Berbagai Penyebab Sesak Napas yang Perlu Anda Tahu

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mei 23, 2019 Waktu baca: 4 menit
Berbagai Penyebab Sesak Napas yang Perlu Anda Tahu

Sesak napas atau kesulitan bernapas, dimana seseorang akan merasa seperti kekurangan udara atau tidak bisa leluasa menghirup udara sehingga frekuensi nafasnya menjadi cepat, rasa sesak di dada dan sangat menakutkan. Mungkin gejala akan bervariasi tergantung pada penyebab sesak napasnya.

Dalam dunia kedokteran sesak napas disebut dyspnea. Tergantung pada penyebab sesaknya, ada yang mengalami sesak napas hanya sekali atau memiliki episode berulang yang bisa menjadi konstan.

Latihan yang sangat berat, suhu ekstrim, obesitas dan ketinggian semuanya dapat menyebabkan sesak napas pada orang yang sehat. Di luar contoh-contoh ini, sesak napas bisa disebabkan oleh masalah medis atau penyakit.

Penyebab sesak napas tiba-tiba (akut)

Sesak nafas yang akut berisiko besar mengalami kondisi yang mengancam jiwa. Terkait dengan untuk mengetahui penyebabnya maka gejala penyerta perlu digali. Sesak nafas yang tiba-tiba dan tak terduga kemungkinan besar disebabkan oleh salah satu kondisi kesehatan berikut ini:

1. Masalah pada paru-paru atau saluran napas

Sesak napas umumnya disebabkan oleh adanya masalah pada paru-paru atau saluran napas, contohnya:

  • Serangan asma. Pada penderita asma terjadi penyempitan saluran napas dan tak jarang menghasilkan lebih banyak dahak (lendir lengket), yang akan menyebabkan mengi (napas bunyi ngik-ngik) dan batuk.
  • Pneumonia (radang paru-paru). Menyebabkan batuk, sesak napas dan demam. Hal ini biasanya disebabkan oleh infeksi, sehingga pengobatan akan membutuhkan antibiotik .
  • Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) eksaserbasi. Seseorang yang memiliki penyakit ini kemudian tiba-tiba sesak napas maka kemungkinan penyakit PPOKnya ini tiba-tiba memburuk.
  • Sumbatan pada saluran napas bagian atas

Selain itu, masalah pada paru-paru juga dapat disebabkan oleh beberapa kondisi medis lain seperti :

2. Masalah jantung

Sejumlah masalah jantung juga kerap ditandai dengan sesak napas, di antaranya:

Serangan jantung

Ada jenis serangan jantung tanpa mengalami semua gejala yang jelas, seperti nyeri dada dan kecemasan yang luar biasa. Dalam hal ini, sesak napas mungkin satu-satunya tanda peringatan bahwa seseorang mengalami serangan jantung.

Gagal jantung

Gagal jantung juga bisa menjadi penyebab sesak napas yang mengancam jiwa. Kondisi ini terjadi saat jantung mengalami kesulitan memompa cukup darah ke seluruh tubuh, biasanya karena otot jantung telah menjadi terlalu lemah atau kaku sehingga tak dapat berfungsi dengan benar.

Hal ini dapat menyebabkan penumpukan air di dalam paru-paru, sehingga menimbulkan sesak nafas.

Tamponade jantung

Tamponade jantung adalah penumpukan cairan pada pericardium (selaput jantung) yang menyebabkan gangguan pada pompa jantung.

Penyebab sesak napas lainnya juga kerap berhubungan dengan masalah denyut jantung atau iramanya, seperti fibrilasi atrium (denyut jantung tidak teratur dan cepat) atau takikardia supraventricular (denyut jantung yang teratur dan cepat).

3. Serangan panik atau kecemasan

Serangan panik atau kecemasan dapat menyebabkan sesak napas yang berupa nafas cepat atau dalam, yang dikenal sebagai hiperventilasi.

4. Penyebab sesak napas akut lainnya

Ada beberapa kondisi lain yang dapat menimbulkan sesak napas, antara lain:

  • Keracunan karbon monoksida (CO)
  • Collapse (runtuh) sebagian paru-paru yang disebabkan oleh sobekan kecil di permukaan paru-paru, sehingga udara terjebak dalam ruang di sekitar paru-paru (pneumotoraks)
  • Penyumbatan di salah satu pembuluh darah di paru-paru (pulmonary embolism)
  • Fibrosis paru idiopatik, suatu kondisi paru-paru yang langka dan kurang dipahami yang menyebabkan jaringan parut pada paru-paru
  • Koleksi cairan di samping paru-paru (efusi pleura)
  • komplikasi diabetes yang dikenal sebagai diabetic ketoacidosis, dimana asam sangat tinggi kadarnya dalam darah dan urine

Penyebab sesak napas jangka panjang (kronis)

Sesak napas jangka panjang biasanya disebabkan oleh:

  • Obesitas atau berat badan berlebih
  • Asma yang tidak terkontrol dengan baik
  • Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), yaitu kerusakan permanen pada paru-paru biasanya disebabkan oleh perilaku merokok dalam kurun waktu tahunan.
  • Tuberkulosis (TBC)
  • Anemia
  • Gagal jantung
  • masalah denyut jantung atau iramanya, seperti fibrilasi atrium (denyut jantung tidak teratur dan cepat) atau takikardia supraventricular (denyut jantung yang teratur dan cepat).

Penyebab sesak napas jangka panjang lainnya yang jarang :

  • Bronkiektasis. Suatu kondisi paru-paru, di mana saluran napas melebar secara abnormal dan penderita mengalami batuk berdahak persisten serta sesak napas.
  • Penyumbatan berulang di salah satu pembuluh darah di paru-paru (pulmonary embolism )
  • Collapse sebagian paru-paru yang disebabkan oleh kanker paru-paru
  • Koleksi cairan di samping paru-paru (efusi pleura) yang tak segera teratasi
  • Penyempitan katup jantung utama, membatasi aliran darah ke seluruh tubuh
  •  sering serangan panik , yang dapat menyebabkan Anda hiperventilasi (mengambil napas cepat atau mendalam)

Baca Juga: 30 Penyebab Sesak Nafas Disertai Ciri-cirinya

Kapan harus ke dokter?

Periksalah ke dokter jika Anda mengalami sesak napas yang disertai dengan:

  • Bengkak di kaki dan pergelangan kaki
  • Sesak nafas ketika berbaring
  • Demam tinggi, menggigil dan batuk
  • Bibir atau ujung jari membiru
  • Mengi atau wheezing
  • Stridor, yaitu suara bernada tinggi yang muncul ketika bernapas
  • Sesak naas yang semakin memburuk

Dan segera ke UGD jika mengalami sesak napas berat yang datang tiba-tiba apalagi disertai dengan nyeri dada, pingsan atau mual. Karena sesak napas yang seperti ini bisa jadi merupakan tanda-tanda serangan jantung atau emboli paru.


8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Does the use of a handheld fan improve chronic dyspnea? A randomized, controlled, crossover trial. - PubMed - NCBI (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20471544)
Dyspnea: Causes, diagnosis, and treatment (https://www.medicalnewstoday.com/articles/314963.php)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app