Frozen Shoulder - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 7, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 4 menit

Pernahkah kamu merasakan kaku pada bagian bahu yang disertai dengan rasa nyeri? Bisa jadi kamu menderita frozen shoulder. 

Akibat dari penyakit ini kamu mengalami keterbatasan dalam hal pergerakan. Kaku pada bahu disebabkan karena terdapat penebalan pada kapsul yang melindungi bahu. 

Sampai dengan saat ini masih belum diketahui apa faktor penyebabnya. Pada artikel berikut akan dibahas definisi, gejala, diagnosis, cara pengobatan dan pencegahan frozen shoulder.

Frozen shoulder adalah gangguan yang disebabkan oleh adanya penebalan pada kapsul pelindung bahu. Akibatnya penderita mengalami keterbatasan dalam pergerakan dan merasa kaku dan nyeri pada daerah tersebut. 

Pada beberapa kasus yang parah, bahkan bahu tidak dapat digerakkan. Gangguan ini biasanya akan membaik dengan sendirinya dalam waktu satu hingga tiga tahun. Rasa kaku kemungkinan akan kambuh namun terjadi pada tempat berbeda.

Penyebab Penyakit Frozen Shoulder

Seperti telah disebutkan sebelumnya, Frozen shoulder disebabkan oleh penebalan pada kapsul pelindung di bagian bahu. Penebalan tersebut berbentuk jaringan parut. 

Jaringan parut yang terdapat di sekitar sendi bahu akan menyulitkan gerak sendi dan menyebabkan rasa nyeri. Belum diketahui faktor pemicu terbentuknya jaringan parut tersebut hingga kini. 

Pada beberapa kasus, penebalan terjadi akibat dua faktor yaitu penyakit rematik dan diabetes. Selain kedua penyakit tersebut, frozen shoulder juga banyak diderita oleh seseorang dengan kriteria berikut:

  • Seseorang dengan jenis kelamin perempuan dan berusia di atas 40 tahun.
  • Penyakit yang bersifat sistemik seperti gangguan pada kelenjar tiroid, pembuluh darah, diabetes, tuberkulosis dan parkinson.
  • Seseorang yang jarang menggerakkan bahu dalam waktu cukup lama. Kondisi seperti ini dapat terjadi jika seseorang mengalami patah tulang di bagian bahu dan memerlukan pemulihan. Selain itu bisa juga diakibatkan oleh seseorang yang menderita stroke dan luka pada bagian bahu.

Gejala Penyakit Frozen Shoulder

Frozen shoulder memiliki gejala yang muncul secara bertahap. Gejalanya biasanya dirasakan memburuk pada malam hari. Tahapan perkembangan gejala frozen shoulder yaitu sebagai berikut:

Freezing stage
tahap ini biasanya muncul dengan gejala bahu sulit digerakkan karena terasa nyeri. Kaku pada bahu muncul pada jangka waktu yang cukup lama.

Frozen stage
pada tahap ini bahu menjadi semakin kaku dan sulit digerakkan. Namun rasa nyeri yang dirasakan oleh penderita semakin berkurang. Fase ini biasanya berlangsung sekitar empat bulan hingga satu tahun.

Thawing stage
yaitu fase membaiknya rasa kaku pada bahu yang dialami oleh penderita. Penderita dapat bergerak lebih baik pada fase ini. Lama terjadinya fase ini adalah sekitar satu hingga tiga tahun.

Diagnosis Penyakit Frozen Shoulder

Untuk mengetahui apakah seseorang menderita frozen shoulder biasanya dokter akan melakukan serangkaian tes. Tes apakah seseorang menderita frozen shoulder terdiri dari empat jenis yaitu:

wawancara,
melalui tanya jawab dengan penderita dokter dapat mengenali gejala yang mungkin mengarah pada Frozen shoulder.

tes fisik,
melalui tes ini pasien akan diminta untuk melakukan gerakan yang melibatkan bahu. Gerakan yang dibuat dan rasa nyeri yang dirasakan oleh penderita dapat membantu dokter dalam mengevaluasi kondisi penderita.

Tes sinar x dan MRI,
tes ini merupakan tes penunjang. Melalui tes ini dokter dapat melihat dengan jelas apakah terdapat penebalan pada kapsul pelindung bahu.

Tes obat bius,
dengan tes ini dokter akan mendapatkan jangkauan gerak aktif dan pasif dari penderita.

Cara Pengobatan Penyakit Frozen Shoulder

Untuk mengobati frozen shoulder terdapat tiga cara yang dapat dilakukan oleh penderita yaitu:

  • Obat-obatan
  • Terapi fisik
  • Pembedahan

Penggunaan obat bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri dan meringankan radang yang dialami oleh penderita. Beberapa contoh obat ini adalah aspirin dan obat yang termasuk dalam golongan ibuprofen

Kedua jenis obat ini mudah didapatkan di apotek dan tanpa perlu menggunakan resep dokter. Namun jika kedua obat dirasa kurang efektif mengurangi keluhan, 

dokter akan memberikan resep obat anti nyeri dengan dosis yang lebih tinggi. Penderita juga dapat mengatasi keluhan dengan mengompres bagian yang terasa nyeri dengan air hangat.

Cara ini berguna untuk melemaskan otot-otot bahu yang mengalami penebalan. Selain itu juga dapat berfungsi untuk memperluas lingkup gerak penderita. Terapi fisik dilakukan dengan membuat gerakan pada bagian bahu yang terasa kaku.

Pembedahan merupakan cara yang diberikan jika gangguan ini dirasa makin memburuk. Prosedur yang dilakukan oleh dokter yaitu:

  • Meregangkan jaringan parut agar sendi mudah digerakkan dengan menyuntikkan air steril pada jaringan yang mengalami penebalan.
  • Selain menggunakan aspirin dan ibuprofen, dokter dapat menghentikan nyeri dengan kortikosteroid. Cara ini digunakan agar pasien gerakan bahu menjangkau are yang lebih luas karena berkurangnya rasa nyeri.
  • Memberikan obat bius digunakan agar dokter dapat menggerakkan bahu ke segala arah. Hal ini dilakukan untuk melemaskan area otot yang mengalami penegangan.
  • Prosedur terakhir yang dilakukan adalah dengan mengangkat jaringan parut yang berada di antara otot-otot bahu.

Selain cara-cara tersebut, penderita dapat melakukan akupuntur, pijat shiatsu atau TENS (Transcutaneous electrical nerve stimulation). Ketiga cara ini bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri. Akupuntur adalah cara yang sering dipilih penderita untuk mengobati gangguan ini.

Cara Mencegah Penyakit Frozen Shoulder

Untuk mencegah terjadinya frozen shoulder, penderita dapat menggerakkan otot-otot bahu secara rutin ketika dalam tahap pemulihan akibat cedera. 

Jenis gerakan yang dapat dilakukan cukup sederhana dan bertahap dari yang mudah hingga sulit. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter agar kamu dapat mengetahui cara perawatan dan gerakan terbaik untuk mengurangi risiko terjadinya gangguan ini.


22 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Roberts, et al (2017). Medscape. Adhesive Capsulitis (Frozen Shoulder) Treatment Management. (https://emedicine.medscape.com/article/1261598-overview)
Newson, L. Patient (2015). Frozen Shoulder. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4935124/)
Badii, et al. Healthline (2016). Frozen Shoulder. (https://www.healthline.com/health/frozen-shoulder)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app