Amantadine: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 17, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Mei 27, 2019 Waktu baca: 3 menit

Pastinya Anda sering atau pernah mendengar tentang penyakti parkinson. Parkinson merupakan penyakit yang bersifat progresif dan merusak sistem saraf yang menyebabkan keterbatasan gerak serta gangguan alat gerak. 

Pada penderita Parkinson tahap awal, gejala yang mungkin timbul adalah susah menggerakan wajah, sehingga lebih sering tidak memiliki ekspresi. Pergerakan anggota tubuh yang terjadi secara tidak sadar, bergetar dengan berirama. Serta gajala-gejala yang lainnya.

Pada saat ini sudah terdapat berbagai macam pengobatan untuk mencegah atau menangani penyakit parkinson. Khusunya pada artikel ini yang akan membahas salah satu obat yang dapat digunakan dalam menangani penyakit parkinson, yaitu obat Amntadine.

Berikut pembahasan lebih lanjut mengenai kegunaan, dosis dan efek samping dari obat Amantadine. Selamat membaca.

Mengenai Amantadine

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Tablet

Kandungan:

Obat antiparkinson

Kegunaan obat Amantadine

Obat Amantadine merupakan obat yang dapat digunakan sebagai antivirus dan antiparkinson. Obat ini diindikasikan untuk beberapa penyakit seperti pengobatan dan terapi penyakit  Parkinson serta beberapa jenis influenza A.

Obat ini juga mengandung  senyawa organik 1-adamantilamin atau 1-aminoadamantan dengan tulang punggung adamantan yang memiliki gugus amino disubstitusi pada salah satu dari empat posisi gugus metiliden.

Pada penyakit parkinson Amantadin bekerja dengan cara memperbaiki kelemahan bradikinetik yang ringan, tremor esensial dan juga rigiditas. Sedangkan pada penyakit influenza mekanisme atau cara kerja Amantadine pada pencegahan atau pengobatan influenza A ini adalah dengan cara mencegah virus berkembang biak di dalam tubuh. 

Namun menurut pendapat dari beberapa penelitian, obat Amantadine  tidak lagi direkomendasikan untuk mengobati atau mencegah infeksi virus Influenza A karena terjadi resistensi virus.

Dosis obat Amantadine

Obat ini harus dikonsumsi sesuai dengan anjuran dan resep dokter. Biasanya dokter akan memberikan beberapa aturan pakai pada resep obat dan dicantumkan dalam kemasan obat. Berikut dosis obat Amantadine yang dapat diberikan pada pendertia penyakit parkinson:

  • Oral: 100 mg dua kali sehari.
    Pasien dengan penyakit serius atau menerima obat antiparkinson lainnya: 100 mg sekali sehari selama ≥1 minggu, kemudian tingkatkan menjadi 100 mg dua kali sehari jika dibutuhkan.
    Dosis dapat ditingkatkan sampai 400 mg sehari dalam dosis terbagi pada pasien dengan syndrome parkinsonian
    Dosis dapat ditingkatkan sampai 300 mg sehari dalam dosis terbagi pada pasien dengan reaksi ektrapiramidal yang diinduksi obat.

Sedangkan pada pegobatan infeksi virus Influenza A pada pasien dewasa, yaitu:

  • Sebanyak 200 mg/hari atau sebanyak 100 mg/2 kali sehari.
    Dosis bagi pasien yang mengalami CNS dapat diturunkan sampai dengan 100mg/hari.
    Pengobatan Amantadine harus dilakukan sesegera mungkin (sebaiknya dalam kurun waktu 24 – 48 jam setelah timbulnya gejala). Pengobatan dilakukan terus menerus sampai dengan 5 hari atau 24- 48 jam setelah gejala hilang.
    Untuk pasien anak-anak sebaiknya konsultasikam kembali ke dokter untuk penggunaan dosis yang tepat.

Efek samping obat Amantadine

Obat Amantadine telah dikaitkan dengan efek samping pada sistem saraf pusat (SSP), mungkin karena memiliki aktivitas dopaminergik dan adrenergik. Berikut adalah daftar efek samping yang mungkin dapat terjadi dalam obat-obat yang mengandung Amantadin

Jika terdapat tanda dan gejala-gejala selain yang disebutkan diatas, gejala yang menetap dan mengganngu aktivitas Anda seperti muncul tanda-tanda kejiwaan, ruam pada kulit dan lain-lain. Segera datangi dokter atau layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Perhatian dan peringatan penggunaan Amantadine

Jangan menambah, mengurangi dosis obat atau menghentikan pengobatan secara tiba-tiba tanpa ada saran dan anjuran dari dokter. Konsultasikan ke dokter jika Anda memiliki riwayat alergi, riwayat mengkonsumsi obat-obatan dan riwayat penyakit Anda terdahulu.

Karena obat ini memiliki efek samping mengantuk, sebaiknya hindari aktivitas seperti mengemudi, mengoperasikan mesin dan aktivitas berat lainnya. Beritahu dokter jika mengalami perubahan mood, pembengkakan ekstremitas, kesulitan buang air kecil, atau sesak napas.

Hati-hati pemberian obat ini pada penderita gangguan fungsi hati dan ginjal. Hindari mengkonsumsi alkohol saat menggunakan obat ini.

Pasien dengan riwayat gangguan kejang harus diperhatikan dengan seksama untuk kemungkinan meningkaatnya aktivitas kejang. Gunakan dengan hati-hati pada pasien dengan psikosis tidak terkontrol atau psychoneurosis parah.

Amantadine dapat menyebabkan midriasis; obat tidak boleh digunakan pada pasien dengan glaucoma sudut tertutup tidak diobati. Pengobatan dengan obat Amantadine tidak direkomendasikan untuk ibu hamil dan menyusui.

Setelah menggunakan obat ini sebaiknya Anda rutin mengontrol atau memonitor keadaan tubuh Anda, guna melihat efek dari pengobatan tersebut. Jika setelah menggunakan obat tersebut tidak ada perbaikan atau terjadi perburukan, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik. Semoga bermanfaat.


 



5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Amantadine (Oral Route) Description and Brand Names. Mayo Clinic. (https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/amantadine-oral-route/description/drg-20061695)
Amantadine - Side Effects, Dosage, Uses, and More. Healthline. (https://www.healthline.com/health/amantadine-oral-capsule)
Amantadine Hcl Oral: Uses, Side Effects, Interactions, Pictures, Warnings & Dosing. WebMD. (https://www.webmd.com/drugs/2/drug-750-1868/amantadine-hcl-oral/amantadine-extended-release-oral/details)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app