Pentingnya Suntik TT Sebelum Menikah untuk Calon Pengantin

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit
Pentingnya Suntik TT Sebelum Menikah untuk Calon Pengantin

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Suntik TT atau tetanus toksoid dianjurkan untuk calon pengantin wanita, fungsinya untuk mencegah infeksi tetanus pada vagina, baik saat malam pertama maupun persalinan.
  • Setiap perempuan yang akan (dan setelah) menikah perlu mendapatkan vaksin TT sebanyak 5 kali dan dilakukan secara bertahap.
  • Ibu hamil yang sedang hamil 5-6 bulan juga disarankan untuk melakukan suntik TT demi menjaga kesehatan calon buah hatinya.
  • Suntik TT untuk calon pengantin dapat dilakukan di rumah sakit, bidan, atau Puskesmas. Mintalah surat keterangan bahwa Anda sudah melakukan vaksin.
  • Selain suntik TT, Anda juga disarankan untuk melakukan pemeriksaan pranikah dan kesuburan sebelum menikah. Lengkapi juga dengan pemeriksaan STD (penyakit menular seksual) untuk mencegah penularan penyakit ke atau dari pasangan.

Sebelum menikah, Anda dan pasangan dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Hal ini penting untuk mengetahui kondisi kesehatan satu sama lain, juga mempersiapkan bila nantinya terjadi kehamilan. Salah satu yang tak boleh dilewatkan adalah suntik TT. Memangnya, seberapa penting suntik TT sebelum menikah? Berikut ulasannya.

Apa itu suntik TT?

Suntik TT (Tetanus Toksoid) sebenarnya merupakan cara pencegahan terhadap penyakit tetanus neonatorum (tetanus pada bayi) dan tetanus pada ibu. Vaksin ini perlu diberikan pada perempuan yang tidak melengkapi imunisasi dasar terhadap vaksin tetanus yang jumlahnya 3 kali suntikan atau 10 tahun booster selama hidupnya.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Pranikah dan Kesuburan via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket pranikah dan kesuburan hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Tetanus sendiri merupakan penyakit yang muncul karena infeksi bakteri Clostridium tetani. Biasanya bakteri ini bisa menyusup masuk dengan mudah ke dalam tubuh lewat luka, lalu setelah itu ia akan mengeluarkan racun atau toksin tetanus.

Racun inilah yang berbahaya karena dapat merusak sistem saraf maupun sumsum tulang belakang seseorang. Bahayanya dapat melumpuhkan otot-otot pernafasan hingga penderitanya tidak dapat bernapas.

Apakah penting suntik TT sebelum menikah?

Mengingat urgensinya, pemerintah mewajibkan perempuan yang ingin menikah agar suntik TT lebih dulu sebelum melepas masa lajang. Aturan ini sebenarnya sudah berlaku sejak tahun 1986 lalu, bahkan hingga kinipun suntik TT termasuk salah satu prasyarat menikah di KUA.

Manfaat suntik TT bagi wanita adalah mencegah infeksi penyebab tetanus pada vagina, baik ketika malam pertama maupun saat melahirkan. Mengapa harus diberikan sebelum menikah?

Karena pada malam pertama, ketika pasangan melakukan hubungan suami-istri pertama kalinya. Selaput dara wanita akan robek sehingga muncul luka di vagina.

Nah, luka inilah yang bisa jadi jalan masuk bakteri penyebab tetanus. Selain itu, tidak sterilnya alat bantu persalinan, khususnya di klinik kecil di pedesaan, dapat memicu tetanus pada organ kewanitaan.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Pranikah dan Kesuburan via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket pranikah dan kesuburan hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Tidak hanya penting untuk ibu hamil saja, vaksin TT juga sangat penting untuk bayinya karena dapat mencegahnya terkena tetanus. Pasalnya, luka pada tali pusat setelah digunting bisa menjadi pintu masuk bakteri tetanus.

Apakah ada bahaya atau efek samping suntik TT?

Memang sempat muncul isu bahwa suntik TT bisa menyebabkan wanita susah hamil karena efeknya sama seperti kontrasepsi. Namun, ini adalah anggapan yang keliru karena suntik TT tidak ada kaitannya sama sekali dengan suntik KB.

Justru, suntik TT bisa menjauhkan infeksi dari ibu hamil ketika proses persalinan nanti. Oleh karenanya, suntik TT tidak hanya disarankan untuk calon pengantin wanita saja, namun juga ibu hamil ketika usia kandungan masuk 5-6 bulan. Bahkan ada dokter yang menganjurkan wanita melakukan suntik TT sebanyak 2 kali ketika sedang hamil.

Kapan saja jadwal suntik TT untuk calon pengantin?

Setiap perempuan yang akan (dan setelah) menikah perlu mendapatkan vaksin TT sebanyak 5 kali. Kelimanya dilakukan secara bertahap.

Jadwal suntik TT biasanya dimulai sebulan sebelum menikah hingga sekitar 2 tahun sesudah itu. Berikut jadwal suntik TT berdasarkan Kemenkes RI:

  1. TT 1: tidak harus sebulan, namun usahakan 2 minggu sebelum menikah agar ada waktu bagi tubuh untuk membentuk antibodi.
  2. TT 2: sebulan setelah TT 1 (efektif melindungi hingga 3 tahun ke depan).
  3. TT 3: 6 bulan sesudah TT 2 (efektif melindungi sampai 5 tahun berikutnya).
  4. TT 4: 12 bulan pasca TT 3 (lama perlindungannya 10 tahun).
  5. TT 5: 12 bulan setelah TT 4 (mampu melindungi hingga 25 tahun).

Dari jadwal di atas, maka kita bisa melihat juga keefektifan perlindungan jika kita melakukan sekian kali suntikan.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Pranikah dan Kesuburan via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket pranikah dan kesuburan hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Baca Juga: Suntik Imunisasi TT (Tetanus Toxoid) Pada Ibu Hamil

Di mana suntik TT bagi calon pengantin dilakukan?

Suntik TT untuk calon pengantin dapat dilakukan di rumah sakit, bidan, atau Puskesmas. Setelah selesai melakukannya, jangan lupa untuk minta surat keterangan bahwa Anda sudah melakukan vaksin. Surat ini bisa dilampirkan saat mengajukan persyaratan pranikah lainnya nanti.

Adakah pemeriksaan lainnya bagi calon pengantin?

Selain vaksin TT tadi, masih ada deretan pemeriksaan yang sebaiknya dilakukan bagi calon pengantin, meskipun hal ini tidak wajib. Sejumlah pemeriksaan kesehatan sebelum menikah yang dianjurkan adalah:

  • Darah rutin (HB, trombosit, hemoglobin, dan leukosit), sehingga tahu golongan darah dan Rhesusnya. Sebab bila perempuan dengan Rhesus negatif menikahi laki-laki Rhesus positif, maka anak pertama mereka bisa lahir dengan Rhesus negatif atau positif. Jika Rhesusnya negatif, tentu tak masalah karena sama dengan ibunya. Tapi kalau Rhesusnya positif, maka kehamilan berikutnya mungkin yang jadi masalah, apalagi kalau Rhesus janin keduanya positif juga. Antibodi antirhesus dari tubuh ibu bisa masuk ke sel darah merah janin sehingga membahayakan kehamilan.
  • Urinalisis atau pemeriksaan urin.
  • Hepatitis, khususnya B dan C.
  • Penyakit menular seksual (PMS) tertentu atau tidak – seperti sifilis, gonore, HIV.
  • Gula darah.

Ada pula jenis pemeriksaan yang lebih spesifik untuk perempuan, misalnya seperti:

  • TORCH (Toksoplasma, Rubela,  CMV/ Cytomegalovirus, dan Herpes simplex).
  • Hormon (estrogen, estradiol, tiroksin, LH, serta FSH) – penting untuk mendeteksi apakah seseorang bisa cepat hamil atau tidak, serta untuk pematangan sel telur.
  • Sempit atau tidaknya kadar panggul – berpengaruh pada proses persalinan.
  • Bentuk rahim.
  • Ovarium.
  • Adanya alergi sperma atau tidak.
  • Kesehatan total.
  • Bila Anda ingin segera punya anak setelah menikah nanti, maka USG juga perlu dilakukan untuk mencari tahu ada tidaknya kista, mioma, atau tumor alam organ reproduksinya. Kalau positif, maka itu harus dihilangkan dulu agar tidak mengganggu kehamilan.
  • Pap smear jika sudah aktif secara seksual sebelumnya.

Baca Selengkapnya: Daftar Tes Kesehatan yang Perlu Dilakukan Wanita Sebelum Menikah

Bagi calon pengantin prianya, dapat menjalani pemeriksaan berikut:

Untuk lebih lanjut, soal pemeriksaan pranikah ini, Anda bisa menemui dokter spesialis andrologi (untuk pria) atau kebidanan (untuk wanita). Melakukan pemeriksaan pranikah sangat membantu mengetahui kondisi kesehatan satu sama lain dan mengoptimalkan kesehatan jika terjadi kehamilan nanti.

12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Tetanus: Questions and answers. [Fact sheet]. (n.d.). (http://www.immunize.org/catg.d/p4220.pdf)
Tdap (Tetanus, diphtheria, pertussis) VIS. (2018). (https://www.cdc.gov/vaccines/hcp/vis/vis-statements/tdap.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app