Susu Apa Yang Baik Untuk Ibu Hamil?

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 5 menit
Susu Apa Yang Baik Untuk Ibu Hamil?

Dari sekian banyak jenis makanan bergizi yang dibutuhkan ibu hamil, susu adalah salah satunya. Baik susu itu sendiri maupun produk turunannya, semuanya kaya akan nutrisi yang dapat membantu perkembangan janin dan kesehatan ibu hamil. Masalahnya tidak semua jenis susu baik untuk ibu hamil.

Menurut kesimpulan hasil riset CMAJ, ibu hamil yang minum kurang dari 1 gelas susu setiap harinya cenderung melahirkan bayi yang lebih kecil, dibanding ibu hamil yang minum lebih dari 1 gelas susu tiap harinya. Hasil riset tersebut mengemukakan kalau setiap gelas susu dapat menambah bobot bayi baru lahir sebanyak 41gr.

Sementara itu, hasil penelitian lain menyatakan bahwa ibu hamil yang minum banyak susu setiap harinya memiliki risiko lebih rendah melahirkan anak dengan multiple sklerosis.

Oleh karenanya, pihak U.S. Department of Agriculture menyarankan ibu hamil untuk mengonsumsi sedikitnya 3 gelas susu (atau produk susu lainnya) setiap hari. Namun dari sekian banyak jenis, susu mana yang kira-kira baik untuk ibu hamil?

Sebelum sampai kepada penjabaran mengenai jenis susu apa yang baik untuk ibu hamil, mari kita simak lebih dulu apa saja manfaat minum susu saat hamil itu.

Berikut manfaat minum susu saat hamil:

1. Sumber kalsium

Susu merupakan salah satu sumber utama kalsium dan nutrisi lain. Kalsium sangat penting selama kehamilan karena mineral inilah yang menjadi bahan utama pembangunan tulang janin. Oleh karenanya, ibu hamil butuh lebih banyak kalsium agar tulangnya sendiri tetap kuat, dan proses pembangunan tulang buah hati tidak terhambat.

2. Sarat protein

Di samping kalsium, susu juga kaya akan protein. Segelas susu rendah lemak saja diperkirakan mengandung 8,22gr protein. Asupan protein penting untuk mempersiapkan rahim (sebagai rumah janin sebelum ia dilahirkan) dan payudara (sebagai persiapan menyusui usai melahirkan nanti).

Di samping itu, protein pulalah yang berperan aktif dalam membentuk jaringan tubuh si kecil. Kekurangan protein bahkan dianggap dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada bayi, termasuk risiko bayi lahir dengan berat rendah.

3. Kaya vitamin D

Nutrisi lain yang juga terdapat dalam susu adalah vitamin D. Selain penting untuk mencegah bayi lahir dengan berat rendah, vitamin D juga dapat menurunkan risiko bayi lahir dengan gejala rakitis.

Sekarang, jenis susu apa yang baik untuk ibu hamil?

Guna mengetahuinya, mari kita simak penjabaran berikut:

1. Apakah harus susu murni (whole milk)?

Untungnya, ibu hamil tak harus selalu minum susu murni. Buat bunda yang lebih suka susu rendah atau tanpa lemak, boleh tetap memilih itu, apalagi lemak jenuh dalam susu murni juga kurang sehat untuk ibu hamil.

Nah untuk mengurangi lemak jenuh dari susu murni, bunda dapat menambahkan susu skim. Selama hamil, bunda disarankan minum 236ml susu tanpa lemak setiap hari, atau mengonsumsi makanan sumber kalsium lain seperti keju, yogurt, almond, dan jus jeruk yang sudah difortifikasi.

2. Amankah kalau susunya mentah?

Sayangnya, minum susu mentah, yang tidak melalui proses pasteurisasi, atau mengonsumsi makanan yang terbuat dari susu mentah, tidaklah aman untuk ibu hamil. Alasannya karena susu mentah atau yang tidak dipasteurisasi masih mengandung mikroba penyebab penyakit. Minum susu yang mengandung mikroba seperti ini dapat meningkatkan risiko keracunan dan penyakit Listeriosis.

Bukan hanya ibunya yang rentan terkena penyakit ini, namun infeksi ini juga mematikan bagi si kecil. Maka dari itu tak heran kalau pihak USDA, CDC, dan FDA melarang ibu hamil mengonsumsi makanan yang dibuat dari susu non-pasteurisasi.

3. Tips dan peringatan lainnya

Agar imbauan minum susu tidak bikin eneg, bunda dapat makan yogurt sebagai cemilan di sore hari. Alternatif lainnya adalah dengan minum susu bersama semangkuk sereal di pagi hari, lalu minum segelas lagi saat makan malam, atau masukkan saja potongan keju rendah lemak dalam sajian salad.

Namun ingat, hindari mengonsumsi keju yang proses pematangannya menggunakan bantuan jamur, atau keju yang tidak mengalami pasteurisasi karena berisiko mengandung bakteri listeria.

4. Perbandingan dari berbagai jenis susu

Dengan membandingkan berbagai jenis susu berikut, bunda dapat memilih mana kira-kira yang terbaik untuk diri sendiri.

# Susu sapi

Susu sapi merupakan jenis yang paling sering diminum karena variannya cukup banyak, seperti non-lemak, skim, murni, dan yang dijual dengan aneka rasa.

Baca: Tips memilih susu terbaik untuk Ibu Hamil

Nutrisinya: susu sapi mengandung asam amino yang penting untuk membentuk sel tubuh ibu dan bayi. Dan kalau kandungan vitamin D-nya dapat mencegah diabetes pada ibu hamil, maka vitamin E dalam susu sapi berfungsi sebagai antioksidan dan mampu menghambat munculnya beragam penyakit.

Susu sapi juga mengandung kalsium untuk menguatkan tulang, serta vitamin A untuk kesehatan mata dan menguatkan sistem imun. Diperkirakan segelas susu sapi mengandung 285mg kalsium.

# Susu kambing

Selain berbentuk susu segar, susu kambing kini sudah tersedia dalam bentuk UHT dan organik.

Nutrisinya: susu kambing mengandung lebih banyak protein dan vitamin B2 jika dibanding susu sapi. Kandungan lemaknya juga lebih sedikit. Tak hanya itu, susu kambing mengandung lemak makan (MCT) yang dapat membantu menurunkan kolesterol dan mempercepat proses metabolisme. Dalam segelas susu kambing biasanya terdapat 283mg kalsium.

# Susu kedelai

Susu yang satu ini terbuat dari kacang kedelai yang sebelum digiling, direndam dalam air lebih dulu. Biasanya susu kedelai disuguhkan dalam berbagai varian seperti bebas lemak, murni, beraneka rasa, maupun yang dipadati serat atau kalsium. Sedangkan untuk kadar proteinnya sama dengan susu sapi.

Nutrisinya: susu kedelai bebas kolesterol dan dalam setiap gelasnya mengandung 300mg kalsium. Kandungan asam lemak tak jenuhnya (tunggal dan ganda) dapat membantu mencegah penyakit kardiovaskular, sementara antioksidannya penting untuk menurunkan risiko kanker.

Namun Bunda juga perlu tahu: Kontroversi Manfaat Susu Kedelai untuk Ibu Hamil

# Susu beras

Susu beras dibuat dari campuran beras giling dan air. Susu beras tersedia dalam berbagai rasa, skim, padat protein atau kalsium. Namun karena jumlah karbohidratnya 4 kali lebih banyak dari susu sapi, maka susu ini tidak dianjurkan untuk penderita diabetes.

Nutrisinya: susu beras tak hanya rendah lemak, namun juga tinggi kandungan vitamin B-nya. Walau rendah protein, namun susu beras kaya antioksidan, selenium,  dan mangan yang penting untuk mencegah penyakit. Segelas susu beras yang tidak difortifikasi biasanya mengandung 20mg kalsium.

# Susu almond

Jika bunda alergi kedelai dan gluten, maka susu almond bisa dijadikan pilihan.

Nutrisinya: susu yang bebas lemak jenuh dan kolesterol ini mengandung asam folat, serat, protein, vitamin B, kalsium, zat besi, dan vitamin E. Di samping rendah kalori, susu almond mengandung berbagai antioksidan yang dapat mendongkrak sistem imun. Akan tetapi sayangnya, segelas susu almond (non-fortifikasi) hanya mengandung 7,5mg kalsium.

# Susu oat

Susu oat sangat tinggi serat sehingga dapat mencegah konstipasi selama kehamilan. Jenis susu ini juga mampu mengontrol nafsu makan, kadar gula dalam darah, dan membantu mendistribusikan oksigen ke sel tubuh.

Nutrisinya: susu oat kaya akan mineral dan vitamin seperti mangan, potasium, vitamin A, B, dan fosfor. Dibanding susu almond dan beras, protein dalam susu oat lebih tinggi (namun kadarnya tetap lebih rendah jika dibanding susu sapi). Segelas susu oat mengandung 120mg kalsium.

Jadi bunda, sudah tahu kira-kira mana jenis susu yang harus diminum selama hamil?! Semoga sehat selalu!


16 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Ahmadi Angali, Kambiz & Kulkarni, Shanuak. (2013). Milk and Protein Intake by Pregnant Women Affects Growth of Foetus. Journal of health, population, and nutrition. 31. 435-45. 10.3329/jhpn.v31i4.19991.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/260519107_Milk_and_Protein_Intake_by_Pregnant_Women_Affects_Growth_of_Foetus)
Koski, Kristine & Gray-Donald, Katherine & Mannion, Cynthia. (2007). Milk intake in pregnancy - Response. Canadian Medical Association Journal. 176. 10.1503/cmaj.1070017.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/25604290_Milk_intake_in_pregnancy_-_Response)
Achon, Maria & Ubeda, Natalia & García-González, Ángela & Partearroyo, Teresa & Varela-Moreiras, Gregorio. (2018). Effects of Milk and Dairy Product Consumption on Pregnancy and Lactation Outcomes: A Systematic Review. Advances in nutrition (Bethesda, Md.). 10. S74-S87. 10.1093/advances/nmz009.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/333146241_Effects_of_Milk_and_Dairy_Product_Consumption_on_Pregnancy_and_Lactation_Outcomes_A_Systematic_Review)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app