10 Ciri-Ciri dan Gejala Miom Rahim yang Mudah Dikenali

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 5 menit
10 Ciri-Ciri dan Gejala Miom Rahim yang Mudah Dikenali

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Fibroid rahim atau miom adalah tumor jinak (non-kanker) yang berkembang di dalam atau sekitar rahim. Disebut juga leiomioma atau tumor jinak di otot polos.
  • Berat ringannya gejala dipengaruhi oleh letak tumbuhnya fibroid dalam rahim, ukuran, dan jumlah miom yang tumbuh dalam rahim.
  • Ciri-ciri dan gejala miom rahim pada wanita meliputi perdarahan menstruasi yang berlebihan dan lebih lama hingga nyeri saat haid dan berhubungan seks.
  • Pertumbuhan miom di rahim juga dapat menekan kandung kemih, sehingga menyebabkan penderitanya mengalami inkontinensia urine.
  • Lakukan medical check up secara rutin untuk membantu mendeteksi penyakit dalam tubuh sejak dini, terutama jika Anda mulai merasakan gejala miom.

Miom atau mioma uteri merupakan kondisi yang menghantui kaum hawa, selain kanker serviks. Sayangnya, banyak wanita yang tidak menyadari bahwa dirinya mengidap miom di rahimnya. Hal ini karena gejala miom cenderung sulit dikenali atau bahkan tidak menimbulkan gejala apapun pada tahap awal.

Bagi Anda yang sering mengalami nyeri haid, menstruasi dengan darah yang berlebihan atau lebih lama dari biasanya, merasakan ketidaknyamanan pada perut bagian bawah, maka harus hati-hati. Bisa jadi itu merupakan gejala miom. Maka itu, penting mengetahui ciri-ciri miom alias tumor rahim agar bisa mencegahnya berkembang menjadi parah sejak dini.

Apa itu miom?

Miom merupakan istilah masyarakat kita untuk kondisi medis yang disebut fibroid (uterine fibroid) atau mioma uteri. Miom adalah tumor jinak (non-kanker) yang berkembang di dalam atau di sekitar rahim. Secara medis, miom juga dikenal sebagai leiomioma yang artinya tumor jinak pada otot polos, yaitu otot-otot yang membentuk dinding rahim.

Mioma atau miom berarti tumor jinak pada otot rahim. Otot-otot rahim di suatu area tertentu dalam rahim menjadi tumbuh secara abnormal dan tidak terkendali hingga berukuran besar, terbentuklah benjolan-benjolan atau tumor.

Fibroid ini memang tergolong penyakit populer pada wanita, karena telah mempengaruhi sekitar 20% wanita subur. Meskipun bisa terjadi pada siapa saja, namun wanita yang berusia di atas 30 tahun, kelebihan berat badan atau obesitas, atau belum pernah melahirkan memiliki risiko yang lebih tinggi.

Apa saja gejala miom pada wanita?

Seperti sifat umum tumor, mioma juga berkembang dari yang awalnya berukuran kecil menjadi membesar secara perlahan. Ketika ukurannya masih kecil, maka gejala miom bisa dibilang samar atau bahkan tidak ada.

Berat ringannya gejala dipengaruhi oleh letak tumbuhnya fibroid dalam rahim, ukuran, dan jumlahnya. Ketika tumor berkembang menjadi besar, maka gejalanya akan lebih jelas, dapat dirasakan, dan diamati.

Kebanyakan wanita yang memiliki miom rahim hanya mengalami gejala ringan atau tidak sama sekali, pada kondisi ini tidak diperlukan perawatan.

Bagi beberapa wanita, gejala miom rahim begitu berat terasa dan menjadi masalah. Nyeri dan perdarahan berat saat menstruasi adalah gejala yang paling umum. Dalam beberapa kasus, miom juga dapat menyebabkan wanita sulit hamil.

Ciri-ciri dan gejala miom yang umum terjadi antara lain:

1. Perdarahan menstruasi yang berlebihan

Perdarahan menstruasi yang berlebihan adalah salah satu gejala miom rahim yang paling umum. Jika Anda perhatikan, pembalut wanita akan cepat penuh dan Anda harus sering-sering menggantinya, bahkan sampai bocor ke keluar. 

Mudahnya begini. Jika ada gumpalan darah di pembalut wanita, maka itu pertanda Anda mengalami perdarahan menstruasi yang berlebihan.

2. Menstruasi lebih lama

Selain ditandai dengan banyaknya darah yang keluar, miom juga menyebabkan durasi menstruasi memanjang. Jika normalnya seorang wanita haid selama 3-6 hari, maka pada mioma bisa sampai 10 hari atau lebih.

Perdarahan uterus abnormal yang berkepanjangan dapat menimbulkan risiko serius dari waktu ke waktu. Jika kondisi ini tidak ditangani, maka bisa menyebabkan kelelahan dan anemia akibat kekurangan sel darah merah. Jika Hb sudah sangat rendah, maka mau tidak mau harus menjalani perawatan dengan transfusi darah.

3. Rasa nyeri dan tekanan pada perut

Saat miom rahim terus tumbuh, maka dapat memberi tekanan tambahan pada organ sekitarnya dan bisa sangat menyakitkan. Pertumbuhan fibroid ini dapat menyebabkan nyeri perut bagian bawah yang konsisten.

Selain itu, fibroid pada rahim juga dapat menyebabkan perut tampak membesar. Hal ini sering kali disalahartikan sebagai akibat penambahan berat badan atau kehamilan.

Jika Anda mengalami nyeri panggul dan rasa tekanan, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk melakukan pemeriksaan ginekologi secara menyeluruh. Nyeri dan tekanan panggul tidak hanya ditentukan oleh ukuran miom, tetapi biasanya lokasinya di dalam rahim.

4. Nyeri saat haid dan berhubungan

Nyeri haid tidak melulu menjadi patokan gejala miom. Pasalnya, ada gangguan lain yang juga kerap menyebabkan nyeri haid, seperti adenomiosis dan endometriosis. Akan tetapi, kedua kondisi rahim ini juga bisa terjadi berbarengan dengan miom.

Adenomyosis terjadi ketika jaringan permukaan yang melapisi rahim (endometrium) tumbuh masuk ke dalam lapisan tengah dinding rahim. Sedangkan endometriosis terjadi ketika jaringan endometrium ditemukan di luar rahim, misalnya pada tuba falopi. Semua kondisi ini akan menyebabkan rasa sakit yang hebat.

Baca juga: 10 Penyebab Nyeri Haid yang Tak Boleh Dianggap Remeh

5. Gangguan perkemihan dan konstipasi

Salah satu organ yang paling banyak terkena dampak dari pertumbuhan tumor miom dalam rahim adalah kandung kemih. Hal ini karena posisi kandung kemih memang berada tepat di depan rahim, sehingga jika ada pertumbuhan abnormal pada rahim juga akan memengaruhi kondisi kandung kemih.

Ketika rahim membesar akibat miom, maka akan menimbulkan tekanan pada kantung air seni ini. Sebagai akibatnya, maka timbullah gejala miom yang berupa inkontinensia urin, atau hilangnya kontrol kandung kemih (pipis tak terasa), serta dorongan untuk sering buang air kecil.

Hal ini tidak hanya menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan, tapi juga bisa menjadi penghalang dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Baca juga: Penyebab Sering Buang Air Kecil dan Cara Mengatasinya

Tidak hanya kandung kemih, usus besar juga ikut merasakan tekanan akibat terus membesarkan miom rahim. Ketika ini terjadi, maka muncullah gejala konstipasi hingga perut kembung.

Selain beberapa gejala di atas, ada juga ciri-ciri miom rahim lainnya yang juga perlu diwaspadai, antara lain:

  1. Infertilitas. Terkadang, fibroid membuat wanita sulit hamil
  2. Abrupsio plasenta
  3. Persalinan prematur
  4. Penyumbatan ginjal berikut ureter (jarang)
  5. Flek atau spotting sebelum maupun sesudah menstruasi

Apa yang harus dilakukan saat mengalami gejala miom?

Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala miom rahim di atas, maka segera periksakan diri ke dokterk andungan. Langkah ini penting untuk memastikan penyebabnya, karena ada banyak kondisi rahim yang memiliki gejala mirip dengan miom, seperti endometriosis, atau bahkan kanker serviks.

Baca juga: 18 Ciri-ciri dan Gejala Kanker Serviks (Leher Rahim)

Dokter akan menanyakan gejala yang Anda rasakan, riwayat medis atau penyakit-penyakit terdahulu, serta melakukan pemeriksaan fisik. Beberapa pemeriksaan penunjang juga diperlukan, yang bertujuan mengetahui ukuran, jumlah, dan letak miom dalam rahim.

Pemeriksaan penunjang yang dimaksud meliputi:

  • USG atau ultrasound pelvis, dilakukan untuk melihat keberadaan, lokasi dan ukuran miom.
  • Histerogram, dilakukan untuk melihat lebih detil lokasi dan jumlah miom.
  • Pemeriksaan darah lengkap (DL), untuk memeriksa anemia.
  • Laparoskopi, digunakan untuk mencari dan menemukan fibroid pada permukaan luar rahim sebelum diangkat (miomektomi).
  • Histeroskopi, yakni prosedur yang memungkinkan dokter untuk melihat bagian dalam rahim.

Jika Anda menderita sakit parah, pendarahan, atau tekanan panggul atau mengalami keguguran berulang atau masalah saat hamil, mungkin Anda akan menjalani tes lain untuk mencari kemungkinan penyebab gejala lainnya. Dua contoh penyebab yang mungkin adalah endometriosis dan penyakit radang panggul (PID) .

Selain menentukan penyebab pasti atau diagnosis, pemeriksaan di atas akan membantu dokter dalam merencanakan tindakan terapi yang tepat, misalnya operasi miom.

Waspadai gejala miom yang cukup serius berikut

Meskipun jarang, miom pada rahim bisa menyebabkan gejala yang mengancam nyawa. Oleh sebab itu, ketika mengalami gejala miom yang serius seperti dibawah ini, segeralah mencari perawatan medis:

  • Pendarahan begitu hebat
  • Nyeri parah pada perut, panggul, atau punggung bawah
  • Kebingungan atau kehilangan kesadaran meskipun hanya sesaat
  • Kesulitan bernafas atau sesak napas
  • Pusing atau pingsan
  • Kulit pucat dan kaki tangan teraba dingin
  • Detak jantung cepat (takikardia)

37 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Laughlin-Tommaso SK. Alternatives to hysterectomy: Management of uterine fibroids. Obstetrics and Gynecology Clinics of North America. 2016;43:397.
Stewart EA. Clinical practice. Uterine fibroids. New England Journal of Medicine. 2015;372:1646.
Warner KJ. Allscripts EPSi. Mayo Clinic, Rochester, Minn. May 2, 2019.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app