Potassium: Informasi Manfaat dan Cara Kerja

Dipublish tanggal: Apr 30, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 4 menit

Informasi

Kalium adalah mineral yang memiliki peran penting dalam tubuh. Sumber makanan yang mengandung kalium adalah buah-buahan (terutama buah-buahan kering), sereal, kacang-kacangan, susu, dan sayuran.

Kalium biasanya digunakan untuk mengobati dan mencegah kadar kalium rendah, mengobati tekanan darah tinggi, dan mencegah stroke.

Bagaimana cara kerjanya?

Kalium berperan dalam beberapa fungsi tubuh termasuk transmisi sinyal saraf, kontraksi otot, keseimbangan cairan, dan berbagai reaksi kimia.

Penggunaan & efektifitas

Efektif untuk

  • Kadar kalium yang rendah dalam darah (hipokalemia)
    Kadar kalium dalam darah rendah (hipokalemia). Mengkonsumsi kalium secara oral atau melalui intravena (IV) mencegah dan mengobati kadar kalium yang rendah dalam darah.

Sepertinya efektif untuk

  • Tekanan darah tinggi
    Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi kalium dapat menurunkan tekanan darah. Kalium tampaknya dapat bekerja dengan baik untuk orang dengan tekanan darah tinggi, kadar kalium rendah, asupan natrium tinggi, dan untuk orang Amerika keturunan Afrika.
    Orang dengan tekanan darah tinggi harus makan makanan yang mengandung 3.500 mg kalium setiap hari. Asupan kalium ini diharapkan dapat menurunkan tekanan darah sekitar 4-5 mmHg pada orang dengan tekanan darah tinggi.

Kemungkinan efektif untuk

  • Stroke
    Asupan kalium tinggi dari makanan dikaitkan dengan pengurangan risiko stroke hingga 20%. Mengonsumsi suplemen kalium juga dikaitkan dengan berkurangnya risiko stroke. Diperlukan penelitian berkualitas untuk mengkonfirmasi hubungan ini.

Tidak memiliki cukup bukti untuk

  • Nyeri gigi
    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menggunakan pasta gigi yang mengandung kalium nitrit mengurangi sensitivitas gigi. Namun, pasta gigi ini mungkin masih kurang efektif daripada pasta gigi standar lainnya.
  • Jerawat.
  • Kecanduan alkohol.
  • Alergi.
  • Alzheimer.
  • Artritis.
  • Kembung.
  • Penglihatan kabur.
  • Kanker.
  • Sindrom kelelahan kronis.
  • Kolitis.
  • Kebingungan
  • Sembelit
  • Kelelahan dan perubahan suasana hati pada menopause dini
  • Demam
  • Encok
  • Sakit kepala
  • Serangan jantung
  • Kolik pada bayi
  • Resistensi insulin
  • Mudah marah
  • Penyakit Ménière
  • Gejala menopouse
  • Kelemahan otot
  • Distrofi otot
  • Myasthenia gravis.
  • Masalah kulit.
  • Stres.
  • Masalah tidur (insomnia).
  • Kondisi lain.

Masih diperlukan banyak bukti untuk penggunaan kalium. 

Efek samping & keamanan

Kalium kemungkinan aman dikonsumsi secara oral dengan total dosis mencapai 100 mEq, atau jika diberikan melalui intravena oleh tenaga medis professional. Pada beberapa orang, kalium dapat memberikan efek samping gangguan perut, mual, diare, muntah, atau gas usus.

Mengkonsumsi kalium dalam jumlah besar tidaklah aman dan dapat menyebabkan rasa terbakar atau kesemutan, lemah, kelumpuhan, kebingungan mental, tekanan darah rendah, detak jantung yang tidak teratur, atau kematian.

Pencegahan & peringatan khusus

  • Kehamilan dan menyusui: Kalium relative aman jika diperoleh dari asupan makanan sebesar 40-80 mEq per hari. Mengkonsumsi kalium dalam jumlah banyak tidak aman bagi kandungan dan ibu menyusui.
  • Alergi terhadap produk aspirin atau tartrazine: Hindari suplemen kalium yang mengandung tartrazine.
  • Dialisis: Kadar kalium dalam darah mungkin tinggi atau rendah pada orang yang menjalani dialisis. Tingkat kalium dapat berbeda tergantung pada jenis dialisis apa yang digunakan. Jika Anda menjalani dialisis, Anda mungkin perlu menambah atau membatasi asupan kalium dengan pengawasan dari tenaga kesehatan profesional.
  • Gangguan pada saluran pencernaan yang mempengaruhi kecepatan makanan dan suplemen dalam tubuh (kondisi motilitas GI): Jika Anda memiliki salah satu gangguan ini, jangan mengonsumsi suplemen kalium. Potasium dapat memberikan efek berbahaya pada tubuh Anda.
  • Penyakit Ginjal: Gunakan kalium hanya dengan anjuran dan perawatan berkelanjutan dari tenaga kesehatan profesional jika Anda memiliki masalah ginjal.
  • Transplantasi Ginjal: Terdapat dua penelitian mengenai tingkat kalium yang sangat tinggi pada orang yang diberikan kalium sitrat setelah transplantasi ginjal. Gunakan kalium hanya dengan saran dan perawatan berkelanjutan dari tenaga kesehatan profesional kesehatan jika Anda telah menerima transplantasi ginjal.

Interaksi

Interaksi sedang

Berhati-hatilah dengan kombinasi berikut ini:

  • Obat-obatan untuk tekanan darah tinggi (inhibitor ACE) berinteraksi dengan kalium
    Beberapa obat-obatan untuk tekanan darah tinggi dapat meningkatkan kadar kalium dalam darah. Mengkonsumsi kalium bersama dengan beberapa obat-obatan tersebut dapat menyebabkan tingginya kadar kalium dalam darah.
    Beberapa obat-obatan untuk tekanan darah tinggi diantaranya adalah kaptopril (Capoten), enalapril (Vasotec), lisinopril (Prinivil, Zestril) , ramipril (Altace), dan lainnya.
  • Obat-obatan untuk tekanan darah tinggi (Angiotensin receptor blockers (ARBs)) berinteraksi dengan kalium
    Beberapa obat-obatan untuk tekanan darah tinggi dapat meningkatkan kadar kalium dalam darah. Mengkonsumsi kalium bersama dengan beberapa obat untuk tekanan darah tinggi dapat menyebabkan kadar kalium berlebih di dalam darah.
    Beberapa obat-obatan tersebut adalah losartan (Cozaar), valsartan (Diovan), irbesartan (Avapro) , candesartan (Atacand), telmisartan (Micardis), eprosartan (Teveten), dan lainnya.
  • Pil Air (Diuretik hemat kalium) berinteraksi dengan kalium
    Beberapa "pil air" dapat meningkatkan kadar kalium dalam tubuh. Mengkonsumsi beberapa "pil air" bersama dengan kalium dapat menyebabkan kadar kalium berlebihan di dalam tubuh. Beberapa "pil air" yang meningkatkan kalium dalam tubuh adalah amiloride (Midamor), spironolactone (Aldactone), dan triamterene (Dyrenium).

Dosis

Berikut adalah dosis yang telah diteliti secara ilmiah:

  • Dewasa
    • Secara oral:
      • Pada umumnya: Asupan kalium yang memadai adalah 4,7 gram per hari untuk sebagian besar orang dewasa, 4,7 gram per hari untuk wanita hamil, dan 5,1 gram per hari untuk wanita menyusui.
      • Untuk kadar kalium rendah (hipokalemia): Untuk mencegah kadar kalium rendah, dibutuhkan 20 mEq (sekitar 780 mg unsur kalium) setiap hari. Untuk mengobati kadar kalium rendah, dibutuhkan 40-100 mEq (sekitar 1560-3900 mg unsur kalium) terbagi dalam 2-5 dosis setiap hari.
      • Untuk tekanan darah tinggi (hipertensi): Untuk mengobati tekanan darah tinggi, direkomendasikan 3500-5000 mg potassium setiap hari. 
      • Untuk stroke: untuk mencegah stroke, dianjurkan untuk menkonsumsi asupan makanan sekitar 75 mEq (mengandung sekitar 3,5 gram kalium) setiap hari.
    • Intravena (IV):
      • Untuk kadar kalium rendah (hipokalemia): Dosis dan tingkat pemberian kalium klorida intravena untuk pencegahan atau pengobatan hipokalemia bervariasi dan tergantung pada kondisi setiap pasien. Pasien harus dipantau dan di bawah perawatan tenaga medis profesional pada saat pemberian obat.
  • Anak-anak
    • Pada umumnya: Asupan yang cukup adalah 0,4 gram per hari untuk bayi hingga usia 6 bulan, 0,7 gram per hari untuk bayi usia 6-12 bulan, 3 gram per hari untuk anak usia 1-3 tahun, 3,8 gram per hari untuk anak-anak usia 4-8 tahun, dan 4,5 gram per hari untuk anak-anak usia 9-13 tahun.

11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app