Kista - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 12, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Mei 2, 2019 Waktu baca: 3 menit

Anda pasti mengenal penyakit kista. Sering jadi pertanyaan bahwa apa itu kista. Kista bisa dianggap sebagai tumor jinak yang tumbuh di dalam atau di permukaan tubuh. Kista muncul dalam bentuk kantung atau gumpalan yang berisikan cairan didalamnya. 

Jaringan kista yang tertutup menampung material cair atau gas yang menetap di daerah permukaan organ atau jaringan tubuh. Banyak faktor yang menimbulkan kista, seprti genetik, infeksi, dan faktor lain yang menyertai beberap jenis diagnosa kista. 

Kista dapat muncul di sekitar organ di dalam tubuh seperti pada liver, ginjal, pankreas, dan ovarium. 

Pada beberapa kasus memang terdapat kista yang muncul tanpa menimbulkan gejala seperti kemunculannya di daerah permukaan kulit. Tetapi sebagian lagi dapat timbul gejala terutama bila kista muncul di permukaan organ di dalam tubuh. 

Ukuran kista bervariasi, mulai dari ukuran mikroskopik hingga berukuran besar sehingga dapat teraba. Kista yang berisi nanah akan membentuk abses.

Jenis-jenis Penyebab Kista

Kista dapat tumbuh pada hampir seluruh bagian tubuh mulai dari kepala, wajah, lengan, dada, punggung, hingga kaki. Organ-organ vital juga tidak luput dari munculnya kista yang memiliki ukuran bervariasi. Macam-macm jenis kista adalah sebagai berikut.

  1. Kista dermoid
    Kista dermoid memiliki bentuk berupa benjolan yang didalamnya terdapat rambut, saraf, gigi, dan cairan. Ini terjadi larena adanya sel hidup yang membelah diri dan berkembang biak di sel kulit. Gejala yang ditemukan pada kista dermoid adalah benjolan yang padat tanpa keluhan apapun.
  2. Kista ganglion
    Kista ganglion adalah tipe kista yang muncul pada ruas tendon dan persendian. Pada kista tersebut tampak kantung yang mengkilap berisikan cairan. Kista ganglion muncul pada pergelangan tangan, punggung , dan kaki. Bentuk kista ganglion berbeda-beda, terkadang juga ditemukan ukuran yang sangat kecil dan tidak teraba. Kista ganglion tidak menimbulkan nyeri, hanya saja timbul ketidaknyamanan saat berjalan atau beraktivitas dengan tangan.
  3. Kista Baker
    Kista baker banyak muncul di belakang lutut tepatnya sekitar lipat lutut. Kista berbentuk benjolan bulat dapat terasa nyeri terutama saat kaki diluruskan. Kondisi ini berkaitan dengan adanya peradangan pada sendi atau terpuntir.
  4. Kalazion
    Kalazion atau bintitan kronis masih termasuk dalam kondisi kista kecil yang berlokasi di lipatan mata. Pada kalazion terdapat benjolan dengan pus di dalamnya. Ini disebabkan tersumbatnya kelenjar mata akibat infeksi bakteri.  Penyakit ini butuh tindakan pembedahan dengan mengeluarkan isi dari kista kalazion.
  5. Kista Ovarium
    Kista ovarium merupakan salah satu penyakit yang sering terdengar terutama dalam ilmu kebidanan. Kista ini terjadi pada hampir 20% wanita di seluruh dunia. Kista ini berlokasi di ovarium dimana muncul benjolan berisi cairan yang bersifat jinak. Pada kista ovarium sebagian besar perut wanita mengalami pembesaran yang disertai nyeri, rasa penuh, sulit buang air besar, dan resiko muncul pendarahan banyak. Kondisi ini terjadi pada wanita di masa menstruasi dan beresiko terjadi kemandulan. Untuk mendiagnosa penyakit ini butuh pemeriksaan darah dengan USG dan protein CA125.
  6. Kista Renal
    Kista renal (ginjal) terdapat cairan yang bercampur darah yang menyebabkan sumbatan pada saluran ginjal. Kondisi ini dapat menghambat pembuluh darah
  7. Kista Bartolin
    Kista bartolin muncul di kelenjar bartolin yang terletak di bibir vagina yang tersumbat. Kondisi ini terlihat saat wanita mengeluhkan munculnya benjolan tidak nyeri di bibir vagina luar. Kondisi ringan dapat sembuh dengan antibiotik atau dapat dipertimbangkan untuk dilakukan operasi. 

Gejala Kista

Gejala utama dari penyakit kista adalah terbentuknya benjolan. Benjolan ini umumnya timbul di wajah, leher, dada, punggung, kulit kepala, telapak tangan, dan telapak kaki. Gejala-gejala lain yang dapat muncul adalah:

Diagnosis Kista

Pemeriksaan fisik pada benjolan perlu dilakukan untuk mendeteksi adanya benjolan. Namun untuk memastikannya, pemeriksaan lanjutan perlu dilakukan termasuk:

  • Uji pencitraan. Dokter dapat menjalankan USG, CT scan, atau MRI, terutama bila benjolan tidak terlihat langsung (misalnya kista ovarium). Uji pencitraan dilakukan untuk melihat isi benjolan, dan apakah benjolan bersifat kanker.
  • Biopsi. Tes ini dapat membantu dokter menentukan apakah kista bersifat kanker.

Penanganan Kista

Penanganan pada kista memiliki dasar untuk membuang benjolan sehingga tidak menganggu kenyamanan dan mengurangi gejala. Tatalaksana pada kista perlu dilihat dari derajat penyakit dan ukuran kista.  Kista yang disebabkan infeksi bakteri dapat diobati dengan pemberian antibiotik. 

Pada kista yang membesar perlu diperiksa lebih jelas untuk memastikan diagnosis banding dengan penyakit kanker. Kista berisi cairan perlu tindakan aspirasi dan drainase dengan mengeluarkan cairan. 

Pada kista yang keras atau beresiko menjadi sel kanker maka perlu tindakan operasi untuk membuang dinding kista dan mengurangi pembengkakan


29 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app