Meningitis - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Jan 30, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 5 menit

Penyakit meningitis merupakan suatu peradangan yang disebabkan oleh infeksi yang menyerang bagian otak bernama meninges. Meninges sendiri adalah lapisan yang ada di otak yang berfungsi sebagai pembatas antara otak dan tulang tengkorak. Meninges terdiri dari 3 lapisan utama mulai dari yang paling luar yaitu durameter, araknoid, dan pia meter di bagian paling dalam.

Penyakit meningitis akan memberikan tanda dan gejala yang khas karena adanya interaksi virus dan bakteri yang berkembang di lapisan otak. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, baik laki-laki dan perempuan, dengan tingkat kerentanan penyakit terjadi pada anak usia di bawah 4 tahun.

Mengenai penyakit meningitis

Penyebab meningitis

Ada empat hal yang menjadi penyebab meningitis, antara lain:

1. Meningitis Bakterialis

Meningitis bakterialis merupakan kondisi yang terjadi pada penderita dengan immunodefisiensi virus, kanker, dan pada terapi imunosupresan atau paska operasi. Infeksi ini dapat menyerang melalui riwayat penyakit infeksi telinga, hidung, infeksi gigi, dan paru-paru. Meningitis bakterialis banyak menyerang anak-anak hingga usia lanjut bergantung dari jenis mikrooganisme penyebab meningitis.

Beberapa etiologi infeksi yang menyebabkan meningitis bakterialis:

  • Neisseria meningitidis
  • Streptococcus pneumonia
  • Staphylococcus aureus
  • Haemophilus influenza

Meningitis bakterialis dapat mengancam jiwa bila tidak segera ditangani. 

2. Meningitis virus 

Meningitis virus menyebar melalui penyebaran udara atau kontak dengan benda yang telah terkontaminasi. Virus yang dapat menyebabkan meningitis virus adalah HIV, herpes simpleks, dan golongan enterovirus lainnya.

3. Meningitis parasit

Penyebaran jenis meningitis ini umumnya melalui hewan parasit. Virus yang dapat menyebabkan meningitis parasit adalah Angiostrongylus cantonensis dan Baylisascaris procyonis.

4. Penyebab lainnya 

Selain ketiga penyebab meningitis di atas, infeksi selaput otak atau meningitis ini juga dipengaruhi oleh faktor usia, tidak melakukan vaksinasi, kehamilan dan lainnya.

Masing-masing etiologi infeksi tersebut memiliki gejala berbeda-beda yang dapat timbul sejak awal perkembangan infeksi. Infeksi tersebut dapat masuk ke dalam lapisan meninges dengan berbagai cara seperti:

  • Adanya cedera atau trauma di kepala
  • Adanya riwayat penyakit infeksi seperti tuberkulosis, sinusitis, radang telinga bagian tengah (otitis media), dan infeksi saluran pernapasan
  • Infeksi yang masuk melalui cairan serebrospinal (cairan otak)

Gejala meningitis

Gejala meningitis dapat bervariasi tergantung jenis infeksi atau adanya riwayat infeksi sebelum terjadinya peradangan di lapisan otak. Tanda dan gejala meningitis yang dapat timbul antara lain:

  • Demam tinggi. Demam yang terjadi pada awal fase infeksi yang dapat mencapai 39 derajat Celsius
  • Kaku di bagian leher belakang (kuduk). Rasa kaku terasa mulai dari leher dan pada kondisi berat dapat mencapai kepala belakang, sehingga leher sulit digerakkan Nilai positif pada kaku kuduk dinilai dengan pemeriksaan fisik oleh dokter. 
  • Tanda rangsang meningeal. Pemeriksaan neurologis yang mencakup bagian saraf di otak dapat dinilai dengan pemeriksaan fisik oleh dokter. Nilai positif dari tanda rangsang meningeal mencetus adanya peradangan selaput otak.
  • Sakit kepala hebat.
  • Fotofobia, yaitu rasa nyeri yang muncul ketika melihat cahaya, dengan kata lain takut atau sangat sensitif dengan cahaya.

Gejala meningitis lainnya yang dapat muncul yaitu penurunan kesadaran, kejang, menggigil, muntah, dan nyeri kepala.

Pemeriksaan penunjang pada penyakit meningitis

Untuk memastikan suatu diagnosis, dokter akan melakukan serangkai pemeriksaan untuk menentukan adanya kelainan pada otak dan apakah ada riwayat lain yang sebelumnya terjadi dan memicu meningitis.

Sejumlah pemeriksaan untuk mendeteksi meningitis antara lain:

  • Pemeriksaan darah lengkap, meliputi laju endap darah, nilai sel darah putih, protein, glukosa darah.
  • Pemeriksaan urine.
  • Lumbar puncture.
  • Tes PCR (Polymerase Chain Reaction), untuk memeriksa antibodi dalam tubuh.
  • Foto Rontgen, untuk menilai adanya keterkaitan dengan penyakit infeksi saluran pernapasan.
  • MRI.
  • CT scan.

Pengobatan meningitis

Pengobatan meningitis ditinjau mulai dari pengobatan definitif seperti antibiotik dan antivirus, serta pengobatan simptomatis seperti timbulnya kejang dan demam tinggi. Pengobatan meningitis juga disesuaikan berdasarkan penyebabnya masing-masing, antara lain:

1. Untuk penyakit meningitis yang disebabkan infeksi tuberkulosis

Pengobatan meningitis akibat infeksi tuberkulosis diberikan berdasarkan pengobatan tuberkulosis, yakni dengan isoniazid dan rifampisin.

2. Untuk meningitis bakterial

Pengobatan meningitis akibat bakteri diberikan dengan antibiotik berupa sefalosporin generasi ketiga atau cloramphenicol intrevena (infus), terutama pada anak-anak. Sementara untuk orang dewasa diberikan ampisilin intravena (lewat infus) sebanyak 4-6 kali sehari.

3. Untuk meningitis virus

Pada kasus meningitis virus dapat diberikan obat antivirus seperti acyclovir, terutama untuk gejala parah.

4. Untuk pengobatan simtomatis

Pemberian diazepam intravena sangat cocok untuk mengatasi kejang. Kmeudian dilanjutkan dengan pemberian fenitoin apabila kejang belum berhenti atau sebagai terapi pemeliharaan.

Sementara untuk penurun panas cukup diberikan obat jenis antipiretik seperti parasetamol atau asam salisilat. Bisa juga dengan memberikan kompres dingin untuk membantu menurunkan panas.

Pengobatan suportif seperti pemberian infus cairan intravena dan oksigen sangat membantu pemulihan selama rawat inap. Pemberian makanan bergizi dan nutrisi vitamin dapat membantu mencegah kekurangan gizi terutama pada pasien balita atau anak-anak.

Pencegahan meningitis

Bakteri atau virus penyeabb meningitis dapat menyebar lewat batuk, bersin, berciuman, atau menggunakan barang-barang bersamaan, seperti sikat gigi atau rokok.

Oleh karena itu, lakukan hal-hal berikut ini untuk mencegah meningitis, di antaranya:

  1. Rajin cuci tangan, untuk membantu mencegah penyebaran kuman bakteri. Lakukan terutama sebelum dan sesudah makan, ke toilet, memegang hewan, atau dari luar rumah.
  2. Hindari menggunakan barang pribadi bersamaan dengan orang lain. Misalnya alat makan, lip balm, sikat gigi, hingga rokok.
  3. Jaga daya tahan tubuh. Mulai dengan rajin olahraga, istirahat cukup, dan makan makanan sehat dengan memperbanyak makan sayur dan buah.
  4. Tutup mulut saat bersin atau batuk, baik dengan sapu tangan atau mengarahkannya ke bagian dalam lengan mendekati ketiak.
  5. Hati-hati dengan asupan makanan saat hamil. Pastikan untuk selalu memasak daging dan makanan apa pun hingga benar-benar matang. Hindari keju atau produk susu yang terbuat dari susu yang tidak dipasteurisasi. 
  6. Imunisasi, seperti vaksin Haemophilus influenzae tipe b (Hib), Pneumococcal conjugate vaccine (PCV13), Pneumococcal polysaccharide vaccine (PPSV23), atau Meningococcal conjugate vaccine.

Jenis vaksin tersebut dapat diberikan pada anak-anak mulai dari usia 2 bulan hingga 10 tahun, terutama yang berisiko terinfeksi bakteri meningitis atau melakukan kontak langsung dengan penderita. 

Bila Anda maupun keluarga mengalami salah satu atau beberapa gejala meningitis, segera periksakan diri ke dokter. Semakin cepat terdeteksi, maka semakin cepat ditangani dan pula peluang kesembuhannya pun semakin besar.


15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
WebMD (2018). Meningitis Symptoms Warning Signs. (https://www.webmd.com/children/vaccines/meningitis-symptoms-warning-signs)
Roth, E. Healthline (2016). Bacterial Meningitis: Causes and How It’s Spread. (https://www.healthline.com/health/bacterial-meningitis-causes-and-how-they-re-spread)
Lights, V. Boskey, E. Healthline (2018). What Do You Want to Know about Meningitis? (https://www.healthline.com/health/meningitis)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app