusnya.

PH vagina Anda dapat berfluktuasi karena berbagai alasan, termasuk:

  • perubahan hormon, seperti menstruasi, kehamilan, dan menopause
  • douching atau metode "pembersihan" berlebihan lainnya
  • Memiliki multiple pasangan seksual

Infeksi jamur candida

Infeksi jamur dapat berkembang jika ada pertumbuhan berlebih jamur Candida di vagina.

Hal ini mungkin disebabkan oleh:

Meskipun infeksi jamur tidak dianggap sebagai infeksi menular seksual (IMS), beberapa bukti menunjukkan bahwa infeksi jamur dapat berkembang sebagai akibat dari aktivitas seksual.

Apa pilihan pengobatan untuk infeksi jamur pada vagina dan pilihan pengobatan untuk infeksi bakteri?

Pengobatan untuk bakterial vaginosis

Metronidazole dan tinidazole adalah dua obat oral yang biasa digunakan untuk mengobati BV. Dokter juga bisa meresepkan krim supositoria, seperti clindamycin .

Meskipun gejala Anda akan hilang dengan cepat, dalam dua atau tiga hari, pastikan untuk menyelesaikan antibiotik selama lima atau tujuh hari penuh. Menyelesaikan seluruh pengobatan adalah satu-satunya cara untuk membersihkan infeksi dan mengurangi risiko Anda untuk kambuh.

Selama waktu ini, hindari melakukan hubungan intim memasukkan apapun ke dalam vagina yang dapat menyebabkan bakteri, seperti:

  • tampon
  • mainan seks

Pengobatan untuk infeksi jamur

Anda dapat membeli krim supositoria yang dapat membunuh jamur Candida, termasuk miconazole dan clotrimazole , di apotik setempat. 

Jika Anda menemui dokter, mereka mungkin meresepkan krim supositoria yang diresepkan dengan resep atau obat oral yang disebut flukonazol.

Jika Anda mengalami infeksi jamur berulang (lebih dari empat kali per tahun) dokter mungkin akan meresepkan jenis obat yang berbeda. Meskipun beberapa obat mungkin hanya memerlukan satu dosis, yang lain mungkin dapat memakan waktu hingga 14 hari. 

Menyelesaikan seluruh pengobatan adalah satu-satunya cara untuk membersihkan infeksi dan mengurangi risiko untuk kambuh.

Selama waktu ini, hindari melakukan hubungan intim atau memasukkan apapun ke dalam vagina yang dapat menyebabkan bakteri, termasuk:

  • tampon
  • cangkir menstruasi
  • mainan seks

Jika gejala Anda mereda setelah perawatan, Anda kemungkinan tidak akan membutuhkan penanganan lebih lanjut.


22 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Vaginal yeast infections. Office on Women's Health. https://www.womenshealth.gov/a-z-topics/vaginal-yeast-infections.
Bope ET, et al. Vulvovaginitis. In: Conn's Current Therapy 2018. Philadelphia, Pa.: Elsevier; 2018. https://www.clinicalkey.com.
Blostein F, et al. Recurrent vulvovaginal candidiasis. Annals of Epidemiology. 2017;27:575.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app