Awas, Infeksi Steph Mengintai Setelah Operasi!

Infeksi Staph dapat berubah mematikan jika bakteri tersebut menyerang bagian tubuh lebih dalam, memasuki aliran darah, persendian, tulang, paru-paru atau jantung. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mencegah dan mengobati terjadinya infeksi staph.
Dipublish tanggal: Agu 24, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mar 20, 2020 Waktu baca: 3 menit
Awas, Infeksi Steph Mengintai Setelah Operasi!

Surgical site infection (SSI) atau yang bisa disebut dengan infeksi luka operasi (ILO) umumnya terjadi ketika patogen berkembang biak di lokasi sayatan bedah, yang mengakibatkan infeksi.

 Infeksi saluran kemih dan infeksi saluran pernapasan dapat terjadi setelah operasi apapun, tetapi SSI hanya mungkin terjadi setelah operasi yang memerlukan sayatan.

Infeksi luka operasi cukup umum terjadi, biasanya terjadi pada 2 hingga 5 persen operasi yang melibatkan proses penyayatan. Tingkat infeksi yang terjadi akan berbeda sesuai dengan jenis operasi yang dilakukan. Kebanyakan infeksi luka operasi merupakan infeksi bakteri staph atau Staphylococcus aureus,.

Mendiaknosis infeksi Staph memerlukan riwayat medis yang cermat, pemeriksaan fisik, dan seringkali satu atau lebih tes pemeriksaan, seperti kultur bakteri, kultur darah, atau tes pencitraan. Lalu, adakah cara mengobati atau mencegah terjadinya infeksi staph? Berikut penjelasannya.

Mengenai infeksi staph

Infeksi Staph disebabkan oleh bakteri staphylococcus, jenis kuman yang biasa ditemukan di kulit atau di hidung orang yang sehat sekalipun. Pada kebanyakan kasus, bakteri staph umumnya tidak menyebabkan masalah atau mengakibatkan infeksi kulit yang relatif kecil.

Tetapi Infeksi Staph dapat berubah mematikan jika bakteri tersebut menyerang bagian tubuh lebih dalam, memasuki aliran darah, persendian, tulang, paru-paru atau jantung. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mencegah dan mengobati terjadinya infeksi staph.

Cara bakteri staphylococcus menyebabkan infeksi

Infeksi Staph terjadi ketika bakteri memasuki tubuh, paling sering melalui kulit yang luka khususnya pada luka setelah operasi. Sementara siapa pun dapat mengembangkan infeksi staph. Selain infeksi luka setelah operasi, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terinfeksi bakteri staph. 

Beberapa faktor risiko tersebut meliputi:

  • Usia sangat muda atau sangat tua
  • Menggunakan obat-obatan yang disuntikkan, seperti opioid
  • Diopname atau tinggal di fasilitas perawatan jangka panjang, seperti panti jompo
  • Penderita diabetes mellitus atau HIV
  • Sedang menjalani dialisis
  • Membutuhkan akses intravaskular jangka panjang

Karena bakteri Staph dapat menyebar dari satu orang ke orang lain, berada dalam kontak dekat dengan seseorang yang terinfeksi Staph juga dapat meningkatkan peluang seseorang untuk tertular bakteri tersebut.

Pada kasus infeksi luka operasi, sayatan bekas operasi seolah memberi jalan masuk bagi bakteri untuk menerobos ke dalam jaringan tubuh yang seharusnya dilindungi oleh kulit. Operasi jenis apapun punya risiko yang sama untuk munculnya infeksi tersebut.

Jika Anda tidak berhasil mencegah infeksi staph dengan optimal, tubuh akan menimbulkan berbagai gejala yang menandakan serangan infeksi, gejala tersebut meliputi:

Cara mencegah infeksi bakteri staphylococcus

Sebelum terjadi infeksi staph, Anda dapat mengambil tindakan sebelum dan sesudah operasi untuk membuat infeksi lebih kecil kemungkinannya untuk berkembang. Berikut beberapa cara yang dapat Anda lakukan.

Pencegahan sebelum operasi:

  • Cuci tangan dengan pembersih antiseptik dari sebelum Anda pergi ke rumah sakit.
  • Jangan mencukur, karena mencukur dapat mengiritasi kulit dan dapat menyebabkan infeksi di bawah kulit.
  • Berhenti merokok sebelum Anda menjalani operasi, karena merokok dapat mengembangkan lebih banyak sumber infeksi. Bicaralah dengan dokter, yang dapat membantu Anda mengembangkan rencana berhenti merokok yang tepat untuk Anda.

Pencegahan setelah operasi:

  • Pertahankan perban steril yang dibalut oleh dokter bedah pada luka setidaknya selama 48 jam.
  • Minum obat antibiotik pencegahan, jika diresepkan.
  • Pastikan Anda memahami cara merawat luka dengan baik, mengajukan pertanyaan jika Anda perlu klarifikasi.
  • Selalu cuci tangan dengan sabun dan air sebelum menyentuh luka dan minta siapa pun yang mungkin membantu perawatan Anda untuk melakukan hal yang sama.
  • Hindari kontak langsung dengan luka, perban, maupun peralatan pribadi orang lain.
  • Jaga kebersihan barang-pribadi dengan baik. Jika Anda memiliki luka terbuka, usahakan untuk selalu mencuci peralatan pribadi seperti baju, seprai, dan handuk dalam air panas setelah digunakan.

Cara mengatasi infeksi staph

Pengobatan infeksi Staph tergantung pada jenis, keparahan, dan lokasi infeksi. Untuk beberapa infeksi staph, seperti abses dan luka sayatan operasi, maka dibutuhkan pengobatan lebih lanjut oleh dokter.

Jika infeksi lebih parah, misalnya jika infeksi dikaitkan dengan tanda-tanda sistemik seperti demam, selulitis yang luas, atau tidak membaik dengan drainase nanah, maka diperlukan terapi antibiotik

Obat Antibiotik dapat diberikan secara topikal (pada kulit), secara oral (melalui mulut) atau intravena (melalui vena), tergantung pada jenis dan tingkat keparahan infeksinya.


15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Menstruation and the menstrual cycle. U.S. Department of Health and Human Services, Office on Women's Health. https://www.womenshealth.gov/a-z-topics/menstruation-and-menstrual-cycle.
When and how to wash your hands. Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/handwashing/when-how-handwashing.html.
Staphylococcal food poisoning. Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/foodsafety/diseases/staphylococcal.html.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app