Staphylococcal Scalded Skin Syndrome - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 28, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Penyakit Staphylococcal Scalded Skin Syndrome atau disingkat SSSS merupakan penyakit inflamasi kulit kronik akibat infeksi bakteri Staphylococcus aureus. 

Penyakit ini menimbulkan jenis kulit yang seperti terbakar dan mengelupas di hampir seluruh bagian tubuh. Penyakit ini banyak muncul pada bayi dan anak-anak akibat pengeluaran toksin bakteri.

Staphylococcus aureus merupakan infeksi yang mudah sekali masuk ke dalam tubuh dan dapat menjadi penyakit. Infeksi yang berkembang tidak hanya menyerang organ di dalam tubuh tetapi juga menyerang kulit. 

Terdapat banyak jenis penyakit kulit akibat infeksi Staphylococcus aureus, Penyakit Staphylococcal Scalded Skin Syndrome merupakan salah satu jenis penyakit yang paling berat.

Bakteri yang masuk ke dalam kulit dapat berjalan dari organ yang sering terinfeksi hidung, telinga, dan mata. Bakteri Staphylococcus aureus mengeluarkan 2 jenis toksin yaitu toksin epidermolitik A dan B. 

Dalam sel epitel  kulit terdapat desmosome sebagai penyambung sel-sel lainnya. Toksin dari bakteri akan mengikat molekul desmosome bernama desmoglein 1.

Saat infeksi bakteri mulai mengikat sel-sel lainnya di kulit, eksotoksin bekerja dengan menginfeksi setiap lapisan kulit sehingga kulit dapat terlihat melepuh. Penyakit ini terjadi pada balita dan anak-anak dan terjadi akibat beberapa faktor resiko antara lain:

  • Imunitas yang lemah
    Balita dan anak-anak masih memiliki daya tahan tubuh yang cukup lemah sehingga rentan sekali terkena infeksi. 

Gejala Penyakit Staphylococcal Scalded Skin Syndrome

Gejala pada Penyakit Staphylococcal Scalded Skin Syndrome dirasakan mulai di permukaan kulit. Kulit diawali dengan perubahan kulit berupa ruam warna kemerahan yang mulai terlhat di lipatan kulit dan dengan cepat menjadi lepuhan yang berisi cairan. Kulit semakin lama akan mengelupas dan membentuk lapisan merah. Gejala lain yang dapat disertai pada Penyakit Staphylococcal Scalded Skin Syndrome yaitu:

  • Demam
  • Anak terihat rewel
  • Kemerahan pada kulit yang menetap
  • Cepat lelah
  • Nyeri pada perabaan kulit

Diagnosis Penyakit Staphylococcal Scalded Skin Syndrome

Dokter akan melakukan anamnesis terkait kelihan yang terjadi terutama di kulit dan apakah ada riwayat terkait infeksi sebelumnya. Pemeriksaan dimulai dengan melakukan inspeksi jenis ruam dan lama terjadinya lepuhan di kulit. Dokter juga perlu melakukan beberapa pemeriksaan penunjang lainnya untuk mendapatkan diagnosis pasti berupa:

  • Biopsi Kulit
    Biopsi dilakukan dengan mengambil sampel dari kerokan jaringan kulit intraepidermal agar dapat diperiksa di laboratorium untuk melihat jenis bakterinya.

  • Kultur bakteri
    Kultur bakteri dapat dilakukan melalui sampel kulit, darah, dan urin. Munculnya infeksi Penyakit Staphylococcal Scalded Skin Syndrome pada bayi baru lahir dapat ditentukan dengan kultur melalui tali pusat. 

  • PCR
    Pemeriksaan dengan PCR (Polymerase Chain Reaction) merupakan suatu proses enzimatik untuk mengamplifikasikan urutan DNA. Pemeriksaan ini sangat cocok untuk mendeteksi munculnya eksotoksin Staphylococcus aureus.

Pengobatan Penyakit Staphylococcal Scalded Skin Syndrome

Pengobatan pada Penyakit Staphylococcal Scalded Skin Syndrome didasari oleh usia, riwayat penyakit, keparahan gejala, serta adanya komplikasi yang membatasi kualitas hidup. 

Penanganan pada Penyakit Staphylococcal Scalded Skin Syndrome sebaiknya dilakukan di rumah sakit agar ketersediaan alat dan tenaga medis lebih memadai.

 Pemberian antibiotik menjadi yang paling utama pada kasus infeksi bakteri. Pemberian obat antibiotik dilakukan melalui selang infus untuk mempercepat farmakologi kerja obat untuk membasmi infeksi bakteri.

Pemberian hidrasi diperlukan untuk mencegah dehidrasi dengan pemberian cairan melalui infus. Pemberian makanan juga diberikan melalui pipa nasogastrik dari mulut menuju ke lambung.

Tatalaksana diatas dilakukan hingga kondisi kesehatan membaik atau hingga anak dapat makan. Untuk mengatasi ruam kulit diberikan salep kulit antibiotik. Pemberian obat antinyeri juga dapat diberikan atas indikasi. 

Menjaga kebersihan menjadi salah satu pencegahan utama agar tidak terjadi kekambuhan penyakit atau perkembangan infeksi di dalam tubuh. 



4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Staphylococcal Scalded Skin Syndrome - Dermatologic Disorders - MSD Manual Professional Edition (https://www.msdmanuals.com/professional/dermatologic-disorders/bacterial-skin-infections/staphylococcal-scalded-skin-syndrome)
Scalded Skin Syndrome: Causes, Risk, and Treatment (https://www.healthline.com/health/scalded-skin-syndrome)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app