Bromelain: Informasi Manfaat dan Cara Kerja

Dipublish tanggal: Apr 28, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 5 menit

Informasi umum

Bromelain adalah enzim yang ditemukan dalam jus nanas dan batang nanas. Orang-orang menggunakannya untuk obat-obatan.

Bromelain digunakan untuk mengurangi pembengkakan (peradangan), terutama pada hidung dan sinusitis, setelah operasi atau cedera. Obat ini juga digunakan untuk hay fever, mengobati kondisi usus seperti pembengkakan dan peradangan (koltis ulseratif), mengangkat jaringan yang mati dan rusak setelah terbakar (debridemen), mencegah penumpukan cairan di paru-paru (edema pulmonari), mengendurkan otot, merangsang kontraksi otot, memperlambat pembekuan darah, meningkatkan penyerapan antibiotik, mencegah kanker, membantu persalinan, dan membantu tubuh menyingkirkan kelebihan lemak.

Ini juga digunakan untuk mencegah nyeri otot setelah latihan yang intens. Penggunaan ini telah dipelajari, dan bukti menunjukkan bahwa bromelain tidak berkhasiat untuk ini.

Beberapa orang menggunakan produk (Phlogenzym) untuk radang sendi (osteoartritis) yang menggabungkan bromelain dengan tripsin (protein) dan rutin (zat yang ditemukan dalam gandum). Bromelain yang digunakan dengan cara ini tampaknya mengurangi rasa sakit dan memperbaiki fungsi lutut pada penderita radang sendi.

Tidak ada bukti ilmiah yang cukup untuk menentukan apakah bromelain efektif atau tidak untuk penggunaan lainnya.

Bagaimana cara kerjanya?

Bromelain tampaknya menyebabkan tubuh memproduksi zat-zat yang melawan rasa sakit dan pembengkakan (peradangan).

Bromelain juga mengandung zat kimia yang mengganggu pertumbuhan sel tumor dan memperlambat pembekuan darah.

Penggunaan dan efektifitas

Mungkin tidak efektif untuk

  • Mencegah nyeri otot (mialgia) setelah berolahraga
    Mengonsumsi bromelain secara oral, langsung diikuti dengan latihan yang intens, tampaknya tidak mencegah nyeri otot dan tidak memiliki efek terhadap rasa sakit, fleksibilitas, atau lemah skeletal.

Bukti yang tidak cukup untuk

  • Luka bakar parah
    Penelitian awal menunjukkan bahwa mengoleskan gel yang mengandung enzim bromelain pada pembalut luka membantu mengangkat jaringan mati dari luka bakar derajat dua hingga derajat tiga.
  • Nyeri lutut
    Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi bromelain melalui mulut bisa mengurangi nyeri lutut ringan.
  • Osteoartritis
    Dengan hanya mengonsumsi bromelain saja melalui mulut tampaknya tidak membantu mengurangi nyeri radang sendi. Tetapi jika mengonsumsi bromelain, tripsin, dan rutin melalui mulut tampaknya mampu mengurangi rasa sakit osteoartritis sebanyak obat anti-inflamasi yang diresepkan yaitu diklofenak. Suplemen lain yang mengandung bromelain, cakar setan, dan kunyit juga tampaknya mengurangi nyeri osteoartritis.
  • Kondisi kulit yang disebut pityriasis lichenoides chronica (PLC)
    Penelitian awal menunjukkan bahwa bromelain dapat membantu mengobati episode-episode PLC.
  • Nyeri setelah operasi gigi
    Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi bromelain setelah pencabutan gigi bungsu mampu mengurangi rasa sakit dan pembengkakan. Penelitian lain menunjukkan bahwa mengonsumsi bromelain bersama dengan obat steroid dapat mengurangi rasa sakit dan pembengkakan lebih baik daripada hanya menggunakan steroid saja. Tetapi penelitian awal lainnya tidak menunjukkan adanya manfaat.
  • Nyeri setelah operasi
    Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi bromelain melalui mulut dapat mengurangi rasa sakit dan pembengkakan setelah operasi. Juga, mengonsumsi produk yang mengandung bromelain dan bahan-bahan lain (Tenosan, Agave) tampaknya mengurangi nyeri bahu setelah operasi. Tetapi itu tidak meningkatkan fungsi bahu.
  • Radang sendi
    Penelitian awal menunjukkan bahwa bromelain dapat mengurangi pembengkakan sendi pada penderita artritis reumatoid. Namun penelitian ini tidak terlalu dapat diandalkan.
  • Sinusitis
    Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi bromelain bersama dengan dekongestan, antihistamin, atau antibiotik membantu mengurangi pembengkakan hidung pada penderita sinusitis. Namun, penelitian ini tidak terlalu dapat diandalkan.
  • Cedera tendon (tendinopati)
    Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi kombinasi suplemen yang mengandung bromelain dapat meningkatkan fungsi dan rasa sakit pada penderita dengan cedera tendon Achilles.
  • Kolitis ulseratif
    Penelitian awal menunjukkan bahwa bromelain membantu meringankan gejala kolitis ulseratif pada orang yang tidak mendapatkan pengobatan yang cukup setelah terapi standar.
  • Infeksi saluran kemih (ISK)
    Sebuah penelitian kecil menunjukkan bahwa kombinasi bromelain dan tripsin tidak berpengaruh terhadap infeksi saluran kemih.
  • Hay fever (alergi).
  • Meningkatkan penyerapan antibiotik.
  • Peradangan.
  • Mencegah kanker.
  • Memperlancar persalinan.
  • Kondisi lainnya.

Diperlukan lebih banyak bukti untuk menilai efektivitas bromelain dalam penggunaan ini.

Efek samping dan keamanan

Bromelain mungkin aman bagi kebanyakan orang apabila dikonsumsi dalam jumlah yang sesuai. Bromelain dapat menyebabkan beberapa efek samping, seperti diare serta ketidaknyamanan pada perut dan usus.

Bromelain juga dapat menyebabkan reaksi alergi, terutama pada orang yang memiliki alergi lain. Jika Anda memiliki alergi, periksalah diri Anda ke penyedia layanan kesehatan sebelum menggunakan bromelain.

Perhatian dan peringatan khusus

  • Kehamilan dan menyusui: Tidak cukup diketahui tentang penggunaan bromelain selama kehamilan dan menyusui. Tetap pada sisi aman dan hindari penggunaan bromelain.
  • Alergi: Jika Anda alergi terhadap nanas, lateks, gandum, seledri, papain, wortel, adas, serbuk sari cemara, atau serbuk sari rumput, Anda mungkin memiliki reaksi alergi terhadap bromelain.
  • Pembedahan: Bromelain dapat meningkatkan risiko perdarahan selama dan setelah operasi. Hentikan penggunaan bromelain setidaknya 2 minggu sebelum operasi dijadwalkan.

Interaksi

Interaksi utama

Jangan mengonsumsi secara bersamaan dengan:

  • Amoksisilin (Amoxil, Trimox) berinteraksi dengan bromelain
    Mengonsumsi bromelain dapat meningkatkan jumlah amoksisilin dalam tubuh. Mengonsumsi bromelain bersama dengan amoksisilin dapat meningkatkan pengaruh dan efek samping amoksisilin.
  • Antibiotik (antibiotik Tetrasiklin) berinteraksi dengan bromelain
    Mengonsumsi bromelain dapat meningkatkan jumlah antibiotik yang diserap tubuh. Mengonsumsi bromelain bersama dengan beberapa antibiotik dapat meningkatkan pengaruh dan efek samping dari beberapa antibiotik yang disebut tetrasiklin. Beberapa tetrasiklin termasuk demeclocycline (Declomycin), minocycline (Minocin), dan tetracycline (Achromycin).
  • Obat-obatan yang memperlambat pembekuan darah (obat-obatan Antikoagulan / Antiplatelet) berinteraksi dengan bromelain
    Bromelain dapat memperlambat pembekuan darah. Mengonsumsi bromelain bersama dengan obat-obatan yang juga dapat memperlambat pembekuan darah dapat meningkatkan kemungkinan memar dan pendarahan.
    Beberapa obat yang memperlambat pembekuan darah ialah aspirin, clopidogrel (Plavix), diclofenac (Voltaren, Cataflam, yang lain), ibuprofen (Advil, Motrin, lainnya), naproxen (Anaprox, Naprosyn, lainnya), dalteparin (Fragmin), enoxaparin (Lovenox), heparin, warfarin (Coumadin), dan lainnya.

Dosis

Berikut dosis yang telah dipelajari dalam penelitian ilmiah:

  • DENGAN MULUT:
    • Untuk osteoartritis: produk kombinasi (Phlogenzym), yang mengandung 100 mg rutin, tripsin 48 mg, dan bromelain 90 mg, diminum 2 tablet 3 kali sehari.

17 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Zhou Z, et al. (2017). Inhibition of epithelial TNF-a receptors by purified fruit bromelain ameliorates intestinal inflammation and barrier dysfunction in colitis. DOI: (https://doi.org/10.3389/fimmu.2017.01468)
Secor ER, et al. (2005). Bromelain exerts anti-inflammatory effects in an ovalbumin-induced murine model of allergic airway disease. DOI: (https://doi.org/10.1016/j.cellimm.2005.10.002)
Pavan R, et al. (2012). Properties and therapeutic application of bromelain: a review. DOI: (https://doi.org/10.1155/2012/976203)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app