Ulcerative Colitis - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 7, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Kolitis ulseratif adalah sebuah penyakit peradangan pada usus yang menyebabkan pembengkakan, ulserasi dan hilangnya fungsi usus besar dan rektum. Gejala umum yang sering dialami adalah diare berdarah dan sakit perut bagian bawah.

Penyakit ini dapat menyerang siapapun namun paling sering terjadi pada orang dewasa muda berusia antara 15 hingga 25 tahun. 

Dimana kondisi ini mengalami peningkatan kejadian antara usia 50 hingga 70 tahun. Anak-anak dan pria jarang mengalami penyakit ini. Penting bagi kita untuk mengenal lebih jauh penyebab dan gejalanya.

Ketahui Penyebabnya

Hingga saat ini penyebab pasti mengenai Kolitis ulseratif belum diketahui. Namun diketahui bahwa Kolitis ulseratif termasuk penyakit autoimun serta dapat diturunkan secara genetis. 

Faktor lingkungan dapat berperan meningkatkan resiko. Faktor gaya hidup seperti stres dan konsumsi makanan tertentu umumnya tidak mempengaruhi, namun dapat memperburuk gejalanya.

Gejala Yang Dapat Terjadi

Gejala awal berupa sakit perut, peningkatan suara perut, tinja berdarah, diare, demam, penurunan berat badan yang berujung pada kurangnya gizi pada tubuh. 

Serta kondisi tambahan yang dapat terjadi seperti nyeri dan pembengkakan sendi, masalah kulit, peradangan pada mata, serta komplikasi kolitis ulserativa.

Kolitis ulseratif dapat meningkatkan risiko kanker usus besar. Karena peningkatan risiko ini, biasanya dokter akan melakukan kolonoskopi dan memeriksa kanker. 

Skrining rutin akan membantu menurunkan risiko kanker usus besar. Dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan berjangka tiap satu hingga tiga tahun untuk mendekti kemungkinan munculnya kanker.

Diagnosis Penyakit

Tes untuk mendiagnosis kolitis ulseratif biasanya meliputi:

  • Tes feses untuk menemukan kehadiran bakteri atau parasit.
  • Endoskopid untuk memeriksa perut, kerongkongan, dan usus halus.
  • Kolonoskopi , yang mana prosesnya akan dimulai dengan penyisipan tabung panjang dan fleksibel ke dalam rektum untuk memeriksa bagian dalam usus besar.
  • Biopsi yang dilakukan oleh dokter bedah dimana dokter akan mengambil sampel jaringan dari kolon untuk analisis.
  • CT scan dengan menggunakan sinar x khusus pada perut dan panggul.tes darah untuk mengetahui tanda-tanda anemia. Serta tes lainnya.

Perawatan Yang Tepat

Ketahuilah bahwa Kolitis ulseratif tidak dapat sembuh total, pengobatan dimaksudkan untuk meringan gejala. Karena itu biasanya rentan mengalami periode kambuh (peradangan memburuk) kemudian diikuti dengan periode remisi (resolusi peradangan) yang berlangsung berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.

Selama relaps, gejala sakit perut, diare, dan pendarahan dubur semakin memburuk. Sedangkan selama remisi, gejala akan mereda. 

Remisi biasanya terjadi karena efek samping obat atau operasi, namun terkadang terjadi secara spontan, yaitu tanpa perawatan apapun.

Proses Pembedahan

Pembedahan biasanya melibatkan pengangkatan seluruh kolon dan rektum. Dengan prosedur ini dapat menghilangkan risiko pengembangan kanker usus besar. Tindakan operasi dapat dilakukan bila terjadi peradangan parah dan komplikasi.

Prosedur operasi mungkin akan lebih rumit dilakukak pada pasien dengan kondisi:

  • Pasien dengan kolitis fulminan dan megacolon beracun yang tidak mudah menanggapi pengobatan sehingga dilakukan tindakan operasi.
  • Pasien dengan pancolitis atau kolitis sisi kiri yang berisiko terkena kanker usus besar.
  • Pasien yang telah bertahun-tahun mengalami kolitis parah dan tidak merespon obat dengan baik.

Pembedahan umum melibatkan pengangkatan seluruh usus besar, termasuk rektum. Prosesnya dengan membuat lubang kecil pada dinding perut dan ujung usus halus menempel pada kulit perut untuk membentuk ileostomi. Dimana kotoran akan ditampung dalam tas yang menempel di atas ileostomi.

Perkembangan terbaru dalam dunia kesehatan yaitu dengan membuat lubang ileostomi pada rektum dengan kantung yang mirip rektum. 

Dimana kantung dapat dikosongkan secara teratur dengan tabung kecil sehingga pasien tidak perlu menggunakan kantung pengumpul.

Baru-baru ini, dilakukan operasi yang memungkinkan tinja dilewati secara normal melalui anus. Dalam anastomosis ileo-anus, 

pengerjaannya dengan mengangkat usus besar kemudian usus kecil menempel tepat di atas anus. Hanya lapisan anus yang sakit yang akan dikeluarkan dan otot anus tetap utuh.

Perlukah Diet Bagi Pasien Dengan Kolitis Ulseratif

Berdasarkan penelitian tidak ada yang menyebutkan bahwa diet dapat memperlambat perkembangan, pengobatan, atau penyembuhan penyakit ini. 

Namun pasien dianjurkan agar tetap melakukan diet seimbang dan sehat. Serta membatasi makanan dengan lemak jenuh atau kolesterol tinggi. Pasien dianjurkan untuk diet hambar dengan makan makanan yang lunak.

Kolitis ulseratif adalah penyakit yang hingga kini penyebabnya belum diketahui pasti dan kemungkinan kambuh yang tinggi. Sehingga baiknya untuk perlu mengenali gejala serta serta cara perawatannya.


92 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Higuera, V. Healthline (2019). What is Ulcerative Colitis? (https://www.healthline.com/health/ulcerative-colitis)
Warner, J. EverydayHealth (2017). What to Know about Colorectal Cancer Screening if You Have Ulcerative Colitis. (https://www.everydayhealth.com/hs/ulcerative-colitis-treatment-management/colorectal-cancer-screening/)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app